24. Vidio call

13.1K 1.1K 18
                                    

ANYEONGGGGG BUNYY(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)🖤

~~~


"Lea yang imut ini akan mentraktirmu jika el sekolah."

"El, Lo tuh sakit aja masih cantik."

"Kangen banget gue sama lo el."

"Kelas sepi gak ada lo"

"Cepet sembuh ell."

"Kami selalu mendukungmu elll!!!"

[Hahahhahahhah makasih gaisss]

[Wily, kok lo nangis???]

"Gak kok, siapa juga yang nangis." Elak Wily padahal matanya sedang berkaca-kaca.

Mereka sekelas sedang Vidio call bersama Gabriella. Tadi di kelas, Wily yang pada dasarnya kebosanan tidak ada Gabriella ia berinisiatif untuk Vidio call dengan Gabriella.

Mereka sekelas langsung saja mengerumuni Wily dan terjadi acara video call sekelas yang pastinya tanpa lingga, seano, Dikta dan Zihar yang gengsi.

"Maaf ya el gak bisa jenguk." Ucap niven merasa bersalah. Gabriella di seberang sana terkekeh.

[Sanss aja venn, gitu aja kok]

"Bosan tau gak el gak ada lo." Keluh Alan.

[Guee tauu sihh. Secarakan gue ngangenin]

"PD banget ya bund." Cibir Wily.

[Iyaaalah ajaran lo nih Will]

"Dih, Lo itu master gue!" Dengus Wily.

Gabriella tampil dengan wajah yang sedikit pucat, membuat mereka tak tega. Biasanya Gabriella yang selalu ceria kini menampakkan wajah sakit.

Gabriella hanya menampakan wajahnya hanya sebatas dada.

[Anooo mana ya? Lingga juga]

Mereka menatap seano dan lingga yang seperti bodo amat padahal sebaliknya.

"No, di cariin el nih." Ucap Keysa. Seano hanya melirik lalu menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangannya.

Lingga menatap mereka datar tak lama ia pergi dari kelas. "Dih, main nyelonong aja." Kesal niven.

"Lingga keluar el, kalo seano tidur." Jelas niven.

[Zihar sama Dikta ada gak? Gue mau ngomong]

"Ada kok, bentar" niven menyerahkan ponsel Wily pada Zihar.

Zihar menatap wajah Gabriella di seberang sana dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan. Cantik batinnya.

"Kenapa?" Tanya Zihar lembut.

Mereka sekelas yang baru pernah mendengar suara lembut Zihar menutup mulutnya syok dan ada juga yang mengigit tangannya tak tahan.

"I-itu z-zihar k-kan?" Ucap Lea terbata-bata.

Jennifer menggelengkan kepalanya tak percaya. "Gak! Itu pasti setan!"

Lea menangkup kedua pipi Jenifer dengan wajah tak percaya. "Itu pasti arwah Zihar."

Niven menepuk jidatnya kesal. "Kalo Zihar setan, kalian bawahannya."

[Gak kangen gue nih? Padahal gue kangen Lo sih]

Zihar tersenyum tipis mendengarnya. "Kangen banget."

Welcome Back For GABRIELLA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang