"Tumben kalian bangun terlambat. Sesuatu terjadi?"
Pertanyaan yang dilontarkan Zongxian benar-benar membuat Xingmei dan Junhui benar-benar bungkam. Bagaimana tidak? Jika Junhui ceritakan kejadian sebenarnya, Zongxian pasti akan langsung meminta cucu. Itu yang tidak diharapkan Junhui. Yang ia inginkan adalah menceraikan Xingmei jika Zongxian setuju. Tapi mana mungkin ayahnya itu setuju. Di mata Zongxian, Xingmei adalah menantu yang baik.
"Tidak ada, yah. Semalam kami hanya tidur terlalu malam." jawab Junhui tanpa menatap Zongxian.
"Junhui, ayah di sini. Bukan di bawah." balas Zongxian mengingatkan Junhui karena sejak tadi Junhui tidak menatap ayahnya.
"Bohong, yah. Semalam aku mabuk dan Junhui membawaku pulang. Setelah itu kami..." Junhui langsung menutup mulut Xingmei dengan tangannya. Gadis ini benar-benar membuatnya gila.
"Mabuk? Xingmei, bagaimana kau bisa mabuk? Apa yang terjadi?" tanya nenek langsung cemas khawatir sementara Zongxian malah menahan tawanya. Ia mengerti apa yang terjadi meski Xingmei belum menceritakannya. Gerak-gerik Junhui justru mencurigakan sehingga membuat Zongxian yakin akan kecurigaannya.
Tidak mungkin aku bilang pada nenek kalau aku mabuk setelah bertemu Jieqiong. Nenek pasti syok dan sedih. Bagaimana ini? batin Xingmei bingung.
"Tidak, nek. Kebetulan aku bertemu lagi dengan Yuqi dan aku mengajaknya minum bersama. Meluangkan waktu bersama karena sudah lama tidak bertemu. Hanya itu kok, nek. Tidak ada hal lain." jawab Xingmei sedikit berbohong.
Tapi memang benar. Xingmei minum bersama Yuqi sekalian meluangkan waktu bersama setelah sekian lama tidak bertemu. Meski tujuan lainnya memang karena Xingmei stress setelah bertemu dengan Jieqiong. Xingmei tidak mungkin jujur sepenuhnya kepada nenek karena pasti nenek akan sedih dan membuatnya kepikiran hingga sakit.
Nenek, Zongxian, Junhui, dan Xingmei pun sarapan bersama. Junhui yakin saat ini ia merasa bersalah pada Jieqiong karena telah "menghianati" nya.
***
"Xingmei, datanglah ke gedung agensi. Anak-anak didikku evaluasi hari ini jam 12. Kutunggu..."
Ponsel Xingmei berdering karena ada pesan masuk. Dan ternyata Minghao mengajaknya menonton para trainee evaluasi hari ini di gedung agensinya. Ya, Xingmei setuju karena ia ingin menetralkan pikirannya setelah diabaikan Junhui lagi.
Sebelum Junhui berangkat ke kantor tadi, Junhui tidak menghiraukan perhatian Xingmei yang membantu memakaikan jas kantornya, merapikan dasinya, dan membersihkan sedikit kotoran yang ada di jas Junhui setelah jas itu Junhui pakai. Sama sekali Junhui tidak berterima kasih ataupun pamitan kepada Xingmei dan langsung mengangkat telepon di ponselnya sambil berlalu ke luar kamar dan meninggalkan rumahnya.
Xingmei tidak selingkuh. Ia tekankan sekali lagi, ia tidak selingkuh. Ia tidak datang ke gedung agensi Minghao untuk berselingkuh dengannya. Ia hanya ingin menetralkan pikiran dan perasaannya dengan bertemu para trainee di agensi tersebut yang sangat ramah dan imut karena masih muda.
***
Sampailah Xingmei di sebuah aula tempat para trainee mengadakan evaluasi bulanan. Xingmei pun masuk ke dalam aula tersebut untuk mencari Minghao. Kebetulan Xingmei sudah kenal dekat dengan beberapa staff di sana sehingga staff yang ada di sana menyambutnya dengan baik saat Xingmei masuk ke dalam aula tersebut.
Di dalam aula itu, para trainee sudah berkumpul untuk evaluasi bulanan hari ini. Wajar mereka sangat grogi saat ini. Mereka takut penampilan mereka tidak maksimal meski saat latihan, semuanya terasa lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Love | Jun SEVENTEEN
Roman d'amourCERITA INI NGGA JADI PINDAH KE NOVELME. AKAN DIPUBLISH DISINI, HAPPY READING! ❤ Lin Xingmei, seorang gadis desa yang periang terpaksa menikahi seorang anak dari CEO ternama di kota. Jika bukan karena ayahnya yang berhutang budi pada mendiang ayah Xi...