28. Memperebutkan

12.2K 1.1K 41
                                    


🌠

~~~


"Oke anak-anak, sekian pembelajaran hari ini. Sampai jumpa kembali."

"IYAAA PAKKK!!"

Setelah guru itu keluar kelas, murid-murid kelas ini bersorak gembira.

"KASURRRR I'M COMING!!!" Teriak Lea semangat 45.

Gabriella sendiri tak sabar ingin pulang karena ingin makan.

"MAKANANNN GUEEEE, BUNDA MU DATANG NAKKK." Teriak Gabriella membuat mereka menggelengkan kepalanya pelan.

Lingga yang berada di samping tempat duduk Gabriella mendengus, makanan dan selalu makanan yang ada di pikiran gadisnya.

"Makan terus lo el, gemuk kagak kurus iya." Cibir Kino yang seperti menghina buat Gabriella.

"Wah, mulut lo pengen banget di setrika ya?!" Kino cengengesan melihat pemuda di belakang Gabriella yang menatapnya tajam.

"Santai el santai!" Ucap Kino menenangkan.

Gabriella mengibaskan rambutnya sombong. "Sorry, maaf mu gak berlaku buatku."

Kino menatap datar Gabriella, temannya sendiri yaitu Wily menatapnya kasihan.

"Mampus lo! Pawang el disini banyak."

"GAISSS! GUE DULUAN YAA!" Teriak Stefanie melambaikan tangannya.

"Yoiii!" Jawab Alan.

"Pulang bareng." Ujar lingga. Seano yang memperhatikan Gabriella tengah merapikan seragamnya sontak menatap tajam lingga.

"Bareng gue ya el." Pinta seano.

Dikta berjalan menghampiri Gabriella. "Bareng gue."

Zihar pun ikut-ikutan. "El bareng gue!" Tekannya.

Ayanza menatap kesal mereka. Jika ada Lorenzo dan emilo disini, mungkin akan ada berita 'diduga beberapa sekelompok pemuda berkelahi menyebabkan satu ruangan rusak parah dan dua ruangan diantaranya rusak ringan, penyebab mereka bertengkar yaitu memperebutkan seorang gadis untuk mengantarkan gadis itu pulang'

Mereka menatap tajam satu sama lain sedangkan Gabriella disibukkan dengan gantungan kuncinya yang sepertinya menghilang.

"Babi. Siapa yang curi guci gueee!" Pekik Gabriella kekesalan.

Guci-gantungan kunci

"El bareng gue." Ucapan dingin dari seseorang membuat kelima pemuda itu menatap kearah pintu kelas. Disana terdapat zaksa, laki-laki yang lebih dekat dengan Gabriella sesudah abangnya.

Zaksa berjalan santai sambil menatap Gabriella yang sibuk sendiri. Murid-murid di kelas ini sudah pergi, jadi tidak ada yang melihat mereka adu cekcok.

Zaksa menatap teduh lembut Gabriella sedangkan si empu baru sadar ada pria-pria tampan di dekatnya.

"Pulang bareng aza ya el." Ujarnya membuat Gabriella menatap zaksa dengan senyum manis yang terukir di wajahnya.

Mereka yang mendengar ucapan zaksa seolah muntah.

"Ya-"

"Iel bareng gue!" Ucapan Gabriella terpotong oleh suara tajam dan dingin milik seseorang.

Leon menatap keenam pemuda yang ingin mengambil Gabriella darinya. "El bareng gue!" Tekannya lagi.

Lingga menatap Leon dengan senyum remeh. "Gue dulu yang ngajak el."

Leon tentu saja emosi. Dikta menatap tajam lingga.

Welcome Back For GABRIELLA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang