"Ya, namanya Bu Martha! Dia dekat dengan Anantha!"
Beberapa orang kini tengah berkumpul di ruangan khusus untuk membahas kasus yang masih berjalan ini. Mereka mencoba menemukan satu orang lagi yang bisa dijadikan sebagai saksi atau lainnya.
"Benar, Bu Martha namanya. Seorang guru Matematika yang mengajar di SMA Bina Bangsa."
Mereka tampak berunding dengan serius. Mengandalkan pernyataan Bella saja tidak cukup, apalagi hasil tes DNA juga akan keluar dua hari ke depan.
"Saat siuman, Anantha bergumam dan terus mencari Bu Martha," jelas pria yang kemarin menemani Anantha di ruang rawatnya. Dari gerakan bibir Anantha, dia dapat membaca kalau cewek itu mencari sosok guru tersebut.
Satu lagi, pria itu mengingat betul sesekali Anantha bertingkah aneh. Ia melirik ke samping, seakan Bu Martha berdiri di samping ranjangnya.
"Dua orang datang ke SMA Bina Bangsa sekarang." Ketua polisi menunjuk dua rekannya untuk bertugas. Mereka langsung mengangguk dan bergegas ke sekolah itu.
Keadaan sekolah belum kondusif sejak kemarin. Banyak jam kosong karena para guru juga masih berduka cita atas kejadian tidak terduga yang menimpa anak murid mereka, bahkan Hendra selaku kepala sekolah, serta kedua orang tua Levant yang menjadi donatur sekolah ini.
"Pelakunya udah ketangkap, dan emang mirip banget sama Anantha. Lihat!" Siswi menuding layar ponselnya yang menampilkan sebuah artikel dengan foto pelaku di sana.
"Wah, bener mirip banget!" timpal dua siswi lain yang ikut menyimak.
"Jangan-jangan emang kembaran Anantha!"
"Kalau iya, selama ini kita semua salah dong karena udah beranggapan ini ulah Anantha?"
"Tapi jangan berpikir begitu, soalnya belum ada jawaban dari kasus ini."
Baru juga sampai, kedua polisi itu langsung mendengar gosip tiga siswi yang berdiri di tepi koridor. Mereka berdua tampak mencari ruang guru yang sudah ditunjukkan oleh penjaga gerbang di depan sana.
Menemukan ruangan bertuliskan ruang guru, kedua polisi itu masuk dengan santun.
"Permisi."
Para guru yang sedang asik berkumpul terkejut dengan kedatangan dua anggota dari kepolisian.
Mereka membubarkan diri, kembali ke mejanya masing-masing. Salah satu guru menemui dua polisi itu.
"Silakan masuk, Pak." Pak Bayu selaku guru bahasa Indonesia mempersilakan mereka berdua untuk duduk.
"Ada apa ya, Pak?" Guru itu bertanya dengan hati-hati. Ia cukup terkejut dengan kedatangan dua polisi ini yang mendadak.
Dirasa suasana cukup baik, salah satu polisi itu mulai bertanya.
"Apakah di sini ada guru yang bernama Bu Martha?" tanyanya sembari melihat sekitar. "Bu Martha dekat dengan Anantha, siswi itu kini sedang di rumah sakit karena diserang oleh sosok misterius di apartemennya."
Hening. Atmosfer di ruang guru langsung berubah dengan sekejap. Para guru yang duduk di kursinya masing-masing saling lirik tajam.
Pak Bayu berdeham untuk mencairkan suasana canggung ini.
"Maaf, Pak. Apakah Bapak tidak salah?" tanya salah satu guru di belakang sana dengan lantang.
"Maksudnya?" Kedua polisi itu malah bertanya balik.
"Bu Martha sudah meninggal dua bulan lalu karena kecelakaan."
Jawaban Pak Bayu mengejutkan keduanya. Mereka tidak percaya dengan jawaban itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shadow [END]
Mystery / ThrillerSatu per satu orang yang mem-bully Anantha Gheania terbunuh dengan keadaan mengenaskan. Hal itu menjadi pertanyaan besar semua orang. Siapakah seseorang yang sudah melakukannya? "Aku memang sakit hati kepada mereka, tetapi aku tidak akan melakukan i...