Eps 2

2.4K 24 0
                                    

"selamat pagi nyonya Ardan yang terhormat,bagaimana apa kamu masih ingin mempertahankan rumah tanggamu?aku rasa suamimu sangat mencintaiku daripada kamu dan anakmu.oh ya,aku minta maaf karena sudah menghasut Ardan dengan mengatakan Azka bukan anaknya,hahaha....."

Sebelum sempat Arianna bicara Mayang langsung menutup panggilan.

Seperti itulah yang sering Arianna terima setiap harinya.
Selain mendapatkan panggilan masuk, Arianna juga sering mendapat pesan-pesan hinaan dari Mayang.

"Makanya jadi wanita itu harus pandai merawat diri,jangan kaya babu seperti itu, wajar saja suamimu tergila-gila padaku toh aku lebih segalanya dari kamu,aku juga lebih muda dari kamu,kasihan ya.....hahaha...."

Yang lebih parahnya lagi setiap kali mereka melakukan hubungan intim Mayang selalu mengirim voice note suara desah pada Arianna bahkan Mayang berani merekam aksi mereka diatas ranjang lalu mengirimnya.

"hallo mas,Azka demam bisakah....."

"anakmu yang demam kenapa Ardan yang harus repot,urus sendiri dong"

Bukannya Ardan yang angkat telepon tapi justru malah Mayang.
Sebebas itukah hal pribadi Ardan?dari dulu Arianna gak pernah berani melihat ponsel Ardan,jangankan ngotak-ngatiknya baru pegang saja Ardan sudah marah-marah padanya.

Kalau bukan karena Azka demam Arianna juga enggan untuk menelpon Ardan.

"dimana Ardan?"

Hati Arianna seperti terbakar hebat setiap kali mendengar suara dan nama Mayang ditelinganya.

"sayang pembantu kamu menelepon"
Terdengar suara Mayang dari ponsel.

"ada apa lagi?"

Akhirnya Arianna bisa mendengar suara Ardan walaupun hanya di telepon.

"Azka demam,bisakah....."

"dengarkan aku baik-baik,aku sudah gak ada hubungan apa-apa lagi sama kamu juga anak itu,mulai hari ini aku talak tiga kamu,mulai hari ini kita sudah gak ada ikatan apapun lagi.jadi jangan pernah ganggu hidup aku lagi,faham kamu?"

"tapi mas...."

Begitu mudahnya bagi Ardan menjatuhkan talak hanya demi wanita yang baru dia temui.

"apa kamu gak dengar,mulai hari ini jangan ganggu Ardanku lagi,kalian mau hidup seperti apa Ardan gak akan mau tau, mengerti nyonya Ardan,oh maaf.maksudku nyonya Arianna"

Arianna hanya bisa diam menerima perlakuan yang dia terima dari Ardan dan Mayang.

Tok Tok Tok

"siapa?"
Arianna bergegas membuka pintu dan betapa terkejutnya Arianna ketika dia melihat Mayang tengah berdiri didepan pintu rumahnya dengan melipat tangan didada.

"ka-kamu?"

"jangan salah faham dulu,aku datang kesini bukan untuk minta maaf tapi mau lihat keadaan kamu sama anak haramnya Ardan,UPS...oh ya sekalian mau kasih kamu ini takutnya kamu sama anak kamu gak bisa makan"
Mayang melempar beberapa lembar uang ke wajah Arianna.
"aku juga mau kasih tau kalau aku dan Ardan akan segera menikah jadi mulai hari ini jangan pernah ganggu hidup kami lagi dan jangan pernah bawa-bawa Azka sebagain alasan agar Ardan kembali,dia ingin kamu menandatangani surat cerai ini"

Tangan Arianna kembali gemetar ketika Mayang memberikan map yang berisi surat cerai dari Ardan.
Perlahan Arianna membuka map itu DNA membaca bait demi bait kata yang tertulis didalamnya.

(DENGAN INI SAYA SEBAGAI PIHAK A  MEMBERIKAN TALAK TIGA PADA PIHAK B DAN MULAI HARI INI SAYA PIHAK A SUDAH TIDAK MEMILIKI IKATAN APAPUN DENGAN PIHAK B,ADAPAUN TANGGUNG JAWAB TERHADAP ANAK KARENA BUKAN DARAH DAGING PIHAK A MAKA SAYA SIAP BERTANGGUNG JAWAB SEMAMPU SAYA.
DEMIKIAN SURAT TALAK INI SAYA BUAT TANPA ADA KETERPAKSAAN DARI PIHAK LAIN)

Dengan berurai air mata Arianna menandatangani surat tersebut.
"hah,semampu saya? semiskin itukah kamu mas?"gumam Arianna menahan rasa sakit dalam hatinya.

Delapan tahun yang sia-sia,delapan tahun yang Arianna lewatkan dengan pria yang gak berguna.
Apakah yang Ardan lakukan selama ini adalah palsu?perjuangan yang dia lakukan sebelum menikahi Arianna.

Masih teringat dalam ingatan Arianna ketika Ardan datang ke rumahnya dengan basah kuyup dan melamar Arianna didepan ibu panti.
Ya,Arianna adalah anak sebatang kara.tinggal di panti asuhan sejak berusia dua tahun.
Melihat kesungguhan Ardan tentu saja membuat ibu panti merasa terharu dan menyetujuinya.

Menyerahkan Arianna ke tangan Ardan,tapi setelah menikah perubahan sikap Ardan seratus delapan puluh derajat.
Seandainya Arianna tau akan seperti ini mungkin dulu Arianna akan menolaknya.

Sentuhan Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang