20.Ular Di kamar

1.1K 31 0
                                    

03.00

Afhar terjaga dari tidur dan melihat
Di samping ada seorang bidadari surganya yang sedang terlelap.

Hari ini adalah hari kedua dia menyandang sebagi seorang suami.

Cup

Afhar mengecup kening Kyia
"Huma bangun gk tahajud hem?"Ujar Afhar membangunkan Kyia.

"Hmm jam berapa mas..?" Tanya Kyia dengan suara khas bangun tidur.

"Jam Tiga"

Kyia mengangguk"mas mau mandi?"

"Gk dingin emang kamu mau mandi"

"Hmm ia kayaknya"

"Kok kayaknya?"

"Kan gk tahu kondisi airnya dingin banget atau gk"

"Ya sudah mas wudhu dulu"

'Apa mas' batin Kyia. Bengong.

"Jangan bengong kita harus terbiasa"Kyia mengangguk paham.

Afhar pun pergi ke kamar mandi meninggalkan Kyia yang masih ada di atas ranjang. 5 menit Afhar keluar dari Kamar mandi dengan rambut basah menambah aura cool Afhar.

"Huma kamu ngapain?"bisik Afhar ke telinga Kyia membuat Reflek mengeluarkan bogemanya.

"Astagfirullah ma-mas kamu gk papa maaf reflek kelepasan"ujar Kyia kaget.

"Aduh..."ringis Afhar memegangi perutnya yang di sikut Kyia.

"Maaf masssss"

"Sakit sayangggg"

Bulls

Pipin Kyia memerah 'Sayang umi anak mu ingin terbang...."batin Kyia salting.
Afhar yang melihat pipi Kyia memerah merasa gemas dengan isteri kecilnya ini.
Ya Kyia tidak memakai Cadar namun ia masih belum bisa melepas kerudungnya.

"Aduh tuh kenapa pipi kok merah salting yaaa" ujar Afhar menggoda Kyia.

"Si-siapa ya-yang salting"elak Kyia merasa gugup.

"Udah ngaku aja Sayang"

"Masssss udah ah saya mau mandi"

"Et tadi bilang apa coba ulang"

"Masssss udah"

"Aku gk terima kamu bilang saya"

"Eh kelepasan lagi maaf"

"Mau di maafin?"Kyia mengangguk
"Ada syaratnya lo"
"Apa?"tanya Kyia.
Afhar menunjuk pipinya"morning kis"
Kyia tersenyum dan.....

"Awwwwww sakit"terik Afhar. Saat Kyia memberikan cubitan ke perutnya

"Oooo kamu berani - berani kamu rasakan" Afhar membalas Kyia dengan menggelitik membuat sang empu berteriak.

"Aaaaaaaaa udah mampun.....capek aku. Udah ya aku mau mandi"ujar Kyia saat Afhar berhenti menggelitik.

Arhan yang sedang berjalan mendengar
Teriakan sang adik membuat pikiran negatif muncul dalam benaknya.

"Dasar pengantin baru suaranya di kontrol dong kedengaran orang gk lucu" teriak Arhan dari depan pintu.

"Eh bang maksud lu apa?"balas Afhar.

"Yah lu kalo lagi buat itu nyantai dong kasian adik gw. Subuh - subuh malah buat"

Ceklek

Pintu di buka Afhar dengan wajah kesalnya.

"Maksud antum apa abang"tanyanya melemas.

CYM ( Belum Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang