Eps 12

1.6K 24 0
                                    

Tit Tit

Azka bergegas lari dan membuka pintu.
"Om..."
Panggil Azka sambil berlari kecil menghampiri Elvan.
Elvan segera turun dari motor dan merentangkan lebar kedua tangannya lalu memeluk tubuh kecil Azka.

Elvan masuk kedalam villa sambil menggendong azka.

"Hai kak Arin"
Sapa Elvan ramah.

Ariana hanya melirik sekilas lalu masuk kedalam kamar.

"Azka bilang sama ibu kalau om Elvan minta maaf ya"
Elvan berusaha memberitahu Arianna lewat Azka.

Azkapun berlari menghampiri Arianna.
"Bu om biang talau om minta maaf,ibu malah ya tama om?"
Terdengar suara lucu Azka dari dalam kamar,tapi sayangnya Elvan gak mendengar jawaban dari Arianna sepatah katapun.

Dengan gontai Azka keluar dari kamar dan duduk dipangkuan Elvan.

"Ya sudahlah kalau kak Arin masih marah,tapi aku harus menepati janjiku sama azka.azka mau kan jalan-jalan sama om?"ucapan Elvan sedikit kencang.

"Mau"
Azka mengangguk cepat

"Ayo ajak ibu juga"

Azka berlari kecil masuk kembali kedalam kamar dan dalam beberapa detik dia keluar sambil menarik tangan Arianna.

"Ok ok,tapi ibu harus siapkan dulu makanan untuk makan siang"

"Yes...Jangan lupa bawa baju ganti ya kak"
Elvan tersenyum, akhirnya ada juga ucapan yang keluar dari mulut Arianna.

Elvan menggigit bibirnya menahan senyum ketika melihat arianna sedang bersiap.

Setelah semua selesai,Elvan menggendong Azka sementara Arianna membawa bekal untuk makan siang nanti disana.

Entah kemana Elvan akan membawanya,Arianna hanya mengikutinya saja.

Motor Yamaha SR-400 itu berhenti dan parkir dibawah pohon besar.
Terdengar sayup suara gemuruh air terjun di kejauhan.

"Ayo Azka"
Elvan menuntun tangan mungil Azka dan menuntunnya menuruni anak tangga perlahan.

Gak lama kemudian mereka sampai disebuah air terjun tepat dibawahnya hamparan danau dengan air yang jernih,mereka bahkan bisa melihat dasar dari danau itu.
Di atas danau tumbuh pohon-pohon besar mengelilingi tebing.

Beberapa orang sedang menikmati guyuran air terjun bersama keluarga mereka,ada juga pasangan yang berenang sambil bermain air.

Cipratan dari air terjun membasahi tubuh mereka.sepertinya gak perlu bermain airpun mereka akan basah kuyup karena cipratannya.
Mungkin inilah alasan kenapa Elvan menyuruh Arianna membawa baju ganti tadi.

Elvan menarik tangan Arianna dan menuntunnya menuruni bebatuan dengan hati-hati sambil menggendong Azka.
Mereka berhenti disebuah saung.

"Hah.... sejuknya"

Arianna menarik nafas.udara disini sangat sejuk,gak ada polusi dan bising kendaraan,yang ada hanya gemuruh air terjun dan tawa lepas dari mereka yang sedang bermain air.

Arianna menutup matanya, menikmati cipratan air dingin membasahi wajahnya.

Elvan seketika terpesona ketika melihat Arianna yang sedang menutup mata, menikmati setiap percikan kesejukan air yang menyentuh pipinya yang mulus tanpa makeup.

"Cantik"
Gumam Elvan tiba-tiba dalam hati kecilnya.
"What???apa yang aku katakan barusan?"
Elvan terkejut dan langsung memalingkan wajahnya ketika dirinya menyadari bahwa baru saja dia memuji Arianna.

"Azka mau main air ga?"
Elvan mengalihkan perhatiannya.

"Heemm"
Melihat Azka mengangguk Elvan bergegas menggendong Azka dan membawanya ke pinggir danau.
Tanpa ragu Elvan langsung turun kedalam danau sambil terus menggendong Azka.

"KAK ARIN AYO SINI"
Teriak Elvan melambaikan tangan.

Seakan gak ingin melewatkan kesempatan ariannapun ikut turun kedalam danau.

Air danau yang sejuk membuat seluruh tubuh Arianna rileks.
Tubuhnya serasa mengambang diatas air.

"AWAS KAK..."
Elvan menarik tangan Arianna ketika melihat seorang anak kecil yang ada diatas Arianna hendak melompat ke dalam danau, terlambat sedikit saja mungkin anak itu akan menimpa kepala Arianna.

Tanpa sadar Arianna jatuh dalam dekapan Elvan,tangan kanan Elvan berada dipinggang ramping arianna.
Elvan bisa merasakan dua buah dada Arianna yang menempel didadanya.rasanya sangat empuk dan nyaman.
Jantung Elvan dag-dig-dug gak karuan,wajahnya merona.mungkin jarak mereka hanya tinggal satu jari saja.

"Hampir saja"
Ucap Arianna lalu menjauh dari Elvan yang masih bengong dengan perasaannya yang campur aduk.

"Kamu gak apa-apa kan Van?"

Elvan hanya menggeleng pelan.
Elvan masih gak mengerti apa yang dia rasakan barusan.
Kenapa jantungnya berdebar kencang? kenapa dadanya serasa sesak?apa yang sebenarnya terjadi?selama ini dia belum pernah merasakan hal ini pada wanita manapun?apalagi wanita rekan kerjanya di restoran atau pelanggan wanita yang sering menggodanya.tapi kejadian barusan membuat Elvan sungguh dibuat serba salah oleh arianna.

"Sudah terlalu siang,ayo kita makan dan pulang"
Arianna keluar dari danau sambil menggendong Azka.

Azka dimandikan ditempat pemandian lalu membalur seluruh tubuhnya dengan minyak telon.

"Aku mandi dulu kak"
Ucap Elvan tanpa menoleh.menghindari kontak mata dengan Arianna.
Sebenarnya gak begitu penting apakah dia mau mandi atau gak?toh arianna juga gak akan memandikannya dirinya.

"Jangan lama-lama,kita makan sama-sama"

Elvan berlalu begitu saja,dia merasa sangat kesal pada dirinya sendiri.
Bagaimana gak,kejadian tadi membuat Elvan menjadi sangat canggung pada janda anak satu yang baru dia kenal.
Sialnya sikap Arianna malah biasa saja.

"Apa sedingin itu kak Arin sama pria?"
Gumam Elvan kesal.

Setelah selesai makan mereka bersiap pulang.

Di tengah jalan tiba-tiba gerimis turun,Elvan menghentikan laju motornya dan memindahkan Azka duduk dibelakang bersama Arianna.

"Kak sepertinya hujannya akan besar, bagaimana kalau kita ke rumah aku dulu sampai nunggu hujan reda?"

"Iya,baiklah"

Arianna menyetujui usul dari elvan.toh memang langit sangat mendung kala itu takutnya mereka kehujanan dijalan sebelum sampai di villa.

Sentuhan Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang