Setelah sampai di mansion miliknya dan sang suami, renjun merajuk bahkan mendiami jaemin karena tak memperbolehkan dia mengantar Haechan ke bandara, dia juga kesal dengan Haechan karena menyuruhnya menuruti permintaan suaminya itu, sekarang renjun duduk di sofa yang ada di ruang tengah sembari memakan stroberi dan menonton kartun moomin kesukaannya itu, bahkan dia mengabaikan semuanya kecuali bibi kwon. Jaemin mendekat pada suami mungilnya itu tapi lagi-lagi renjun menjauhinya.
"Sayang? Kau tau aku melakukannya demi kebaikanmu bukan?" Ucap jaemin lembut karena dia harus bersabar dengan suaminya yang sedang hamil itu.
"Jangan bicara denganku, juga jangan dekat-dekat denganku, aku marah sama Nana. Aku juga akan tidur dikamar tamu." Ketus renjun membuat jaemin mau tak mau hanya menghembuskan nafas beratnya karena renjun yang hamil benar-benar sangat menguras emosinya. Tapi biarpun begitu renjun masih terlihat sangat menggemaskan Dengan bibir yang mengerucut kebawah, pipi chubby yang semakin chubby saat dia memakan stroberi membuat jaemin tak bisa marah padanya. Jaemin hanya diam sembari menatap sang suami mungil yang asyik dengan dunianya sendiri. Sampai dia mengalihkan perhatian nya karena ponselnya yang berbunyi.
Jeno.
Jaem, aku akan pergi menemani Haechan ke Chicago.
Tiba-tiba? Dia tak keberatan? Kalian baru kenal, bahkan kau adalah adik sepupu Mark Hyung.
Awalnya aku juga takut dia akan keberatan, tapi dia tidak keberatan dan mengizinkanku, aku sekarang sudah berada di pesawat untuk pergi.
Baiklah, jaga dirimu disana dan berusahalah untuk menghibur juga mengobati luka di hatinya.
Hmm. Sampai jumpa lain waktu jaemin. Sampaikan salam ku pada suami mungilmu.
Aku mengerti.
Jaemin lantas melihat renjun yang seperti ingin tau tapi kembali menjauh lagi dan lagi.
"Jeno pergi dengan Haechan ke Chicago."
"Benarkah? Memangnya Haechan mau?"
"Hmm, Haechan memperbolehkan. Jadi, jangan marah lagi padaku oke?"
"Aku tetap marah padamu." Ucap renjun ketus lalu diapun pergi menuju kamar tamu. Jaemin menghela nafas pelan dan menyandarkan tubuhnya.
Drrtt...Drrtt...Drrtt...
Jaemin melihat ponsel renjun yang tertinggal berbunyi dan tertera nama sang ibu mertua.
"Hallo Mama?"
"Oh jaemin, dimana renjun? Tadi dia sempat menghubungi Mama, tapi tak terangkat."
"Aaa renjun sedang ada dikamar ma, maklumlah moodnya selalu saja berubah-ubah semenjak hamil ma, dia bahkan mendiamiku."
"Aaa sekarang Mama mengerti, yasudah kalau begitu kau harus sabar-sabar saja dengannya. Namanya juga bawaan bayi kalian. Yasudah Mama tutup dulu, dan ingat untuk menjaga renjun juga calon cucu Mama dengan baik. Oke jaemin?"
"Pasti ma." Dan panggilan pun berakhir begitu saja.
Hari sudah menunjukkan pukul 22:00 dan jaemin benar-benar di diami oleh renjun bahkan dia benar-benar tidur di kamar tamu, membuat jaemin tak bisa melakukan apapun sama sekali. Akhirnya jaeminpun memutuskan untuk tidur karena besok dia harus ke kantor untuk rapat pagi-pagi sekali.
Saat jaemin baru saja akan tertidur nyenyak diapun merasakan seseorang naik keatas tempat tidur bahkan masuk kedalam pelukan jaemin membuat jaemin membuka matanya sedikit dan tersenyum karena suami mungilnya benar-benar sangat menggemaskan. Jaemin lantas membalas pelukan renjun.
"Katanya tak mau tidur dengan Nana."
"Diamlah, aku mengantuk Nana." Rengek renjun dan akhirnya jaeminpun mengelus punggung sput renjun hingga renjun tertidur dengan nyenyak begitu saja, lalu jaeminpun melonggarkan sedikit pelukannya untuk menatap wajah tenang suami mungilnya itu lalu mengelus perut yang sedikit membuncit itu.
"Nak jangan membuat Mama kelelahan yang sayang, kasihan Mama nantinya." Monolog jaemin lalu diapun mengecup kening renjun juga bibir itu sekilas dan menyusul istrinya ke alam mimpi.
See you soon.
Note: sebentar lagi bakalan end ya reader-nim😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home (Jaemren Ft Nohyuck)END✔
Fanfictionupdate? tak menentu. Hanya bercerita tentang kehidupan rumah tangga jaemin dan renjun. Mpreg! jaemren bxb boyslove homopobic