“Maksud lo?”
“Jayden kenapa sampai harus di operasi?”
Suara Azura terdengar seperti obat penyandar, Nathan terdiam, manik kecoklatan itu mengerjab pelan. Untuk waktu yang cukup lama dia baru menyadari telah membeberkan sesuatu pada Azura “Ah, gak. Itu bercanda doang” elak Nathan sambil meneguk kembali sodanya.
Sial, dia keceplosan.
“Jayden sakit?”
“Kagak. Gak sakit. Masa, iya, cowok kuat kek gitu sakit sih. Yakali!” suara Nathan terdengar gugup, sebisa apapun laki-laki itu berujar santai, tapi Azura tidak akan mudah di bohongi.
“Jayden sakit apa sampai-sampai harus di operasi?. Jawab jujur, Nathan” desak Azura, membuat Nathan semakin merutuki kebodohannya.
“Dia gak sa─”
“JAWAB JUJUR!!” Azura hilang kesabaran, dia benar-benar muak dengan Nathan yang selalu mengelak, seolah menyembunyikan sesuatu, seolah laki-laki itu tidak ingin ada hal yang dia ketahui mengenai Jayden.
“Dia gak sakit Zura”
“Gak usah bohong. Jelas-jelas tadi lo bilang kalau Jayden bakal balik setelah operasi”
“Dia gak sakit” tutur Nathan frustasi, mencoba untuk memberikan jawaban meyakinkan. Tapi Azura tidak percaya begitu saja. Gadis itu kemudian mengambil handphone Nathan, membuat laki-laki itu tersentak.
“Kalau lo gak ngasih tau gue soal Jayden. Gue pastiin, besok semua pacar-pacar lo minta putus”
“Jangan, woy. Itu belahan jiwa gue”
“Makanya jawab” desak Azura yang kini mulai membuka WhatsApp.
“Zur, jangan kek gini, lah. Gar, bantuin napa” Nathan benar-benar tidak bisa untuk tidak berdecak keras, ketika melihat Gara yang menatapnya jengah, tidak ada tatapan kasian yang laki-laki itu perlihatkan saat melihatnya seperti ini.
“Urus sendiri. Makanya jangan main asal ceplos aja jadi cowok” Gara berujar ketus, membuat Nathan mendelik.
“Ya, kan, gue gak tau. Gue kira Zura udah tau soal itu” balas Nathan dengan nada frustasi. Lalu kembali menatap ke arah Azura.
Manik hitam itu terbola kaget, saat melihat Azura yang sibuk mengutak-atik handphone-nya.
“ZUR LO APAIN HP GUE! PLIS JANGAN MACAM-MACAM ZUR, JANGAN WOY!!” Nathan berteriak, mengejar Azura yang masih memegang handphone-nya.
“Kalau lo gak ngasih tau gue soal Jayden, lo bakal benar-benar jomblo mulai sekarang!”
“Jangan, Zur.. Gue mohon” Natan memelas, terlihat ingin di kasihani. Tapi hal terdekat tidak akan mempan bagi Azura. Rasa penasarannya membuncah mengenai Jayden yang dia rasa di sembunyikan oleh Nathan.
“Kasih tau gue” desak Azura, yang lagi-lagi membuat Nathan mengacak rambutnya frustasi. Sungguh, dia kira Azura telah mengetahui persoalan itu, tapi ternyata?
Sial, sial, sial!!
“Zur, plis jangan. Gue gak bisa ngasih tau lo. Gue mohon, balikin handphone gue” pinta Nathan yang tidak di hiraukan sama sekali oleh Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan Sang Antagonis
Novela JuvenilAzura, gadis itu tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, mengharapkan kasih sayang dari ayahnya yang membenci kelahirannya. Ada kebencian seorang kakak yang di torehkan dalam hidupnya. Azura menderita, mengharapkan kasih sayang dari orang sek...