Bagian 21 Pertama di Jogja

835 29 1
                                    


"Naik motor aja tong gimana?" Ucap bang Arya.

"Yaudah bang ayok buruan," ucapku tak sabar.

Bang Arya pun bergegas mengeluarkan motor cb klasik miliknya.

"Buruan tong naik," ucap bang Arya melambaikan tangannya padaku memintaku untuk duduk di belakang jok motor.

Aku pun segera naik dibonceng bang Arya dengan kecepatan sedang.

"Pegangan tong biar ga jatuh," ucap bang Arya dengan kepala menengok ke arahku. 

Malam pertamaku di Jogja terasa sangat berbeda dengan Susana yang entah kenapa cukup nyaman.

Banyak muda mudi yang masih lalu lalang nongkrong di malam hari, cukup ramah di mata ku saksikan di sepanjang perjalanan entah kenapa aku merasa ikut senang dengan suasananya.

"Bang kok gw seneng ya ga tau kenapa," ucapku tersenyum heran.

"Kenapa tong? Lu ada masalah ya makanya lu Dateng kesini?" Ucap bang Arya tersenyum seolah tau.

"Hehe iya bang lu tau aja lagi suntuk aja makanya refal Dateng kesini," ucapku memeluk erat bang Arya.

Bang Arya pun tak risih ketika tiba tiba ku peluk ia dari belakang karena kami memang cukup dekat sudah seperti saudara kandung.

Masa masa kecilku di habiskan tumbuh bersama abang kesayanganku itu.

"Tong kita nongkrong di alun alun aja ya ada temen Abang disana," ucap bang Arya.

"Iya bang terserah Abang," ucapku tersenyum.

Lama sekitar aku berkendara dengan bang Arya kurang lebih 15 menit akhirnya aku sampai di alun alun kota dan disitu ku lihat teman bang Arya melambaikan tangan seolah memberitahu letak posisi mereka sedang nongkrong.

Berhentilah bang Arya dan akhirnya kami turun dari atas motor.

"Woi bro udah lama disini?" Ucap bang Arya.

"Endak sob barusan aja sampe," ucap salah satu rekan bang Arya.

"Woi tong sini, kenalin guys ini sepupu gw namanya refaldi baru dateng dari surabaya," ucap bang Arya memperkenalkanku pada rekan rekanya.

Akupun menyalami rekan bang Arya disitu yang berjumlah 4 orang.

"Kenalin gw bagus,"

"Gw Adam,"

"Gw panca,"

"Kalo gw sakti," ucap rekan rekan bang Arya ketika ku Salami satu satu.

"Kalo aku Refaldi bang salam kenal," ucapku. 

"Duduk sini tong disamping Abang," ucap bang Arya.

Akupun duduk dan menikmati suasana kota alun alun Jogja dengan berbincang bersama bang Arya dan rekanya saking asiknya tak terasa waktu sudah cukup larut hingga aku meminta izin untuk segera pulang karena sudah merasa mengantuk.

"Oi balik yuk udah malem nih sodara gw udah ngantuk juga nih," ucap bang Arya meminta izin pulang pada rekan rekanya.

"Yaudah sok balik bareng," ucap Adam.

Akupun bersalaman dengan rekan rekan bang Arya dan segera naik motor di bonceng olehnya.

Di sepanjang perjalanan pulang bang Arya bertanya hal tak terlalu penting padaku seolah basa basi.

"Gimana tong seneng gak tadi?" Ucap bang Arya.

"Seneng kok bang hehe," ucapku dengan senyum sambil tanganku menyabuk sesekali mengelus perut bang Arya.

"Oh iya bang Arya udah punya pacar?" Ucapku mencoba basa basi.

"Udah tong kenapa?" Ucap bang Arya.

"Ya gapapa sih bang nanya aja, orang mana pacarnya," ucapku kembali bertanya.

"Emm pacar Abang orang Deket sini tong biasanya sering kok main kerumah," ucap bang Arya menjabarkan.

Mendengar jawaban bang Arya aku sejenak merenung kapan aku bisa punya pacar dan bahagia seperti yang lain.

"Ohh iya udah bang," ucapku sambil melonggarkan tanganku di pinggang bang Arya.

Entah kenapa sejak perbincangan terakhir itu akupun lebih memilih diam karena entah kenapa hatiku menjadi sedikit murung meratapi nasibku yang tak kunjung punya pacar.

"Tong kok lu diem aja kenapa?" Tanya bang Arya seketika mengagetkan renunganku di atas motor.

"Eh gapapa kok bang lagi males ngomong aja sih udah ngantuk," ucapku. 

Sudah seharian aku berada di Jogja, hapeku terus bergetar karena notifikasi dari saka yang terus mencariku.

Akupun tiba setelah sekitar 20 menit berkendara dengan motor bersama abangku. 

"Bang Refal masuk dulu ya udah ngantuk nih," ucapku berpamitan sambil menuruni motor dan langsung masuk kedalam rumah.

"Iya tong pasti capek ya udah lu tidur gih udah malem, Abang mau markirin motor abis itu langsung tidur," ucap bang Arya.

Akupun tiba di kamar dan langsung merebahkan tubuhku di atas ranjang karena saking capeknya.

Sesekali ku balas notifikasi dari Bima yang juga mencariku.

"Al lu lagi apa bro sepi ga ada Lo" ucap Bima yang ternyata kangen padaku.

"Ih apa sih Bim baru juga sehari," ucapku membalas pesan darinya.

Bima pun langsung membalas pesan dariku.

"Bro jujur gw kangen haha," ucap Bima.

Melihat pesan menggelikan Bima tersebut sontak akupun tertawa heran.

Belum sempat aku membalasnya lagi tiba tiba Bima langsung menelfonku dan langsung ku angkat

"Apa sih Bim," ucapku tersenyum menggodanya.

"Gw samperin ya Al lusa gw ke Jogja gimana," ucap Bima.

"Eh mau ngapain lu kesini astaga gausah Bim," ucapku kaget mengetahui Bima mau menyusul ku ke Jogja.

"Gapapa emang lu ga kangen sama gw?" Ucap Bima menggodaku.

"Kangen apa nih maksudnya," ucapku yang balik menggodanya.

"Kangen semuanya kangen pas dikamar juga haha," ucap Bima nekat.

"Hah apa apaan nih, apa jangan jangan ini anak baper lagi sama gw," ucapku dalam hati terkejut.

"Yaudah terserah lu," ucapku beruaha menyudahi obrolanku dengan Bima.

"Eh udah dulu ya Bim ngantuk nih besok kita sambung lagi oke," ucapku.

"Oh oke oke lu tidur gih," ucap Bima yang langsung memintaku beristirahat.

"Makasih bro," ucapku yang langsung menutup telfon. 

Seolah tak mau menyudahi, Bima pun tiba tiba mengirimkan foto pap dirinya yang juga tengah rebahan di kamar tanpa memakai baju dengan ekspresi tersenyum dan langsung ku balas "idih sok imut banget haha," ucapku.

Bima pun mengirimkan emoticon cium sebagai penyudah chatku denganya.

MENGEJAR CINTA SAKA MEGANTARA (BXB STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang