43. Rencana

5.1K 510 22
                                    


Kasian yang udah lama nunggu 😌


💚💚💚

Kata-kata mutiara banyak banget di sini 🤗

~~~

"Shhh... Pelan-pelan baby!"

"Terserah gue lah. Siapa juga yang suruh buat berantem!"

"Pttention to your words dear!"

"Iya-iya. Maaf."

"Kiss."

"Cium mulu."

"Lagii!" Desak Leon.

Gabriella saat ini tengah mengobati luka yang ada di wajah Leon di mansion milik pemuda itu. Usai balik sekolah, Gabriella pulang bersama Leon sekaligus Leon ingin lukanya di obati oleh gadis itu.

Leon berbaring sambil melingkarkan tangannya pada perut Gabriella.

Gabriella memutar bola matanya jengah, anak ini sangat ingin di tampol.

Cuppp

"Udahhh."

"Hmm.." Leon senyum-senyum sendiri dibalik perut Gabriella.

"Jangan berantem lagi." Peringat Gabriella.

Leon mendongakkan kepalanya menatap mata hazel itu. "Kamu ngelindungin si Matthew itu?!"

Gabriella gelagapan melihatnya. "E-engak lah! Ini juga buat Abang!!! Kalo sampe berantem lagi, el gak mau lagi ngomong sama bang Leon." Pungkas Gabriella.

"Iya, gak lagi." Leon mengiyakan perkataan Gabriella, jika Gabriella tidak mau berbicara padanya, separuh dunianya akan runtuh.

"Janji?" Gabriella menjulurkan jari kelingkingnya pada Leon.

Leon tersenyum lembut, "iya baby, janji!"

Dengan senyuman yang mengembang Gabriella memeluk tubuh atletis Leon.

"I love you baby girl, love you... Gabriella" Ucap Leon tanpa suara.

Sejak dulu, Gabriella hanya miliknya! Hanya ia yang bisa menyentuhnya!!

~~~

"BERANINYA KAU MENYEBUT GADISKU DENGAN MULUT SIALANMU!!!!!!" Teriak Vlaro kesetanan.

Max tersenyum miring mendengarnya. "Apa yang kau katakan bodoh! Biarpun dia adik angkatmu, bukan berarti kau bukan kakaknya!" Kesal max.

Manusia-manusia yang berada di ruangan menatap mereka takut-takut.

Saat ini keduanya berada di club terkenal di ibukota ini, Prancis.

"Cuihhh! Dengan fakta itu, aku bisa memiliki Gabriella!" Vlaro menatap nyalang max.

BRAKKK

Max menghempaskan meja yang ada di depannya.

"Brengsek! Iel hanya milikku!!!!!!" Tekan max.

Vlaro tertawa menyeramkan mendengar kalimat menggelikan itu. "El? Hahhaha.. apa kau dekat dengan Gabriella huh!!"

Max menggepalkan kedua tangannya emosi. "Keparat!"

Raut wajah Vlaro menjadi datar, "jangan mencoba-coba mendekati gadis kesayangan ku!"

Dua laki-laki yang menyaksikan kejadian itu dari awal lebih memilih berdiri di pojok melihat keduanya.

"Tuan, sebaiknya kita pergi." Akhirnya lelaki dengan rambut sebiru kristal itu memberanikan diri untuk berbicara.

"Kalian berdua pergi dari sini." Titah Vlaro.

"Baik tuan!" Balasnya semangat. Keduanya pun sama-sama pergi dari ruang VVIP itu.

Langkah kaki Vlaro mundur kebelakang saat max menerjangnya.

"Sialan!" Umpat Vlaro.

Max tersenyum miring, "aku akan mengambil cahaya kehidupan kalian sebentar lagi." Ujarnya sambil tersenyum miring.

"Jangan harap." Jawab Vlaro dingin.

"Fuckkkk!!"

Bughh

Max meninju rahang Vlaro dan bahu pemuda itu.

"Bangsat!" Vlaro membuka kancing atas bajunya, dan meregangkan otot-ototnya.

Max pun tak kalah, ia membuang asal jasnya lalu mengendurkan dasinya.

Bughh bughh bughhh bughhh srekkk

Pukulan demi pukulan mereka layangkan satu sama lain.

Nafas mereka memburu oksigen, kepalan tangan max melayang di udara, sedangkan Vlaro menarik kerah baju max.

"I will never back down to get it! remember it damn it!" Ujar max penuh penekanan.

"Likewise with me, I will never let you near him!" Balas Vlaro.

~~~

Sebuah ruangan suram terdapat seorang gadis yang tengah memandang foto-foto perempuan yang di ambilnya. Terdapat tanda x tepat di wajah foto itu.

"Gue benci lo el. Maaf ya rencana gue bakal buat lo di benci semua orang." Ucap seorang gadis dengan senyum lebarnya.

Ia tengah memikirkan rencana yang akan membuat seorang 'el' yang di sebutnya
menderita.

Gadis itu benar-benar membenci seseorang yang bernama 'el' itu. Harta! Kecantikan! Teman-teman! Abang! Orangtua! Semuanya!! Ia ingin sekali membunuh perempuan itu.

"Gue bakal bunuh lo hahhahahha!" Tawa gadis itu menggema di ruangan suram.

Pertama-tama ia memang menyukai perempuan itu, namun akhirnya ia merasa semua pandangan tertuju kepada perempuan itu! Ia iri! Ia dengki! Perempuan sialan itu harus disingkirkan!

"GUE BENCI LO JALANG!!!" Teriaknya bak kesetanan.

"GUE BAKAL AMBIL SEMUA YANG LO MILIKIN HAHHAHAHA!!!"

°°°

Welcome Back For GABRIELLA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang