I Adopted The Emperor's Daughter [END]

Chapter 11

Kembali lagi bersama author disini

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas....

.

.

Author POV

"Maafkan saya yang mulia, saya tak bermaksud menggoda anda. Padahal anda punya istri tapi saya malah seperti itu." Kyle mengucapkan itu sambil bersujud.

"Mohon hukum saya yang mulia." Lanjutnya

Melihat itu kaisar ikut duduk di bawah.

"Astaga Kyle ini bukan salahmu. Ayo berdirilah. Aku tak mau menghukum dirimu karena ini salahku."

"Tidak yang mulia ini salahku."

"Bagaimana bisa ini kesalahanmu padahal aku duluan yang maju?" Ucap Kaisar yang masih membujuk Kyle berdiri dari sujudnya.

"Ayo duduk dan berbicara." Lanjutnya.

Kyle pun menurut.

"Maaf yang mulia."

"Jangan meminta maaf, ini bukan kesalahanmu."

"Anda sudah punya istri dan salahku karena tidak menjaga jarak." Ucap Kyle.

"Tak apa, lagipula aku tak menyukai istriku."

"Anda tak boleh seperti itu yang mulia. Perempuan itu sangat sensitif. Anda jangan mengatakan hal itu di depannya. Itu bisa menyakitinya." Ucap Kyle.

"Astaga, aku heran bagaimana dewa menciptakanmu."

"Bisa bisanya kau menghawatirkan permaisuri yang jelas jelas sudah mencambukmu." Ucap kaisar

"Permaisuri mencambuk diriku karena aku yang memintanya. Aku pikir saat itu dia sedang dalam kondisi tidak baik jadi mudah marah."

"Hhhaaahhh... aku tak mengerti jalan pikiranmu." Ucap kaisar.

"Apa yang tidak anda mengerti?" Tanya Kyle.

"Kau terlalu baik, Kyle." Balas kaisar

"Suatu saat aku akan menceritakan kisahku dengan permaisuri sehingga kau akan paham kalau dia itu jahat." Lanjutnya.

"Dia jahat?" Tanya Kyle.

Kyle hanya memiringkan kepalanya tanda tak paham.

'Lucu sekali, kenapa aku tak tahu ada manusia sepertinya selama ini? Aku harus melakukan sesuatu pada permaisuri sebelum dia bertindak lagi menyakiti Kyle atau kedua anakku.' Batin kaisar.

"Kyle..." panggil kaisar.

"Iya yang mulia."

"Mau ikut ke pesta festival panen di istana bulan depan?"

"Apakah rakyat jelata sepertiku pantas datang kesana?"

"Aku dengar dari para penduduk desa pesta itu dihadiri para bangsawan. Untuk para rakyat mereka biasanya berpesta di jalanan kota."