Sudah seminggu lebih setelah kejadian itu terjadi, Akira memutuskan untuk tidak memberitahu siapapun,apapun yang ia alami,ia rasakan sendiri,kenapa?pasti banyak yang ia pertimbangkan sebelumnya mengapa tidak menceritakan kejadian ini kepada sahabat-sahabatnya yang sedari lama menunggu kabar gadis cantik ini,Akira selalu menyalahkan dirinya sendiri setiap mengingat kejadian itu, bagaimana dirinya di buang dan merasa kotor telah membunuh darah dagingnya sendiri.
Sedangkan haiden dia tetap merasa bersalah dan berniat menebus semua kesalahannya namun tidak dengan Akira,ia memutuskan untuk tidak berurusan lagi dengan lelaki itu.Akira terdiam, pandangannya kosong mengingat kejadian yang membuatnya selalu merasa bersalah itu, dilihat lagi pergelangan tangannya yang dibalut perban, 'masih nyeri' batinya setelah sadar dari lamunannya.
sudah seminggu Akira dirawat dirumah sakit ini,
badanya masih terasa lemas."kamu uda mendingan" ...
"Aku minta maaf kirrr..."
"Maaf"... Suara itu..
aku benci suara itu,suara jahat itu,suara yang membuat ini semua terjadi.
Akira diam. Fikirannya tidak pernah lepas dari kejadian itu, meskipun dia sadar kejadian ini bukan sepenuhnya salah haiden tapi dia juga yang membuat Akira menjadi gila waktu itu,andai... Andai haiden tidak memperlakukan Akira seperti sampah mungkin kejadian ini tidak akan terjadi mungkin dirinya bisa membesarkan darah dagingnya,mungkin Akira tidak berada disini saat ini.
Akira memalingkan wajahnya malas, seminggu sudah dia membungkam mulutnya tidak mengeluarkan sepatah kata pun,apapun yang haiden katakan Akira acuh tak peduli.
"kalo kamu uda mendingan nanti aku yang nganter kamu pulang ya" haiden menghembuskan nafasnya pasrah "aku juga uda ngurus semua biaya rumah sakitnya" lanjutnyaa.
Haiden hendak menggenggam tangan Akira,namun langsung dihempaskan begitu saja,
"aku tau kamu masih marah,marah banget mungkin"(........) "tapi aku bener-bener minta maaf kirr" (.....) Akira diam,suasana ruangan hening.
Haiden terisak lirih,Akira melirik.
"aku emang belom siap.." haiden akhirnya terisak menyadari perilakunya yang membuat 2 nyawa hampir menghilang karna ulahnya.
"aku nyesel" haiden mengusap air matanya, hampir saja Akira prihatin namun Akira langsung teringat kejadian ituu "kita baru lulus kemaren" "gue gabisa kir". Kalimat itu,masih jelas Akira ingat ,setelah itu haiden hilang bak ditelan bumi,tidak mengakui darah dagingnya membuat Akira hampir gila dan memang sudah gila.
"anjing" umpat Akira setelahnya, haiden menatap Akira,Akira membuang lagi wajahnyaa.
"kata-katain aku sepuasnya kamu kirr"haiden menggenggam telapak tangan akiraa.
"Kir...maki-maki aku biar kamu puas" mohon haiden memasang wajah memelas.Akira masih diam,banyak kalimat difikiranya namun enggan Akira ucapkan,Akira melepaskan genggamannya malas.
"aku mau istirahat" ucapnya membelakangi haiden yang duduk disebelahnya.
haiden menatap punggung gadis itu,menyesal.
"aku sayang kamu Jay,tapi aku juga benci kamu,aku sayang kamu sebagai akiraa, aku benci kamu karna kamu yang buat aku bunuh anak kita,aku bahkan pernah bayangin kita hidup bahagia ,karna kamu bisa mengakui anak ini,tapi kamu malah buang aku,buang aku kaya sampah"
Akira terisak lirih memejamkan matanya.
Ditempat yang berbedaaa .
alexio,Billy dan Arga duduk didepan rumah megah milik ayah Akira, aljereziz.
Mereka sedang mengobrol, menanyakan dimana Akira sebenarnya,lapor polisi?bahkan sebelum 24 jam pun alexio sudah melapor kehilangan sahabatnya itu namun lawanya haiden yang jelas lebih pintar dan lebih berkuasa dijakarta."Om Alex gabisa telfon Akira,polisi juga Udah memberhentikan pencarian Akira karna kesaksian Alex lemah" ayah Akira nampak melamun memikirkan putri semata wayangnya itu.
"Om uda tua badan om ga sekuat dulu,buat cari anak om yang hilang om uda ga mampu,om percaya kalian,om juga percaya Akira gadis yang pintar om yakin Akira ga kenapa-kenapa "
"Om ko santai bat si anjay" ceplos Billy yang membuat Arga menonyor bibir Billy "blok" lirih Arga, cengengesan melihat kearah ayah Akira "maaf om ni anak emang kaya Akira om ceplas-ceplos hehheeh" ucap Arga diakhiri cengengesan khasnya.
aljereziz tersenyum.
"tapi om emng santai banget" tukas alexio akhirnya "om tau Akira dimana?" Ayah Akira terdiam, yaaa benar.. apa yang aljereziz tidak tahu.
Sebelumnya haiden sudah memberi tahu apa yang terjadi kepada putrinya itu,haiden panik dia tidak senagaja menelfon ayah Akira sambil menangis, mendengar hal itu tentu saja seorang ayah tidak tinggal diam dan bersikap santai seperti sekarang ini, umpatan bahkan makian sudah haiden rasakan, pukulan orang-orang suruhan aljereziz pun sudah haiden rasakan,lalu tugas ayah seperti apa lagi yang belom aljereziz lakukan untuk putri kesayangannya itu. keesokannya aljereziz mendatangi rumah sakit putrinya itu dirawat,memberi pelukan hangat tanpa menyalahkan putrinya, tangisan Akira membuat aljereziz tidak jadi menghukum haiden,karna dia tau sebagai mana putrinya membenci haiden,haiden tetap lelaki yang Akira cintai. Akhirnya dibantu kuasa aljereziz haiden menyembunyikan keadaan Akira dari teman-teman nya bahkan polisi.
aljereziz menghembuskan nafasnya pelan,menatap ketiga lelaki yang didepanya itu.
"Pulang lah kalian" ucap aljereziz bangkit dari duduknya
"Omm..." Melas alexio
"Alex khawatir om"..
Aljereziz terdiam.
"Iya om,Akira sahabat kita" ucap Billy dengan nada memelas.
"Gada Akira kita kesepian om"
"Gada yang nimpukin Billy kacang lagi om"
"Kangen....." Lanjutkan lagi diiringi isakan lirih
Arga melihat jijik Sabahat itu.
"yaaa besok om cari Akira sendiri,kalian tenang-tenang dirumah,liburan lah kalian" ucap ayah Akira itu sembari masuk kedalam rumahnya.
"SANTAI AMAT SI OMMM!!!!" seru Billy,langsung digeplak Arga "awww" ringisnya
"yang sopan beleguk"
"ya lagian anak nya ilang bapanya Selo sambil nyebat gila kali yaa"
"aneh" lirih alexio,Billy dan Alex mengangguk mengiyakan.
"lu berdua sadar ga" ucap Arga serius,Alex dan billy menatap serius kearah arga.
(hening)
"paan anjing" Billy menggetok pelan kepala Arga.
"bapaknya Akira kaya nyembuyiin sesuatu ga si" ucap Arga akhirnya
"Gua juga mikir begitu"
Alex bangun dari duduknya berjalan kearah mobil, sedangkan Billy dan Arga menatap alexio seperti orang dongo.
"lu berdua ngapain diem anjing" seru alexio
Billy dan Arga saling tatap bingung.
"emang dongo" lirih alexio menutup pintu mobilnya,keduanya pun sadar saling mengejar satu sama lain masuk kedalam mobil alexio
"yaaa lagian si monyet ga bilang mau balik" ucap Billy menutup pintu mobil.
"We find out all these problems " ucap alexio menjalankan mobilnyaa

KAMU SEDANG MEMBACA
surprise 18+
Random"Iihhhh..stop it-!" "sst..jangan keras2 nanti semua denger" 20+