"Song Yuqi!" seru Xingmei setelah melihat bahwa gadis itu tampak tak asing baginya.
"Lin Xingmei. Ya Tuhan, akhirnya aku menemukanmu!" Yuqi memeluk Xingmei erat, begitupun dengan Xingmei.
Baik Xingmei maupun Yuqi tampak saling merindukan. Mereka tidak saling lupa. Bagaimana tidak? Xingmei dan Yuqi sudah bersahabat sejak mereka sekolah menengah sampai sekarang. Meski setelah lulus SMA, Xingmei tak lagi mendengar kabar dari Yuqi karena gadis itu pindah ke kota untuk kuliah, merupakan keajaiban yang Tuhan berikan kepada kedua gadis ini karena kembali dipertemukan secara tidak sengaja dan tidak direncanakan.
"Kau tahu, aku merindukanmu!" tangis Yuqi pecah. Tidak peduli dengan beberapa orang lalu lalang yang memperhatikan mereka. Gadis ini amat merindukan sahabatnya ini.
"Aku lebih merindukanmu, bodoh! Kau kemana saja? Kau hilang begitu saja setelah lulus SMA." jawab Xingmei memukul gemas punggung Yuqi tanpa melepas pelukannya.
"Maafkan aku, aku dapat beasiswa kuliah di kota dan belum sempat mengabarimu. Sekarang aku punya ponsel, kau sendiri bagaimana? Sudah punya ponsel?" tanya Yuqi sambil menunjukkan ponsel yang meski bukan merek terbaru, namun tetap saja terlihat elit di mata Xingmei.
Xingmei menggeleng lemah dan Yuqi pun menyemangatinya.
"Jadi, bagaimana kabarmu?" tanya Yuqi. Ya, tangisan Yuqi sudah lebih dulu reda karena kepribadiannya yang sedikit tomboy sejak SMP sehingga tidak bisa berlama-lama menangis. Dia tidak berubah. Xingmei akui itu.
Xingmei tersenyum bangga lalu menunjukkan cincin berlian yang terpasang indah di jemarinya. Yuqi yang sangat kagum meraih tangan Xingmei untuk melihat cincin itu dari dekat.
"Berlian. Siapa yang membelikannya? Jangan-jangan pria paruh baya, mapan, dan sudah beristri?" tanya Yuqi curiga.
"Bodoh! Aku bukan wanita seperti itu. Aku sudah menikah." jawab Xingmei membuat Yuqi semakin kaget.
"Benarkah? Siapa suamimu? Wah, jahat sekali kau tidak mengundangku!" Yuqi yang tomboy tetap mengeluarkan sifat manjanya ketika sedang bersama sang sahabat.
"Bagaimana bisa aku mengundangmu? Aku tidak tahu kabarmu saat itu. Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu? Tadi itu kau berbuat masalah apa sampai diusir begitu?" tanya Xingmei. Sejak sekolah menengah memang Yuqi sering melakukan kesalahan. Lebih tepatnya kegaduhan.
"Aishhh tidak, aku tidak membuat kegaduhan lagi. Aku berani bersumpah. Kau mungkin dengar sendiri sejak tadi." jawab Yuqi akhirnya mereka duduk di sebuah bangku.
***
"Jadi kau sudah menikah dengan Lucas?" tanya Xingmei sempat tidak menyangka.
Yuqi mengangguk pelan.
"Tapi dia dipecat dari pekerjaannya dan sampai sekarang belum dapat pekerjaan. Terpaksa sambil menunggu Lucas dapat pekerjaan, aku bekerja paruh waktu. Ya, pemilik cafe yang tadi itu adalah atasan pertamaku selama bekerja. Dan aku pegawai pertamanya sejak cafe itu dibangun. Tapi ya hanya karena aku difitnah oleh pelanggan, dia memecatku." jelas Yuqi.
Xingmei sangat kasihan pada Yuqi saat ini. Tapi ada yang membuat Xingmei iri kepada Yuqi. Yuqi dan Lucas saling mencintai. Mereka mau berjuang lagi dari nol bersama-sama asal mereka selalu bersama, juga mereka berdua hanya tinggal di unit apartemen sederhana. Sedangkan dirinya? Junhui sukses besar dan mereka tinggal di rumah mewah, namun pria itu tidak mencintai Xingmei. Ia tidak butuh kemewahan, ia hanya butuh cinta dan kasih sayang.
Xingmei juga sudah bercerita bagaimana ia dan Junhui bertemu lagi, bahkan sampai mereka menikah. Xingmei menceritakan semuanya dari A-Z dan Yuqi juga turut simpati karena Junhui tidak menikahinya karena cinta, melainkan karena perusahaan dari ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Love | Jun SEVENTEEN
Roman d'amourCERITA INI NGGA JADI PINDAH KE NOVELME. AKAN DIPUBLISH DISINI, HAPPY READING! ❤ Lin Xingmei, seorang gadis desa yang periang terpaksa menikahi seorang anak dari CEO ternama di kota. Jika bukan karena ayahnya yang berhutang budi pada mendiang ayah Xi...