"Aku hamil, anakmu, Junhui."
Seketika seisi rumah ramai dengan adanya pernyataan Jieqiong barusan. Junhui menatapnya tajam sementara Xingmei tertawa sarkas meski matanya berkaca-kaca.
"Omong kosong apa lagi ini? Kau menjebakku supaya aku meninggalkan Junhui jadi kau buat skenario ini, begitu?" tanya Xingmei dengan nada suara yang sudah bergetar.
"Kau pikir aku berbohong? Aku tidak bisa berbohong kalau sudah menyangkut ini. Kau bahkan tahu sendiri aku menjalin hubungan dengan suamimu dari sebelum kau menikah." jawab Jieqiong santai.
"Keluar!" usir Xingmei masih dengan nada pelan.
Jieqiong tertawa sarkas. Tatapannya tak kalah berkaca-kaca. Penuh emosi.
"Security! Usir dia!" teriak Xingmei hingga akhirnya ada sekitar 2 orang berbadan kekar menuruti perintah Xingmei dan langsung menarik Jieqiong ke pergi dari rumah Junhui.
Xingmei yang tiba-tiba merasa lemas langsung duduk di sofa ruang tengah dan sebisa mungkin menghela napas. Akhirnya air matanya lolos dari kedua matanya. Xuanyi, Shuhua, dan Yizhuo juga sempat menenangkan Xingmei namun Xingmei meyakinkan mereka bahwa ia baik-baik saja.
"Xingmei." panggil Junhui pelan.
"Ke kamar lah duluan, aku ingin sendiri." jawab Xingmei sedikit dingin.
Junhui ikut menghela napas kasar dan pergi menuju kamarnya dengan kopernya dan Xingmei dibawakan oleh Guanlin.
***
"APA?! Kau bercanda?"
Seminggu kemudian, Xingmei yang sedang berada di halaman rumah menceritakan semuanya pada Yuqi lewat telepon. Xingmei semakin sering bergantung pada Yuqi semenjak Yuqi meminta Xingmei untuk sering menceritakan apapun padanya, baik itu berita bagus ataupun berita buruk. Dan berita semacam ini sepertinya penting bagi Yuqi. Dan benar saja, wanita ini terlonjak kaget mendengar berita ini, apalagi Xingmei baru menceritakannya setelah selang seminggu.
"Aku tidak bercanda, Yuqi. Gila, kan? Padahal kami baru pulang bulan madu, itupun belum seminggu. Baru 3 hari." jawab Xingmei mendecak sebal.
"Xingmei, apa kau yakin dia benar-benar hamil?"
"Maksudmu? Dia bahkan menunjukkan testpack nya padaku dan Junhui kemarin."
"Ya, aku tahu tidak mungkin itu bohong. Aku hanya kesal saja dengan apa ia perbuat. Semoga saja Junhui tidak mempercayainya."
"Oh tunggu sebentar, Yuqi. Sepertinya Junhui akan pergi."
Xingmei menghampiri Junhui yang sudah rapi hendak memasuki mobil, tanpa mematikan teleponnya dengan Yuqi.
"Junhui, mau ke kantor?" tanya Xingmei karena Junhui tampak tak memakai pakaian kantor, melainkan baju santai.
"Tidak, aku mau ke tempat Jieqiong."
Ekspresi Xingmei yang tadinya tersenyum berubah menjadi terkejut dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Apa? Kau bercanda? Untuk apa kau ke sana?"
"Jieqiong menelepon tadi, katanya perutnya keram. Dia kan sedang hamil. Aku pergi."
Junhui yang hendak membuka pintu mobil langsung ditahan oleh Xingmei.
"Kau mau meninggalkanku di sini demi wanita itu? Kau bahkan membatalkan bulan madu seminggu kita dan sekarang kau kembali ingin menemui wanita itu." Xingmei mulai meninggikan suaranya. Membuat para asisten rumah tangga serta Guanlin memperhatikannya dengan tatapan kasihan pada Xingmei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Love | Jun SEVENTEEN
RomanceCERITA INI NGGA JADI PINDAH KE NOVELME. AKAN DIPUBLISH DISINI, HAPPY READING! ❤ Lin Xingmei, seorang gadis desa yang periang terpaksa menikahi seorang anak dari CEO ternama di kota. Jika bukan karena ayahnya yang berhutang budi pada mendiang ayah Xi...