41.

647 12 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alikum warahmatullahi
Wabarakatu.
_

_

_

********************
Happy Reading

*****************


indonesia 06.27

Sinar matahari mulai memasuki lorong cahaya yang terang membangunkan semua orang dari tidur lelapnya.

"Ibu...,"panggil seorang perawat

"Ah iya Sus, bagi mana anak saya,"tanya Ummi Aisyah.

"Alhamdulillah ibu Kyia sudah melewati Masa kritisnya," ucap perawat tersebut.

"Alhamdulillah," ummi Aisyah bersujud syukur karena anak dan menantunya bisa melahirkan anak - anak mereka dengan selamat walau harus melalui operasi.

Karena Kyia dan Aidah melahirkan secara prematur dan bayi mereka harus di inkubator.

Setelah Kyia melahirkan ia sempat mengalami kritis akibat kehilangan banyak darah, sedangkan Aidah Alhamdulillah tidak tejadi apa - apa.

Kyia melahirkan anak kembar berjenis kelamin laki - laki dan perempuan sedangkan Aidah melahirkan anak berjenis kelamin wanita.

Tiga bayi mungil dalam ruang inkubator terlihat sehat semua tapi tidak dengan bayi laki - laki Kyia ia tubuhnya sangat kecil.

"Assalamu'alaikum," ucap Ummi Layla yang datang ke rumah sakit bersama Azirah.

Setelah mendengar bahwa Kyia mengalami pendarahan hebat membuat Ummi Layla mulai tidak tenang ia sempat menghubungi suaminya yang ada di Istambul bahwa ia harus segera membawa putranya pulang.

"Wa'alikumusalam warahmatullahi," jawab Ummi Aisyah Azhira menyalami tangan Ummi Aisyah.

"Bagaimana kondisi Kyia Ais ?,"

"Alhamdulilah Yia sudah melewati masa kritisnya,"

"Alhamdulilah,"

"Kalian berdua saja dimana Kyai Dahlan,"tanya Ummi Aisyah yabg tak melihat keberadaan Kyai Dahlan.

"Abah lagi nyusul mas Afhar Ummi,"ujar Azhira.

"Ning maksudnya gimana,"

"Sudah lah Ais lain waktu aku cerita, sekarang dimana cucu ku,"

"Ada diruang inkubator bersama abi Yia,"

"Oh klo gitu aku mau lihat dulu ya,"

"Ngge monggo."

Ummi Layla dan Azhira pun pergi meninggalkan Ummi Aisyah sendiri di ruang ICU.

Sampai pada ruang Inkubator Ummi Layala dan Azhira menemukan Kyai Rhozi yang berdiri di depan cara tembus pandang.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alikumusalam, eh ning sama Nak Zhira," ujar Kyai Rhozi.

"Berdua saja,"

CYM ( Belum Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang