Chapter 05

12.5K 1.1K 36
                                    

Maaf kalau  typo bertebaran oksigen di udara.....

.

.

Author POV

Sementara itu di kamar Leora

Nia membawakan makan malam untuk Kyle.

"Tuan silahkan dimakan."

"Jangan panggil tuan. Aku hanyalah rakyat biasa. Panggil Kyle saja."

"Apakah anda adalah papa nona Leora?"

"Bagaimana nona bisa tahu?"

"Nona sering membicarakan anda. Dianterlihat sangat sennag saat membahas anda."

"Apa Leora bahagia disini?"

"Sejujurnya saya rasa tidak. Dia sepertinya selalu menunggu anda. Jadwal pelajarannya juga tidak masuk akal." Ucap Nia sambil menyerahkan jadwal belajar milik Leora.

"Bagaimana bisa anak 7 tahun belajar dari lagi sampai sore. Apa ini penyebab Leo sakit? Sepertinya aku harus menduskusikan ini dengan yang mulia?"

"Permaisuri yang mengatur jadwal ini tanpa yang mulia ketahui."

"Tapi bukankah seharusnya yang mulia menyadarinya. Apakah jangan-jangan mwreka tidak pernah bertemu."

"Mereka bertemu hanya saat makan dan itu pun tidak setiap hari."

"Mungkin dia sangat sibuk tapi mengapa tal bisa meluangkan waktu setidaknya 30 menit saja setiap hati untuk putrinya."

"Saya pamit dulu, ada pekerjaan yang harus saya kerjakan."

"Oh iya  maaf aku menahanmu."

Nia pergi meninggalkan Kyle sambil membawa nampan berisi piring dan gelas kotor.

Kyle yang sudah selesai makan membaringkan diri di samping Leora.

"Leora pasti kesepian. Maafkan papa. Papa akan berusaha membeli gelar bangsawan agar bisa bertemu Leora saat dewasa nanti."

Setelah mengucapkan itu, Kyle memilih menyusul Leora ke alam mimpi.

Kyle tidur dengan memeluk Leora.

Malam harinya diam-diam kaisar mendatangi kamar Leora.

"Demamnya benar-benar sembuh. Aku iri dengan kedekatan kalian." Monolog kaisar.

Dia tadinya mengusap kepala Leora tapi entah ada godaan dari mana dia tiba-tiba menyentuh pipi Kyle.

"Ughh... Leora." Ucap Kyle di sela tidurnya.

'Manis sekali.'

'Apa yang aku pikirkan.'

Kaisar mulai menjelajah kamar itu dan menemukan jadwal pembelajaran milik Leora

'Siapa yang menyusun jadwal belajarnya. Ini sangat mengerikan. Aku harus menyusun ulang jadwalnya.'

Kaisar kemudian dengan hati-hati pergi meninggalkan ruangan itu.

Keesokan paginya, Leora merasakan dirinya berada di pelukan yang terasa familiar.

Saat membuka matanya dia langsung melihat wajah Kyle.

"Papa..."

"Sayang, kau sudah bangun. Bagaimana perasaanmu? Apa ada yang sakit? Apa kepalamu pusing?" Kyle langsung bangun dan kemudian memegang dahi Leora.

"Panasnya sudah turun."

Leora terlihat menetekan air mata nya.

"Sayang, kenapa menangis. Mana yang sakit."

I Adopted The Emperor's Daughter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang