20. Saignement de nez

14.9K 1.1K 11
                                    

°
°
°^°
°
°

°
°

💚💚💚


~~~


Malam harinya, Gabriella beserta abang-abang-nya yang tampan duduk manis disofa.

Mereka sambil menonton televisi. Sebenarnya Gabriella pengen acara menontonnya tak diganggu, karena setiap Gabriella ingin menonton keempat abangnya selalu mengganggunya. Mau di usir pun kasian.

"Bosen banget." Keluh Gabriella. Leon yang duduk disamping Gabriella menyuapinya keripik kentang, dengan senang hati ia terima.

"Keluar yuk." Ajak Gabriella pada mereka.

"Gak." Tolak mereka bersamaan. Ini sudah malam hari, udara malam tidak baik untuk Gabriella. Dan juga... mereka takut Gabriella akan di goda oleh lelaki luar sana.

"El bosen Abang......." Rengek Gabriella. Gabriella tak sadar bahwa ada cairan merah yang keluar dari hidungnya.

"Ell!" Teriak mereka khawatir.

"Apa?" Tanya Gabriella heran. Ia kemudian menyentuh hidungnya merasakan ada yang mengalir dari hidungnya.

"Kamu gak papa hmm..?" Louis menahan tangan Gabriella yang ingin menyentuh hidungnya lagi.

Dengan cepat Ilzaver mengambil tisu di atas meja yang ada di depannya.

"Gak kok Abang." Ucap Gabriella memenangkan.

Kairav menyentuh dahi Gabriella khawatir. "Kerumah sakit aja." Gabriella melototkan matanya. "Gak! Cuman mimisan Abang." Tolak Gabriella.

Kairav menghela nafasnya pasrah.

Gabriella mendongakkan kepalanya agar darahnya tidak keluar. "Jangan angkat kepala, biar Abang kasih tisu hidung kamu." Ujar Leon. Ia mengambil dua tisu menggulungnya jadi kecil lalu memasukkannya ke lubang hidung Gabriella.

"El kayak pocong." Ucap Gabriella membuat mereka terkekeh.

"Lebih mirip kalo pake kain kafan." Balas Leon.

Gabriella cemberut mendengarnya. "Ihhh.."

Leon tertawa kecil melihat wajah kesal Gabriella. "Gemoy banget." Leon mencubit pipi chubby Gabriella.

Anak dari papa Jerry menatap tak suka Leon yang mengambil perhatian Gabriella.

"Riel tidur aja ya." Nasihat Ilzaver.

Gabriella menggeleng pelan. "El belum ngantuk."

"Baring sini." Ujar Ilzaver menepuk pahanya.
Dengan semangat Gabriella berbaring dipaha Ilzaver.

Mereka menatap datar Ilzaver yang mengambil start mereka. Ilzaver hanya tersenyum mengejek.

Gabriella memejamkan matanya merasakan usapan di kepalanya. Tak lama Gabriella tertidur di alam mimpi.

Ilzaver tersenyum kecil melihat Gabriella tidur dengan wajah polosnya. "Good night baby." Ia mengecup kening Gabriella.

"Jangan cium el." Peringat Leon.

Ilzaver menatap Leon datar. "Why? what's the problem?."

Leon mendengus mendengarnya.

Kairav menatap kesal adiknya. Kalo tidak ada Gabriella Pasti ia akan mengajak duel adiknya.

Welcome Back For GABRIELLA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang