Kabari aku jika sudah bosan denganya ya
Akira
Suasana masih terlihat sama seperti sebelumnya sepi hening dan tenang hanya dirinya seorang meratapi kesendirian seolah tak ada yang peduli bahwa dirinya hidup,disinilah. diapartemen mewah yang sudah lama ia tinggali. menutup matanya saat cairan bening berhasil lolos dari pelupuk matanya,Akira menangis tangis yang dia rasakan begitu sakit " siapa yang peduli hiks" lirih Akira, dirinya membayangkan bagaimana dirinya teramat dicintai kedua orangtuanya sampai akhirnya dia merasa kehilangan.
Suasana berganti setelah bel membuyarkan fikiran Akira,tersadar Akira mengusap pipinya kasar bangkit dari sofa nya berjalan pelan ke arah pintu, merapikan penampilannya sebelum membuka pintu "CKREKKK.." deg! Akira melongo sebelum menyadari sosok lelaki yang ada didepannya adalah haiden what?"Lo...Lo ngapain kesini" gugup Akira,haiden melihat sekeliling.
"Main" singkatnya setelahnya masuk tanpa permisi.
"Heh gasopan asal masuk rumah orang" Akira menarik belakang baju haiden. Haiden berbalik.
" Permisi ka boleh main?" Akira melongo
"Ka budeg ya?" Ucap haiden lagi.
Akira tersadar "kok lu tau apartemen gue"
"Dulu gua perna anterin Lo,lupa?" Haiden duduk di sofa ruang tengah menyalakan tv tanpa ijin.
Akira melongo lagi. "so akrab banget si Lo,temenan aja ga!"
"Bangun Lo gausa duduk disofa gua"
"........"
"Heh" haiden tidak menghiraukan Akira sampai akhirnya Akira geram merebut remot tv ditangan haiden lalu mematikannya.
"Sepi kek rumah hantu" haiden merebut kembali remot ditangan akira.
"Biarin aja kek gini uda biasa, balik aja sono kerumah Lo yang rame gausah disini!"
Haiden melirik Akira,diam mengamati bentuk wajah didepannya, tersenyum. Menyadari haiden menatapnya Akira memalingkan wajah melipat kedua tangannya didada Akira ikut duduk disamping haiden.
"Gua temenin" haiden melirik akira, mendengar kalimat itu Akira menatap mata haiden.
"Gausah gue udah biasa"
"So kuat banget"
"Gua tau Lo suka nangis,merenung meratapi kejombloan akut Lo, akhirnya depresi terus gantung diri" ucap panjang haiden diakhiri kekehan kecil. Akira yang menyadari ada keganjilan menatap kedua mata manusia didepannya.
" Tumben bener Lo ga irit ngomong,biasanya cuma oh ah eh haha"
"Lagi desah?" Cletuk haiden membuat Akira memicingkan matanya kaget.
"Heh!"
Haiden terkekeh lagi.
"Pengin yaaaaaa" goda haiden menjawil dagu Akira.
"Mesum Lo pedopil" Akira menepuk bahu haiden.
"Pedofil mata Lo dikira gua om-om" haiden mengusap bahunya.
"Ga lucu banget Lo so akrab kaya gini ,kita kan musuhan ,ga lucu lah Lo tiba-tiba berubah gini ,Lo kesambet ya,bukanya Lo udah pacaran sama bela kalo ga sama si anjel itu" panjang Akira.
"Terus?"
"Ya ga ada ceritanya kita jadi akrab gini"
"Coba buat Deket gaboleh?"
"Yakan Lo uda punya pacar,nanti jadi salah paham dikira gua pelakor mana Lo Dateng ke apartemen gua lagi"
Haiden diam melihat langi-langit atap seolah mencari jawaban atas pernyataan Akira .
"Cewe ribet ya,sotau lagi"singkatnya.
Akira menyatukan alisnya kesal.
"Kalo cewe ribet mending Lo gausa pacaran sama cewe mending Lo ngegay biar sepaham kan sama-sama cowo tuh"
Haiden terlonjok "najis"
Akira tertawa keras melihat ekspresi kaget haiden.
"Mending gua sama Lo" lanjutnya.
Seperkian detik Akira terdiam mengartikan kalimat haiden semburat merah muncul dikedua pipinya matanya berbinar "ada lampu ijo" batin Akira tersenyum.
"Ngapa Lo,kesambet?"
Akira berdehem. "Lo ga pacaran sama enjel"
Haiden menggeleng " terus kemaren dikatin dia ngarangkul Lo tuh"
"Cemburu yaaaa" haiden menggoda Akira lagi " apaan si Lo" Akira menjauh tidak bisa menyembunyikan bahagianya, rasanya suasana heningnya berubah setelah hadirnya haiden lelaki yang dulu dijauhinya sampai akhirnya menjadi sosok lelaki yang selalu dipikirkannya "apa gua jatuh cinta" batin Akira lagi, memperhatika wajah didepanya yang asik melihat acara disalah satu stasiun tv. Senyum manis sosok indah didepanya itu membuat Akira tanpa sadar memandangi ciptaan tuhan yang sempurna, mengagumi setiap inci pahatan wajah haiden. Merasa ada yang memperhatikan haiden melirik Akira, benar saja gadis didepanya itu senyum-senyum menatap dirinya haiden berbalik " woiiii" keras haiden tepat diwajah akira, Akira terlonjak kaget "anj...." Akira terjatuh, haiden tertawa keras diikuti Akira menertawakan kegoblokan dirinya " sialan"
"HAHHAHAH" haiden masih tertawa mengusap pelupuknya yang berair.
"Bangun bego" pritah haiden mengulurkan tangannya Akira membalas .memanyunkan bibirnya kesal campur senang
"Besok jalan yuk" ajak haiden
"Ayoooooooo!!" Akira antusias matanya berbinar spontan memeluk haiden. Haiden tidak menghindar membalas pelukan Akira.
" Pdkt aja dulu" lirih haiden ditelinga akira,Akira menggigit bibir bawahnya sambil mengangguk mengiyakan.
" Udah. Lo kesenengan meluk gua terus" Akira langsung mendorong tubuh haiden keras " ishhh"
" Udah seneng?"
Akira tersenyum.
"Makasih yaaa"
" Iyaaa"
Haiden tersenyum detik setelahnya tlvon masuk dari ponsel haiden berdering mengangkatnya kemudian berpamitan pulang.
Lanjut? Ga jelas tapi:v
bakal rajin up komen positip ea 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
surprise 18+
Diversos"Iihhhh..stop it-!" "sst..jangan keras2 nanti semua denger" 20+