"hheekk...."
Ariana yang tertidur tiba-tiba merasakan sesak, tubuhnya seakan ditimpa sesuatu.Matanya terbelalak. Sontak Arianna terkejut ketika melihat dirinya sudah tanpa sehelai bajupun dan lagi-lagi tubuhnya kaku,gak bisa bergerak sama sekali."Kamu nakal arianna...."
Suara pria samar ditelinga.
Nada dinginnya terdengar seolah seperti marah padanya."Haah"
Arianna menghela nafas,ingin sekali dia berlari tapi tubuhnya benar-benar kaku seakan terpaku dengan ranjangnya,hanya hawa dingin yang menyelimuti seluruh tubuhnya.Kedua kakinya terbuka lebar dengan sendirinya,
Benda tumpul itu menghentak kencang, memaksa masuk dengan paksa.
Bibirnya terasa dingin dan.....
Kreeek
Mata arianna hampir keluar semua ketika bibir bawahnya digigit cukup kencang.Hentakannya kali ini sangat kasar seperti orang yang sedang melampiaskan amarah.
Sreet
Selimut yang ada dibawah kaki arianna tiba-tiba bergerak naik dan menutupi seluruh tubuhnya dan hanya menyisakan kepala saja.
Selimut itu menyembul, sangat terlihat jelas jika ada dua orang didalam sana."Eemm...ibu...."
Azka terduduk sambil menggosok-gosok matanya.Arianna melirik Azka dengan sudut matanya.
"Apa dia tau kalau Azka akan bangun ?"gumam Arianna."Tunggu.....kenapa?kenapa hawa dinginnya gak hilang?kenapa pria itu masih berada diatas tubuhku?"
Yang Arianna tau setiap kali dia (pria dingin) merasa terganggu dia akan hilang dalam sekejap, seperti yang sudah terjadi sebelumnya ketika Elvan meneleponnya."Ya,sa-yang...."senyum arianna palsu.
(mulutku?mulutku bisa bergerak?aku bisa bicara?)pikir arianna.Perlahan benda tumpul yang ada didalam sana mulai bergerak dengan lambat.membuat tubuh arianna ikut bergerak naik turun.
"Ibu tedang apa?napa ibu begelak-gelak?"
Kening Azka mengerut ketika melihat tubuh ibunya bergerak naik turun dibalik selimut.Walaupun melambat tapi tetap saja arianna gak bisa menahan gerak tubuhnya.
Hentakan demi hentakan membuat benda tumpul itu masuk lebih dalam, sebuah jemari kekar bergerak memutar lembut di klitorisnya,papillanya diemut lembut membuat arianna mengigit bibir bawahnya, tubuhnya bergetar seakan tak kuasa menahan kenikmatan yang benar-benar memabukkan itu."Ibu tatit?"
Azka meletakan telapak tangannya dikening arianna."I-ibu ba-ik-ba-ik sa-ja kok"
Ucapan arianna terbata-bata.Pria yang ada diatas tubuhnya seakan sengaja mempermainkan dirinya.
Bukannya berhenti justru malah semakin lembut dan halus menyentuh setiap titik lemahnya,membuat arianna gila dibuatnya."Eem...mmm....."arianna menggigit bibirnya menahan desah yang hampir saja keluar dari mulutnya.
Tubuh arianna terus bergerak naik turun,matanya terpejam membuat Azka terus menatap ibunya cemas."Ibu tatit?"
"Ennngg-gak kok sa-yang...aaa....hhh....i-bu cu-ma ngan-tuk,az-ka tidur la-gi ya.....uuu....mmm...."
Arianna sangat ingin membalikkan badannya dan memeluk Azka.tapi berat tubuh yang mengungkungnya saat itu membuat Arianna hanya bisa melirik anaknya."Aska tidul ya Bu"anak itu berbaring disamping arianna.
Arianna berusaha menahan agar tubuhnya gak bergerak-gerak tapi gak bisa.Seakan gak mau menyia-nyiakan kesempatan, diam-diam tangannya bergerak hendak meraih ponsel yang terletak disampingnya.
Sreet
Tangan arianna ditarik ke atas dan dicengkeram kuat seakan tau apa yang akan arianna lakukan.
"Mau bermain-main?baiklah"
Bisik pria itu ditelinganya.Bermain?apa maksudnya?
Ditengah kebingungannya,tubuh Arianna tiba-tiba bergerak berganti posisi menjadi telungkup, pinggulnya sedikit terangkat.Cleeb
Benda tumpul itu langsung masuk tanpa aba-aba.
"Aahh...."
Suara desah Arianna gak bisa tertahan lagi."Apa Bu?Napa?"
Azka kembali bangun dan kebingungan mendengar suara ibunya yang merintih."Ja-ngan ma-in-main,Az-ka masih ba-ngun...."
Bisik arianna sangat pelan.Bukannya faham dengan apa yang arianna katakan tapi justru malah sengaja bergerak keluar masuk dengan kencang,tentu saja tubuh arianna yang berbalut selimut itu ikut bergerak cepat membuat Azka terus menatap ibunya.
"Ibu tedang apa?"
Azka terduduk disamping arianna."I-bu se-dang olah-raga...."
Alasan apa lagi yang bisa Ariana katakan."Oh,Aska bobo ya Bu"
"Ya....Sa..... yang....."
Anak itu membelakangi ibunya dan tidur kembali.Sementara arianna masih bergulat dibalik selimut.
Pinggulnya semakin terangkat,ritmenya juga semakin cepat.
Tangan kekar itu mencengkram dua buah dadanya dan meremasnya kuat.
Tengkuknya dikecup berkali-kali.
Jari dingin itu memutar cepat di klitorisnya.
"Aaahh....."
Arianna sudah gak bisa lagi menahan desahannya.dia menenggelamkan seluruh wajahnya dibantal.
"Uuummm...."
Tangan arianna mencengkram ujung bantal dengan kuat ketika dia merasakan benda tumpul itu semakin terdorong dalam,ritmenya semakin cepat.
"Aaa....hhhh....."
Arianna memuncah hebat.
Benda tumpul itu pun ikut berdenyut lalu ditarik cepat.
Arianna mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.Belum reda rasa lelahnya dan posisi yang belum sempat arianna rubah, klitorisnya tiba-tiba disesap kuat, jilatan dingin menyusuri area sensitifnya.
"Heee...mmmm...cu-kup..."
Suara arianna bergetar,tubuhnya gemetar hebat ketika dua jari dingin masuk kedalam area intimnya, klitorisnya terus disesap habis.Jilatannya benar-benar lembut,kedua jari dinginnya keluar masuk kencang.
Tubuh arianna meregang.
Arianna benar-benar dibuat mabuk kepayang
"AA...HH...."
Jeritan nikmat arianna ketika klitorisnya digigit lembut.
Kembali arianna memuncah.Arianna langsung menjatuhkan tubuhnya seketika.
Ini bukan hukuman tapi siksaan.
Apa aku sudah menyinggungnya?
Kenapa arianna harus mendapatkan ini?
Ya, arianna memang terbuai dengan sentuhan dingin itu dan gak bisa dipungkiri kalau dirinya benar-benar terbuai dalam kenikmatan yang belum pernah dia dapatkan tapi tubuhnya benar-benar sudah lemas, tenaganya sudah terkuras habis."Jika kamu berani tunjukkan dirimu dan jelaskan kenapa kamu menghukumku seperti ini?"
Celetuk arianna kesal dengan nafas yang tersengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentuhan Tak Kasat Mata
RomanceSeorang wanita single parent yang memiliki satu anak,pindah ke rumah baru demi menghindari teror selingkuhan dari sang mantan suami. Pintu hatinya yang tertutup untuk pria lain malah membuat seseorang yang tidak dapat terlihat terobsesi padanya. Ban...