Dua malam sudah Arianna menempati villa itu dan selama itu pula Arianna dan Azka baik-baik saja.mereka melewati hari-hari seperti biasanya walaupun kadang Arianna sering melihat Azka mengobrol sendiri seolah sedang berbincang dengan seseorang.
Tapi Arianna biarkan saja selama Azka baik-baik saja dan gak rewel atau ketakutan.Walaupun dalam hati Arianna ingin sekali membersihkan villa itu dengan mengundang orang pintar tapi ucapan Arianna hari itu yang mendapat respon senyum dari mahluk seperti yang Azka bilang, arianna anggap sebagai bentuk perjanjian antara dirinya dan mahluk itu,bahwa mereka akan hidup satu atap tanpa menganggu satu sama lain.
"sayang ayo mandi dulu"
Azka mengikuti langkah Arianna ke kamar mandi sambil terus mengoceh gak jelas."sayang besok ibu harus mulai bekerja,Azka baik-baik ya sama Tante sita gak boleh membuat Tante sita repot,apa Azka mengerti?"
"Heemm...aska dak boleh nakal ya Bu"
"Iya sayang,Azka kan anak ibu yang paling baik,mcuuaahh"
Arianna mencium kening Azka yang sudah dipenuhi shampoo."Aska betok mau pegi sama ibu,ibu halus nari uang buat aska,om daga lumah ya,om dak boleh nakal"
Begitulah celoteh Azka yang terkadang membuat Arianna bergidik.**
Ini adalah malam ketiga Arianna berada di villa.
Semua masih baik-baik saja seperti sedia kala.Entah jam berapa,mungkin tengah malam atau sekitar jam dua malam.
Arianna merasakan ada sesuatu yang dingin menyentuh tengkuknya lalu dengus nafas menerpa belakang telinganya.
Arianna sontak terbangun dan melihat sekeliling kamar."apa itu barusan?apa cuma angin saja? kenapa terasa dingin sekali?"bulu kuduk disekitar leher Arianna terasa berdiri.
Arianna mencoba untuk tidur kembali, mengacuhkan apa yang terjadi barusan lalu memeluk hangat tubuh kecil Azka yang terlelap.tapi baru saja akan memejamkan mata sesuatu berdesir dipinggangnya, sesuatu yang dingin menembus kain piyamanya.
Arianna melonjak dan bangun kembali."apa ini??!"
Arianna tiba-tiba teringat akan mahluk halus yang sering diajak ngobrol oleh Azka."A-apa ini per-buatannya?"
Gumam Arianna ragu.Arianna menutup matanya dan bicara sangat pelan.
"Kalau memang itu kamu,aku mohon jangan ganggu kami, bukankah kamu sudah menyetujuinya,jadi aku mohon kita hidup damai dan jangan mengganggu satu sama lain"Arianna menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Hingga akhirnya diapun bisa tidur pulas.*
Pagi sekali Arianna dan Azka sudah terlihat rapih.
Arianna langsung menggendong Azka dan berangkat kerja.gak lupa bekal untuk makan siang Azka di restoran nanti.Bagi Arianna makanan yang dibuat sendiri untuk Azka adalah yang terbaik ketimbang harus beli jadi yang belum tentu terjaga kebersihannya.
Cukup lama Arianna berjalan dari villa menuju restoran.
Belum lagi Arianna harus menggendong Azka dan tas bawaan yang berisi bekal makan Azka,popok,baju ganti dan minyak telon."Hai kak Arianna, selamat datang"
"hai kak Arin,selamat datang di restoran"
Begitulah mereka menyambut ramah kedatangan Arianna di hari pertama bekerja.
"Hallo Azka,apa kabar?"
"Aska baik Tante"
"Oh manisnya...sini sama Tante,oh ya wi tolong bawa kak Arianna ke ruang ganti dan beri seragam yang sudah aku siapkan di meja kerja ya"
"Baik kak sita"
"Sayang ibu kerja dulu ya"
Arianna pamit pada Azka yang sudah ada dalam gendongan sita."Iya Bu,Aska mau bemain sama Tante ita"
Setelah berganti baju seragam Arianna langsung diberi arahan oleh Dwi tentang apa yang harus dia kerjakan.
Diam-diam sita melihat Arianna dari kaca jendela kantornya dan memperhatikan Arianna dengan seksama.
"Kalau dilihat-lihat ibumu itu sebenarnya cantik loh Azka,padahal tanpa makeup sedikitpun.seandainya kak sopia gak cerita tentang ibumu mungkin aku gak akan tau seperih apa kehidupan kalian,haah"ucap sita.Itulah alasannya kenapa sita begitu peduli pada arianna.sita juga memberitahu semua karyawannya tentang cerita Arianna dan berharap mereka bisa mengerti dan berteman baik dengannya.
Sita juga berharap Arianna bisa menjalani hidup seperti wanita biasa.
Sita faham betul kalau hati Arianna pasti dalam keadaan gak baik-baik saja setelah rumah tangganya hancur karena pihak ketiga.
Perbuatan yang gak bisa dimaafkan dalam rumah tangga adalah perselingkuhan.apalagi yang Arianna alami memang sudah melewati batas,di zaman sekarang pelakor memang lebih kejam dari ibu tiri.Flashback
*
Hari itu sita mendapat telepon dari sopia kakaknya."Kamu jaga Arianna baik-baik ya de, disini dia selalu dapat teror dari wanita selingkuhan suaminya"
"Memangnya kakak tau darimana kalau itu selingkuhan suaminya?"
"Kemarin wanita itu datang lagi ke rumah yang pernah ditempati arianna.dia menaruh sebuah kotak lalu pergi.setelah aku buka ternyata isinya pisau yang berlumuran darah juga ada tulisan "kamu harus mati" didalam kotak,besoknya dia datang lagi tapi kakak cegah dia dan kakak bertanya siapa dia,dia bilang kalau dia istrinya Ardan,dengan bangga dia bilang kalau Ardan tergila-gila padanya bahkan dia berani menghina Arianna kalau Arianna itu gak bisa ngurus diri,gak bisa dandan,gak bisa nyari uang pokoknya masih banyak lagi,bikin aku kesel saja dengernya"
Cerita sopia dengan penuh amarah di telepon.Cerita kak sopia membuat hati sita terenyuh dan bertekad akan membuat Arianna kembali hidup dan melupakan semua kenangan pahitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentuhan Tak Kasat Mata
RomanceSeorang wanita single parent yang memiliki satu anak,pindah ke rumah baru demi menghindari teror selingkuhan dari sang mantan suami. Pintu hatinya yang tertutup untuk pria lain malah membuat seseorang yang tidak dapat terlihat terobsesi padanya. Ban...