Eps 19

1.2K 14 0
                                    

"bangun van,ayo cepat mandi sana"

"Sebentar lagi Bu,aku masih ngantuk"
Elvan menarik selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Cepatlah,sarapan sudah siap ibu tunggu kamu setengah jam kalau gak muncul dalam setengah jam kami tinggal ya"

Elvan ingat bahwa hari ini kedua orang tuanya akan membawa mereka ke suatu tempat.
Entah kemana orang tuanya akan membawa mereka.
"Hah sejak kapan ayah dan ibunya senang bermain rahasia?"
Gumam Elvan yang lalu bangun dan bergegas mandi.

Elvan mencari-cari arianna di meja makan tapi hanya ada Azka dan ayahnya yang sudah duduk rapih disana.

"Sudah bangun?"
Tanya ibunya yang baru keluar dari dapur disusul arianna dengan piring yang berisi ayam goreng ditangannya.

Hari ini arianna terlihat cantik dengan kemeja putih yang dipadukan dengan rok span jeans selutut.
Rambutnya yang lurus dikepang dengan pita berwarna putih.
Kali ini Elvan melihat bibir arianna berwarna merah bata dan alisnya tertata rapih, eyeliner membingkai mata arianna yang sendu.

"Apa kak Arin berdandan?"gumam Elvan yang masih berdiri memperhatikan Arianna.

Ayah dan ibunya yang melihat Elvan tertegun saling melempar senyum satu sama lain.
Benar kata pak Karim kalau Elvan benar-benar sudah jatuh cinta pada wanita ini.

"Apa Arianna sangat cantik?"
Bisik ibunya menggoda elvan.

"Ya"
Jawab Elvan tanpa sadar.
"Eehh...."
Elvan langsung duduk setelah tersadar,wajahnya merona.

"Hahaha....ayo cepat sarapan"
Gelak tawa ayah dan ibunya.
Sementara arianna yang gak ngerti apa-apa hanya terdiam.

"Ngeng.....awas ada ayam goreng terbang,aaa....."
Elvan menerbangkan paha ayam dan memasukkannya ke mulut kecil Azka.
"Enak gak?"
Tanya Elvan tersenyum.

Azka mengangguk cepat lalu mengambil paha ayam yang Elvan berikan.

Ayah dan ibu Elvan yang melihat tingkah anaknya merasa sangat bahagia,kali ini mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri tentang perlakuan hangat Elvan.
"Pak Karim benar yah"
Ayahnya hanya mengangguk dan terus memperhatikan Elvan sambil melongo.

Setelah selesai sarapan mereka bersiap menuju mobil.
Seperti biasa pak Karim mengiringi kepergian mereka sampai mobil yang sudah terparkir dihalaman.

Hari ini ayahnya sengaja gak bawa supir karena ingin merasakan bagaimana rasanya jalan-jalan dengan keluarga yang utuh.
Ibu dan azka duduk didepan, arianna dan Elvan duduk di kursi belakang.

Mobil itu melaju meninggalkan pak Karim dan supir yang melambaikan tangan ke arah mereka.

"Sebenarnya kita mau kemana sih Bu?"

"Sudah ikuti saja,hari ini ibu sudah buat janji sama seseorang"

Selama perjalanan Elvan terdiam dan gak berani bertanya lagi, begitupun arianna.

Pagi ini arianna sudah mencoba bicara dengan orang tua Elvan tapi entah kenapa mereka selalu memotongnya.gak ada kesempatan sama sekali untuk arianna membuka mulut.

Setelah satu jam lebih mereka tiba di pusat kota.
Mobil itu masih belum berhenti dan terus melaju melewati beberapa lampu lalu lintas hingga akhirnya mobil itu terparkir didepan sebuah gedung.

"Ya ampun.... akhirnya kalian datang juga"
Sambut orang setengah pria dengan kemeja polkadot hitam dan syal terlilit dilehernya.

"Akhirnya bisa datang kesini juga"

"Eemm....eehh ini Elvan kan?uch gantengnya"
Pria kemayu itu mendekati Elvan tapi Elvan malah berlari dan bersembunyi dibelakang arianna yang menahan tawa melihat tingkah Elvan.

"Kenapa tersenyum?"
Tanya Elvan kesal.
Arianna membungkam mulutnya dengan telapak tangan,tapi bibirnya tetap gak bisa berhenti tertawa.

"Kak Arin..."
"Iya maaf"

Mereka masuk kedalam gedung mengikuti ibunya Elvan yang sudah masuk lebih dulu.

Betapa terkejutnya Elvan dan Arianna ketika mereka sampai didalam.
Mereka melihat beberapa maneken berjejer disana lengkap dengan gaun pengantin dan aksesorisnya.

"Arianna"
Ibunya Elvan melambaikan tangan.
Arianna bergegas menghampiri.

"Kayanya cocok deh,postur tubuhnya pas.kebetulan desain terbaru aku selesai tadi malam, sebentar ya aku ambilkan"

"kamu coba dulu ya arianna"

"Maksudnya coba apa ya Tante?"
Arianna benar-benar gak mengerti apa maksud dari ibunya Elvan.

Gak berselang lama pria kemayu itu datang dengan membawa gaun pengantin.

"Sebentar,maksud Tante aku....."
Arianna baru ngeuh.

"Iya,kamu coba dulu"

"Maaf Tante, sebelumnya aku ucapkan terimakasih tapi aku gak bisa"

"Apa maksud kamu?"
Ibunya Elvan tertegun,matanya membulat.begitupun dengan pria kemayu yang sedari tadi memegang gaun pengantin.

"Maaf Tante, seharusnya Tante membicarakan hal ini terlebih dahulu padaku juga Elvan dan lagi kami...."
Arianna terdiam,dia melirik Elvan yang berdiri menunggu penjelasan arianna.
Arianna lalu melihat ibu dan ayah Elvan yang penuh harap.
"Kami belum siap Tante,maaf....kami....kami gak mau Tante dan om terburu-buru"
Setelah memiliki kesempatan untuk berbicara arianna malah gak tega memberitahu ayah dan ibu Elvan tentang kebenarannya.rasanya gak sanggup menyakiti hati mereka.

Walaupun diantara mereka gak ada hubungan apapun tapi arianna gak mau harapan ayah dan ibunya Elvan kandas.
Selama ini kebahagiaan mereka cukup sepele yaitu melihat anaknya bahagia dengan seorang wanita.
Arianna berharap Elvan segera menemukan wanita untuk pasangan hidupnya agar dirinya bisa segera terbebas dari sandiwara ini.

Mendengar ucapan arianna Elvan hanya tersenyum,Elvan tau bahwa hati arianna rapuh dan dia gak akan tega menghancurkan harapan orang tuanya.

"Baiklah,tapi ibu mau kamu mencobanya dulu.biarkan ibu melihat menantu ibu memakai baju pengantin, setelah itu terserah kamu mau desain seperti apa?dan kapan?ya"

Arianna meraih baju pengantin itu dan menuju kamar ganti.
Beberapa menit kemudian Arianna keluar dengan mengenakan gaun pengantin putih membalut tubuhnya,gaun dengan bahan lace bermotif floral v-neck dengan belahan didada membuat Arianna terlihat sangat cantik dan seksi.
Jujur, walaupun sudah mempunyai anak tapi bentuk tubuh arianna masih proporsional dan bisa mengalahkan para gadis diluar sana, payudara arianna yang bulat menyembul dari balik gaun gak terlihat sedikitpun kalau dia pernah menyusui bayi.

Elvan masih terpesona melihat wanita yang ada dihadapannya itu.
Rasa cintanya pada arianna semakin bertumbuh dan gak bisa Elvan pungkiri bahwa saat ini ingin rasanya dia menarik tangan Arianna ke altar dan mengucapkan sumpah pengantin dihadapan seluruh dunia.

Sentuhan Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang