Eps 25

1.2K 20 0
                                    

Hari demi hari wajah arianna terlihat sangat pucat.
Tapi arianna bersikukuh kalau dirinya baik-baik saja,dia gak merasa pusing atau demam sama sekali.

"Ayo"
Elvan menarik tangan arianna.

"Kemana?"

"Kamu harus di periksa kak"

"Aku baik-baik saja Van,kenapa sih kamu selalu berpikir kalau aku sakit?"

"Kak,lihat wajah kakak yang pucat,walaupun kak Arin merasa baik-baik saja tapi tetap saja kak Arin harus memeriksakan diri"

"Kamu berlebihan Van"

"Aku memang berlebihan.apa kak Arin puas?naik"
Nada bicara Elvan semakin tinggi karena geram dengan penolakan arianna.

Mereka akhirnya meninggalkan villa menuju puskesmas desa terdekat.

Setibanya disana perawat segera membawa arianna masuk ke ruang pemeriksaan diikuti Elvan.

Setelah melewati beberapa pemeriksaan.elvan langsung bertanya tentang kondisi arianna pada dokter tersebut.

"Apa sering terasa pusing atau gangguan penglihatan seperti berkunang-kunang?"
Tanya dokter sambil mencatat rekam medis arianna.

"Aku gak pernah merasa pusing dok,hanya saja...."
Arianna terdiam sesaat,dia menoleh Elvan.
Apakah dia harus menceritakan hal aneh yang menimpanya?lalu apakah dokter akan percaya dengan hal mistis?bagaimana dengan Elvan?apa mereka akan menganggap arianna gila?
"Gak,aku gak boleh menceritakan apa yang terjadi padaku"gumam arianna.

Elvan dan Dokter diam terpaku menunggu apa yang akan Arianna katakan selanjutnya.
"Hanya saja setiap malam aku selalu gelisah,kadang berkeringat dingin tapi juga merasa menggigil"

Dokter terdiam.
"Kami gak bisa memastikan dengan pasti penyakit nona arianna.apa beberapa hari ini ada yang menganggu pikiran?karena gelisah pada malam hari bisa jadi akibat stres dan keringat dingin serta menggigil bisa di sebabkan karena infeksi atau penyakit lain,mungkin ada baiknya nona arianna dibawa ke rumah sakit yang lebih besar untuk medical check up dan tes darah,untuk sementara aku akan memberikan beberapa vitamin penambah darah karena tekanan darah nona arianna sangat rendah"
Dokter memberikan beberapa resep obat yang bisa langsung Elvan tebus di apotek sebelah.

"Banyak istirahat ya,jangan telat makan dan jangan terlalu sering bergadang.semoga lekas sembuh"

Arianna dan Elvan keluar dari ruangan dan langsung ke apotek sebelah.

"Sudah puas Van?apa aku bilang,aku cuma lelah dan kurang darah aja kok"

Elvan gak bisa berkata apa-apa,dia tetap berpikir kalau arianna sakit dan ingin rasanya membawa arianna hari itu juga ke rumah sakit besar untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mengetahui apa penyakit arianna sebenarnya.

Setelah menembus obat mereka kembali ke restoran untuk menjemput Azka disana.

"Gimana Van?kak arianna sakit apa?"
Sita dan Dwi sudah menunggu kedatangan mereka didepan restoran.

"Aku baik-baik saja,aku hanya kekurangan darah"

Elvan berlalu melewati sita,Dwi dan arianna.wajahnya murung sejak keluar dari puskesmas.

"Dimana Azka?"

"Dia tidur kak,tadi udah makan juga"

"Makasih ya,kalau gak ada kalian aku gak tau harus minta tolong sama siapa lagi?kalau gitu aku lanjut kerja"

"Gak,kak arianna harus istirahat.jangan dulu bekerja"
Sita menahan arianna yang hendak masuk kedalam restoran

"Tapi...."

Sentuhan Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang