Sudah lewat 3 hari dan surat cerai yang belum ditandatangani Junhui masih berada di atas meja kamarnya. Ditambah lagi besok Zongxian sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah semakin membaik. Tentunya Guanlin yang mengabarinya soal Zongxian. Xingmei semakin dihantui oleh rasa bersalah pada Zongxian. Tak terbayang bagaimana perasaan Zongxian kala mengetahui anak dan menantunya ini sudah bercerai bahkan sudah pisah rumah sejak sebelum surat cerai sudah keluar. Ia yakin Zongxian pasti akan mengutuk Junhui jika ia sudah kembali ke rumah.
Xuanyi yang baru mengetahui gugatan cerai Xingmei pada Junhui ikut terpukul. Sangat berat juga baginya berpisah dengan Xingmei yang bahkan sudah seperti saudara baginya. Namun Xuanyi juga mengerti bahwa posisi Xingmei di rumah Junhui sudah tak lagi dibutuhkan. Jadi untuk apa ia masih di rumah itu jika posisinya bukan lagi dianggap istri oleh Junhui.
Xu Minghao
Lin Xingmei, kau sibuk hari ini? Malam ini bisa datang jam 8? Aku akan share location tempatnya.
10.00 a.mPesan singkat dari Minghao yang baru saja masuk ke ponsel Xingmei membuat wanita ini yang pandangannya sejak tadi menyapu surat cerai yang baru ada tanda tangannya ini tiba-tiba terfokus pada ponselnya.
Tak lama, Minghao membagikan lokasi seperti yang ia katakan pada Xingmei. Ia semakin penasaran apa yang ingin Minghao katakan. Karena lokasi yang dibagikan Minghao adalah sebuah restoran mewah yang dikenal sebagai tempat lamaran beberapa selebriti pada kekasihnya. Tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja. Barangkali Minghao hanya mengajaknya makan malam biasa karena lokasi yang dibagikannya memang dekat dari rumahnya.
***
"Minghao?" panggil Xingmei sesampainya di lokasi. Memang restoran mewah namun tampak sepi. Bahkan sama sekali Xingmei tidak menemukan Minghao. Ditelepon pun sama sekali tidak ada jawaban.
Xingmei memutuskan untuk duduk di sebuah bangku dan menunggu. Mungkin memang Minghao belum datang.
Tiba-tiba, Minghao datang dengan membawa sebuket bunga. Ia berikan pada Xingmei sehingga membuat wanita ini terkejut dan sedikit menganga. Minghao memberikan kejutan yang tidak ia duga-duga sebelumnya. Biasanya Minghao hanya menjemputnya dan pergi kemanapun Xingmei mau. Tapi kali ini suasananya tampak romantis.
"Minghao, apa yang kau...?"
"Terimalah." jawab Minghao sambil tersenyum.
Xingmei tersenyum merekah dan menerima bunga tersebut. Entah sejak kapan pipinya merona merah melihat perlakuan Minghao yang bisa dibilang sederhana namun romantis.
"Ada perlu apa kau memintaku ke sini?" tanya Xingmei setelah sebelumnya ia hirup aroma bunga pemberian Minghao yang harum itu.
"Kemarilah dan berdirilah di dalam kelopak bunga mawar itu." Minghao meraih tangan Xingmei dan menuntunnya menuju ribuan bahkan jutaan kelopak bunga mawar yang membentuk tanda hati itu.
Diiringi lagu romantis, tiba-tiba Minghao berlutut dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku bajunya. Membuat Xingmei semakin menganga hingga menutup mulutnya. Tanpa sadar, air mata haru menetes dari matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Love | Jun SEVENTEEN
RomanceCERITA INI NGGA JADI PINDAH KE NOVELME. AKAN DIPUBLISH DISINI, HAPPY READING! ❤ Lin Xingmei, seorang gadis desa yang periang terpaksa menikahi seorang anak dari CEO ternama di kota. Jika bukan karena ayahnya yang berhutang budi pada mendiang ayah Xi...