Ku akhiri panggilan telfon dari saka dengan dadaku yang masih sesak, ku pegangi dadaku dengan air mataku yang terjatuh semakin deras
"Ini semua salah gw sak, maafin gw karena gw udah berani suka sama lu sampe sampe keadaan jadi kayak gini," ucapku dalam hati dengan rintihan kecil yang keluar dari mulutku karena saking sakitnya.
Tak terasa aku terbang hingga akhirnya pesawatku pun tiba di bandara daerah istimewa Jogjakarta.
Kuhirup udara pagi dengan matahari yang sudah mulai meninggi.
Akupun akhirnya keluar dari bandara dan sedang menunggu ayahku menjemputku.
15 menit sudah ku menunggu, hingga aku dikagetkan dengan tangan seseorang yang menepuk pundaku dari belakang
"Woi Al udah lama nunggu tak?" Ucap orang misterius tersebut yang ternyata adalah Arya kakak sepupuku.

"Eh bang Arya kok bukan ayah bang yang jemput?" Ucapku mendongak kearahnya dengan tersenyum lebar.
"Engga bapak lagi ada urusan Al, udah ayok," ajak bang Arya yang mengajaku menuju mobil.
"Bang Arya apa kabar bang udah lama ga ketemu makin ganteng aja haha," ucapku ditengah perjalanan menuju mobil.
"Ya gini, mau gimana lagi haha dari dulu Abang kan emang ganteng," ucap bang Arya tersenyum kepedean.
"Idih gak ah nyesel tadi aku muji ganteng malah kepedean," ucapku kesal.
"Udah naik buruan ga capek emang ngomong Mulu," ucap bang Arya yang langsung membukakan pintu mobil untuku.
Aku pun masuk dan duduk di samping bang Arya yang kini jadi sopirku.
Cukup kaget aku melihat perubahan fisik bang Arya, mungkin itu karena aku sudah lama tak berkunjung ke kampung halaman ayahku dan terakhir kali aku berkunjung ketika bang Arya masih kelas 3 SMP dan akupun masih kelas 1 SMP kala itu.
Cukup laju bang Arya melakukan mobil bak seorang pembalap hingga tak lama aku berkendara aku sudah sampai di kediaman ayahku.
Ayahku terkenal orang ternama di kota ini, ia bercerai dengan mamaku dan melanjutkan usahanya membangun hotel dan resort dengan label perusahaan abimana grup.
Tiba di rumah besar ayahku, bang Arya pun membawakan koperku dan menunjukkan kamarku selama aku berada di sini.
"Sini tong ikut gw," ucap bang Arya mengajaku masuk ke kediaman ayahku dengan desain rumah megah 3 lantai.
"Bang Abang ga kerja?" Ucapku basa basi.
"Lagi libur kan dapet tugas jemput elu tong di bandara," ucap bang Arya sambil membawa koperku.
"Oh iya ya maaf nih bang jadi ngerepotin," ucapku sambil tersenyum garuk garuk kepala karena merasa sungkan.
Sampailah aku di kamarku. Setelah bang Arya menaruh koperku ia pun meminta izin berpamitan untuk keluar karena ada urusan sebentar dan memintaku untuk beristirahat
"Eh tong lu istirahat dulu aja, Abang lagi ada urusan bentar nanti kalo butuh apa apa lu kirim WhatsApp aja oke?" Ucap bang Arya berpamitan dengan senyum sumringah keluar dari kamarku.
"Oh oke oke bang siap nanti kalo Aldi ada perlu Abang temenin ya bang soalnya Aldi ga hapal daerah sini," balasku.
"Beres," ucap bang Arya mengacungkan jempol padaku lalu pergi.
Kurebahkan diriku dan ku tatap smartphone yang tadinya ku keluarkan dari kantung celanaku
Ada beberapa notifikasi pesan ku dapat yaitu dari ayahku, Bima dan juga saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA SAKA MEGANTARA (BXB STORY)
Romancemenceritakan kisah cinta anak remaja bernama Refaldi Putra Abimana yang diam diam mencintai sahabatnya bernama Saka Megantara. kisah cinta yang sedikit rumit dan penuh pengorbanan karena saka adalah seorang straight. menceritakan kisah cinta bxb, r...