12.PENYESALAN ARAHAN.

778 31 0
                                    

Di pondok pesantren.
   Afhar dan Azhira sedang bersiap - siap untuk pergi ke cafe milik Abangnya sekalian ia kan bertemu dengan temannya disana. Abangnya juga Bilang bahwa dia juga kedatangan tamu di sana.

"Umiiiiii"teriak Azhira.
"Ya allah Hira ini rumah bukan huta lo nak"ujar Umi Layla.
"Afwan umi Mas mana udah siap?"tanya Azhira.
"Udah di luar nunggu kamu"
"Oh ya sudah Hira pamit ya"
"Ya"
"Assalamu'alikum umi"
"Walikumu'salam"

  Di teras rumah Afhar lagi memikirkan tentang mimpinya semalam karna semalam ia kembali bermimpi bertemu dengan gadis yang  tidak sengaja ia tabrak di masjid.
"'apa  maksud dari mimpi itu ?apa itu jawaban nya bahwa aku harus memilih pilihan ku sendiri dan menolak perjodohan ini tapi aku tidak ingin mengecewakan keluarga ku' batin Afhar.
"Mas.."Afhar pun kaget saat bahunya di tepuk sang adik.dan membuyarkan lamunannya.
" Eh ya udak siap?"
"Sudah ayok tapi Mas nanti langsung pulang aja soalnya Hira mau nemenin teman Hira kajian"
"Terus kamu pulangnya gimana ?"
"Gampang nanti Hira Iku Putri atau gk nginep dia penginapan temen Hira. karna tadi dia Bilang lagi di titipin ponakannya karana kakaknya iparnya lagi hamil dan harus nemenin suaminya ketemu keran kerja"
"Terus apa hubungannya sama kamu harus Nginep disama kan katanya mau kamu bawa kesini"
"Udah ah nanti aku terusin di dalam mobil"
"Ya sudah ayok"

Afhar dan Azhira pun memasuki mobil dan Afhar mengemudikan ke arah tujuan mereka .

Ditempat lain Bilal terus merengek ingin Ikut Kyia dan tidak mau ditinggal lagi oleh Kyia. Ya sebenarnya Kyia baru pulang 3 hari yang lalu dari Jakarta dan baru 2 hari dirumah sudah mendapat job keluar kota lagi. Denagan kesempatan ini Bilal mintak untuk Kyia dan tidak memperdulikan kedua orang tuanya dan lebih memilih Kyia.
   Ya karna dari Bayi Bilal selalu dengan Kyia karna dulu Saat melahirkan Bilal Aidah sempat kritis selama hampir 4 bulan dan Hal hasil di umur Kyia yang baru 16 tahun ia memberanikan diri untuk bisa menyusui Bilal dengan asinya sendiri.
  Memang tidak mudah dan banyak
Yang melarang terutama keluarganya  mereka selalu bila dikasi Formula saja dikarenakan Bilal tidak mau Formula hal itu yang membuat Kyia merasa Kasin pada Bilal ia berasil meyakinkan Keluarganya.
  Hal itu yang membuat Kyia dan Bilal 
Begitu dekat.

"Sudah kak gpp Bilal ikut toh juga ada mbk Anggun yang bantu Yia" Ujar Kyia menyakinkan sang kakak ipar.

"Iya dek Tapi kan nanti merepotkan kamu kan kamu disana mengisi Tausiah"

"Gpp kok kak gk ngerepotin lagian Yia seneng kalo Bilal mau nemenin Yia Tausiah"
"Ya sudah kalo gitu"

"Oyeeeeee.. Ilal bisa ikut Ociy.."

"Bilal jangan nyusahin Oncy disan ya nak"ucap Arahan pasang sang anak.

"Na'am Ayah"

"Yia nanti kalo sudah selesai kamu Kamu kabarin Abang nanti Abang akan jemput Bilal"

"Dek au mau ama Ociy aja"tolak Bilal.

"Gk bisa sayang Besok kita pulang dan Lusa Oncy baru pulang"

"Ita ulangnya sama ociy aja unda.."

"Gk bisa nak besok Ayah kerja lo"

"Kalo itu ilal ulangnya amu Ociy aja"

"Jangan sayang kasihan Oncy pasti Cepek pulang sama Bunda sama Ayah ya"

"Hiks..den au"Bilal pun menangis.

"Eh Sayangnya Oncy gk boleh nangis kan bentar lagi mau jadi kakak uda dengerin Bunda sama ayah jangan membantah nanti Bilal di cap sebagai anak Durhaka sama orangtua nanti gk bisa dapat surganya allah lo mau gk dapat surga?"ujar Kyia.

"Mau...."jawab Bilal membaut Kyia tersenyum gemas dengan sang ponakan.

"Kalo mau nurut ya"Aidah tersenyum melihat ke akrab Ponakan dan Oncy. Sama dengan Aidah Arhan pun bahagia melihatnya.

CYM ( Belum Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang