Selesailah aku berganti pakaian dan merapikan rambutku segera ku temui saka yang sudah menungguku di bawah.
"Oi bro gw udah siap, lu mau ajak gw kemana," ucapku datar yang langsung membuat saka menoleh dan berdiri dari tempat duduknya.
"Udah ikut aja ayok," ucap saka yang langsung membuatku kaget melihatnya mengulurkan tanganya padaku.
Akupun heran dan merasa aneh dengan tingkahnya, tak mau membuat perasaanku semakin terjatuh dan semakin mencintainya, akupun melanjutkan langkahku tanpa meraih tangan saka.
"Udah ayo," ucapku cuek melangkah maju meninggalkanya yang masih mematung memandangiku.
Muka saka tampak kecewa aku tak mau meraih tanganya, meski begitu saka pun langsung berjalan di belakangku.
Tampil ganteng dengan kaos polos putih dengan jaket Levis warna biru, saka terlihat gagah layaknya anak motor pada umumnya.
Akupun menaiki motor saka dan seperti biasa sakalah yang memboncengku.
Di perjalanan saka pun akhirnya membuka pembicaraan dan kembali menanyakan sebab keberadaan Bima di rumahku.
"Al gw boleh nanya ga," ucap saka di atas motor.
"Apa?" Jawabku singkat
"Si Bima sering ya nginep di rumah lu?" Tanya saka.
"Engga sih cuma baru baru ini aja dia sering nginep kenapa?" Ucapku balik bertanya.
"Gapapa sih, eh nanti gw nginep ya di rumah lu boleh ga?" Pinta saka.
"Ehh tumben Lo ya boleh aja sih," ucapku mengiyakan ragu.
"Emang si Anggi ga nyariin lu kalo lu nginep di rumah gw?"
"Udah gausah bahas Anggi bisa ga sih," ucap saka agak nyolot.
Aku yang merasa aneh kembali menanyakan apa yang salah dengan pertanyaanku.
"Lah kan bener gw ngomong, gw ga mau ya lu berantem sama pacar lu gara gara gw," ucapku memburunya.
"Udah gapapa lu gausah bahas dia kalo lagi sama gw,"jawab saka.
Saka memang begitu, terkadang tiba tiba ia suka sibuk sendiri dengan ponselnya ketika ia keluar bersamaku siapa lagi kalau bukan Anggi yang kerap tiba tiba mencarinya ditengah ia sedang keluar bersamaku.
Akupun hanya terdiam tersenyum kecut ketika saka berkata tak usah memperdulikan pacarnya ketika aku sedang bersamanya.
Disepanjang perjalanan aku hanya diam dan menjawab ketika saka memberiku pertanyaan, terasa datar dan biasa saja, rasa kecewa yang seolah masih kurasakan karena kelakuanya yang kerap kali buat aku sakit hati membuatku seolah mati rasa
Lama berputar putar di jalan tanpa arah yang jelas, akhirnya ku minta saka untuk berhenti di pinggir jalan yang letaknya di pusat keramaian kota dan kuputuskan untuk duduk sebentar di halte tempat orang menunggu bus.
"Duduk dulu bro capek gw," ucapku turun dari atas motor dan langsung berteduh di halte bus tengah kota.
Saka pun menghampiriku dan mencoba duduk tepat di sebelahku.
Mungkin saka heran kenapa aku lebih banyak diam di sepanjang perjalanan hingga akhirnya ia nekat bertanya padaku.
"Al lu kenapa kok tumben diem," tanya saka.
"Gapapa bro emangnya kenapa?" Ucapku sambil ku Sulut rokok yang ku keluarkan dari kantong celanaku.
Ku pandang jalanan tanpa ku menoleh pada saka, ku tawarkan rokok yang ku bawa dan ku ulurkan tanganku "rokok sak?" Ucapku cuek.
Saka pun mengambil sebatang rokok dan akhirnya ikut merokok bersamaku.
Sorot matanya yang sesekali mencuri pandang padaku dapat ku pastikan saka yang masih merasa aneh dan heran degan sikap diamku.
"Lu kenapa bro?" Ucapku bertanya.
"Gapapa gw loe tuh yang kenapa," ucap saka dengan yang tampak dipaksakan.
"Lagi males aja gw," ucapku yang terus mencari kenikmatan menghisap rokok di pinggir jalan.
Saka pun mengangguk dan diam mendengar jawaban yang ku berikan.
Dapat ku rasakan saka yang sesekali menghela nafas duduk di sampingku seolah bingung tak tau cara apa lagi agar ia bisa berbasa basi padaku.
"Lu sama Anggi gimana bro?" Ucapku mencoba memulai pembicaraan
"Ehh si Anggi ya? Gatau Al dia jarang hubungi gw baru baru ini," jawab saka yang seolah berat.
"Ohh lagi sibuk mungkin bro," ucapku singkat.
"Jujur perasaan gw ga enak akhir akhir ini," timpal saka.
"Ga enak kenapa?" Ucapku
"Ya ga enak kek ada yg di sembunyikan si Anggi dari gw tapi gw ga tau apa itu," ucap saka bercerita.
Akupun menepuk pundaknya "udah gausah mikir macem macem mungkin cuma perasaan lu aja kali bro," balasku dengan diriku tersenyum melihat wajahnya.
Sebenarnya aku tau apa yang dikhawatirkan saka, Anggi memang kerap kali terlihat jalan dengan pria lain tanpa sepengetahuan saka.
Aku kerap berpapasan dengan Anggi yang terlihat dibonceng mesra seorang pria dan aku tau pria itu bukan saka.
Akupun memilih diam dan kuputuskan untuk tak mencampuri kehidupan asmara temanku tersebut.
"Yok jalan lagi gw dah bosen nih disini," ucapku berdiri
Saka pun akhirnya ikut berdiri dan bertanya soal mau kemana lagi
"Mau kemana lagi Al," tanya saka.
"Gatau nih gw lu ada ide?" Ucapku yang memang bingung mau kemana lagi
"Ke bar aja yok? Gimana?" Ucap saka yang langsung menatap mataku tajam.
Akupun kaget dan terdiam beberapa saat mengetahui saran yang ia berikan untuk pergi ke bar bersama.
Dapat ku mengerti ajakan yang ia sarankan padaku untuk pergi ke bar, mungkin dirinya memang lagi suntuk dan sedang banyak masalah.
"Yaudah ayo kalo lu mau kesana, sama siapa aja emang?" Ucapku tersenyum manis.
"Kita berdua lah sama siapa lagi emangnya," jawabnya
Akupun mencoba menawarkan untuk mengajak rekan kita yang lain seperti Bima Rangga dan teman yang lain agar semakin seru tapi saka melarangku dan memaksa untuk dugem berdua denganku.
"Eh gw ajak yang lain ya biar seru aja gimana?" Tawarku
"Udah gausah kelamaan mending brdua aja," jawabnya menolak.
"Emang lu kuat nanti? Takutnya lu mabok terus tepar disana lagi," ucapku mengingatkan.
Tapi saka tetap keras kepala dan tetap nekat untuk dugem berdua saja denganku.
"Udah lu tenang aja gitu doang ga bakal tepar gw udah ayok buruan naik motor kita otw," ucap saka yang sok kuat padaku.
Akupun segera menaiki motor dan menuju ke bar tempat biasa aku dugem dengan teman temanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA SAKA MEGANTARA (BXB STORY)
Romancemenceritakan kisah cinta anak remaja bernama Refaldi Putra Abimana yang diam diam mencintai sahabatnya bernama Saka Megantara. kisah cinta yang sedikit rumit dan penuh pengorbanan karena saka adalah seorang straight. menceritakan kisah cinta bxb, r...