BAB 7

1 0 0
                                    

Judith dan Mario bersandar di tepi danau saat John dan Lily duduk bersebelahan. Lily memegang sekuntum bunga. Louise menata rambut John agar lebih rapi.

"Aw... manisnya...." komentar Camilla lalu menggambil beberapa foto menggunakan kamera polaroid.

"Sepertinya lebih baik digerai, atai diikat seperti ini ya?"

Louie mengoceh sambil merapikan rambut John yang gondrong.

Sedangkan Kevin mengunyah cupcake sambil menata kartu uno menjadi piramida. Ale juga sudah keluar dari danau dan kini sedang mengeringkan dirinya menggunakan handuk.

"Astaga... apa yang kalian lakukan?" tanya Judith mendekati teman - temannya itu.

"A-anu...."

"Foto preweding," ucap Camilla memotong ucapan Lily.

"Sejak kapan kalian pacaran?" tanya Judith menatap Lily dan John bergantian.

"itu bohong," jawab John

John pasti mau - mau saja disuruh berfoto dengan Lily, pemuda itu nampak sama, wajahnya yang datar tidak menunjukkan rasa kesal ataupun senang.

Berbeda dengan Lily, Judith dapat melihat sesekali Lily merasa canggung.

"Sudahlah Camilla, Louise, jangan menggoda mereka sepert ini." kata Judith

Mereka sudah besar, dan Judith pikir kalau candaan seperti ini sudah berlebihan.

"Tapi bukankah kalian lucu bersama?' komentar Mario melihat John dan Lily yang duduk bersebelahan dan ber'pose'

"Hei! mataharinya sudah mau tegngelam," kata Alex mengingatkan.

Mereka pun  kembali ke dalam villa. Mereka berdiam diri di ruang tengah, Dimana perapian masih menyala dan lampu yang diredupkan . Beberapa botol wine menghiasi meja yang berbentuk lingkaran.

Mereka pun saling menceritakan apa saja yang telah mereka lewati sepanjang tahun ini.

"HAAH! DASAR ORANG - ORANG KOLOT ITU!"

Louise telah meneguk botol winenya yang kedelapan.

"Bisakah mereka berhenti mengoceh?! Mereka bahkan tidak terjun langsung namun bibir mereka sangat elastis mengatakan ini itu!"

malam hari dan sangat menyenangkan memag minum wine. sambil curhat dengan segala hal yang telah mereka lewati.

"Seperti kita sama, kita menemukan  orang - orang menyebalkan tahun ini," sahut Judith

Gadis itu telah minum dua botol dan kesadarannya sudah setipis tissu. Mario duduk di samping gadis itu.

"Orang itu!!! orang itu!!! hah!!!!"

Judith mengetuk - ngetuk gelasnya yang kosong ke atas meja. Judith jadi teringat dengan teman setimnya yang tidak bisa diajak bekerjasama dengan baik.  Kalua saja bisa, Judith ingin mengganti anggota kelompknya namun Judith tidak bisa mengganti anggota kelompoknya seenak jidat. Judith juga tidak bisa terang - terang tidak menyukai orang itu karena akan mengganggu reputasi Judith.

"Sudahlah.... kau terlihat seperti anak kecil," sahut Mario

"Ta-tapi...."

"HuWEEE!!!"

Camilla menangis, "Dasar! DASAR MENYEBALKAN!!! HUAAAA!!!"

John diam saja melihat teman - temannya mabuk, ia tidak membantu Mario dan kevin yang tampak berusaha untuk mengendalikan racauan dari teman - temannya.

Sedangkan Alex, lelaki itu sudah tertidur dengan aroma alkohol yang sangat kuat.

"Ayo kita main sang pengadil! Agar kita merasakan keadilan!" ucap Louise, dengan satu kakinya ia letakkan di atas meja dengan tiba - tiba. Memberikan pose yang dramatis. 

"Ayo! cepat! cepat!" ucap Louise sambil menepuk Lily  yang ada di sampingnya.

Gadis itu lalu menuruti apa yang dikatakan Louise yang sedang mabuk. Lily meletakkan botol wine yang sudah kosong di tengah - tengah meja, lalu ia mengetuknya sebanyak tiga kali.

"Wahai, Sang Pengadil, berikanlah keadilan! hukumlah para pendosa!"

Lily lalu memutar botol itu setelah mengatakan itu.

Namun setelah diputar, botol itu tidak menunjukkan tanda - tanda berhenti.  Mereka tidak terlalu pusing karena menganggap kalau Lily menggunakan tenaga yang cukup besar saat memutar botol tadi sehingga botol itu tidak berhenti berputar.

Dan di mata judith yang setengah mabuk pun ia juga melihat kalau botol itu belum berhenti berputar. Seolah - olah enggan untuk berhenti, atau bingung harus berhenti kapan.

Botol itu lalu dihentikan oleh John, dan botol itu mengharap tepat padanya.

"John! john Adalah pelakunya!!!" seru Camilla

"Haduuh.... kenapa kalian masih main permainan anak kecil begini sih?" gumam John.

Ketika botol berhenti berputar dalam permainan itu artinya dia adalah sang pelaku dan pantas untuk diberi hukuman.

Peraturan permainan yang aneh.

BRUK!

"KYAAA!!!!"

Judith dan teman - temannya membeku tatkala sesosok monter yang besar dan berlendir muncul dan membelah meja, membuat Louise terjengkang ke belakang, Camilla dan Judith berteriak, dan Alex terbangun dari tidurnya.

Sang PengadilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang