Chapter 04

11.8K 1.2K 15
                                    

Mohon maaf jika typo berserakan.....

.

.

Author POV

Leora akhirnya sampai di perpustakaan.

Dia langsung duduk di kursi yang disediakan dan guru itu akan mengajarinya beberapa hal dasar.

Karena baru belajar sebentar maka wajar bagi Leora tidak begitu paham apa yang diajarkan.

"Guru, kenapa kita harus belajar sejarah?"

"Begitu saja kau bertanya. Memang orang tua angkatmu tidak memberitahu mu. Oh iya aku lupa bahwa dia hanyalah rakyat jelata. Kau beruntung kaisar menemukanmu jadi belajarlah dengan keras. Kau bahkan sudah tertinggal jauh dari kembaranmu." Ucapnya.

"Nyonya, kau boleh menghinaku tapi jangan kau hina papa ku." Leora pun berdiri dari duduknya dan menghampiri gurunya.

"Memang kenapa? Bukankah itu kebenarannya. Anda dirawat oleh rakyat jelata yang kotor."

"Berhenti." Karena emosi Leora mendorong gurunya dan kabur dari perpustakaan.

Leora kabur ke taman sampai ada pelayan yang menghampirinya dan bilang bahwa kaisar mencarinya.

Leora akhirnya pergi menemui kaisar di ruangannya.

"Salam yang mulia,"

"Leora, kenapa kau mendorong guru mu. Bukankah itu tidak sopan." Ucap kaisar.

"Dia yang memulainya lebih dulu."

"Apakah itu benar?" Tanya kaisar kepada guru Leora.

"Tidak yang mulia. Saya hanya mengajar seperti biasa."

"Leora, apa kau sekarang belajar berbohong."

"Dia yang berbohong. Dia menghina papa ku tadi."

"Saya tidak menghinanya. Saya hanya mengungkapkan kebenaran saja yang mulia."

"Dia berbohong, dia bilang papa orang yang buruk."

"Leora! Sopanlah kepada orang tua!" Bentakan itu membuat Leora terdiam dan menunduk.

"Hahhhh... aku tak tahu lagi. Kenapa kau terus saja membicarakan ayah angkatmu. Sekarang kau adalah putriku. Tidak bisakah kau memanggilku ayah dan berperilaku selayaknya putriku."

"Tapi aku ingin bertemu papa." Ucap Leora dengan air mata yang sudah jatuh.

Tapi tak ada yang tahu karena dia hanya menunduk.

"Kenapa kau terus saja mengungkit orang itu. Sekarang aku lah ayahmu. Memang apa istimewanya rakyat biasa itu dibandingkan denganku."

"Papa tidak pernah membentakku. Dia tak pernah meninggalkanku mau sesibuk apa dia bekerja. Dia selalu menemaniku kapanpun. Meskipun dia tidak sekaya anda tapi dia berusaha mengabulkan sesuatu yang aku inginkan." Leora menegakan wajahnya untuk mengambil napas dan terlihatlah wajahnya yang penuh air mata.

"Dia selalu bicara lembut kepadaku. Dia selalu tersenyum saat berhadapan denganku meskipun saat itu dia sedang sedih. Dia mengajakku bicara banyak hal setiap hari. Dia selalu memeluk dan mencium keningku setiap aku akan tidur. Dia memelukku saat tidur. Dia merawatku sejak bayi dan selalu menyayangiku. Tentu saja papa lebih baik dari anda yang mulia!" Kalimat terakhir Leora ucapkan sedikit keras.

Leora langsung berlari meninggalkan ruangan kaisar dan menangis sepanjang jalan menuju kamarnya.

Setelah sampai kamar dia langsung mengunci pintu dan menutup diri dengan selimut.

I Adopted The Emperor's Daughter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang