Prolog
Net.. net.. net...
Pria berkumis itu entah kenapa suka sekali Memanjangkan suara bel tatkala masuk sekolah. Giliran bel pulang Ia hanya memencetnya Cuma sekali, itu pun sangat pelan. Tapi yang anehnya adalah, anak-anak seakan tak mendengar bunyi melengking tersebut. Mereka kadang masih bersantai-santai di luar kelas. Seakan-akan daun telinga mereka tertutup rapat-rapat. Tapi kebalikannya, manakala bel pulang dibunyikan, Selirih apa pun suaranya pasti bisa didengar, oleh siapa pun. Bahkan orang yang sedang main-main di alam mimpi pun bisa mendengar.
Dari arah gerbang sekolah terdengar suara ramai dari para siswi yang belum masuk ke kelas. Suara itu bergemuruh layaknya ombak di laut yang menerpa pasir pantai.
"Si Raja hutan kayaknya lompat pagar lagi nih," ucap Arip. Lalu mengajak Yanwar dan Fahmi untuk bergegas masuk ke kelas.
"Raja! Raja!" teriak cewek-cewek itu dari arah jauh. Di pagi yang cerah pertama kali yang ingin mereka lihat adalah ketampanan wajah dari seorang pangeran yang baru loncat dari pagar. Merasa diteriaki oleh para cewek Ia hanya melambaikan tangan dengan sedikit mengangkat bibirnya. Setelah itu beberapa cewek tadi ada yang tumbang karena tak kuat melihat senyuman yang terlukis di wajah si pemuda.
"Gila! Parah.. parah.. ganteng banget.. banget.. banget.. ," ucap salah satu dari mereka dengan histeris.
"Emang sialan Si Raja hutan itu. Mentang-mentang ganteng OP parah. Mau bertingkah kaya apapun tetep keliatan keren," ucap Fahmi yang kini sudah duduk di kursinya.
"Tapi gua heran, kenapa Si Raja hutan sampai saat ini belum punya pacar ya, sedangkan Tio yang mukanya kaya karet ban denger-denger sering gonta-ganti pacar malah," guman Yanwar dengan wajahnya yang polos.
"Hey! Kamu!"
Raja menoleh. "Iya. Pak. Ada apa?" tanya pemuda itu, seolah tidak terjadi apa-apa.
"Ngapain kamu naik-naik pagar?" Kumisnya naik turun, seakan ikut meng-introgasi pemuda yang ada di depannya.
"Sebenarnya saya tadi mau lewat gerbang, Pak, tapi pas tahu di situ ada bapak, jadi saya respek, nggak berani nerobos, Pak, makannya saya lewat sini," terangnya. "Sopan banget kan saya Pak?" lanjutnya.
"Sopan apaan naik-naik pagar, udah kaya Raja hutan kamu," balas pria berkumis tersebut.
"wih, keren. Berarti saya singa dong, pak, rrraarrrg," ucap Raja dengan menirukan suaranya.
"Singa apaan, kera," kelahnya sembari mengangkat tongkat hitam. "udah sana, keliling lapangan dulu,"
"Yah, pak," ucap Raja memelas. Di antara sekian banyak hobi Cuma Raja yang punya hobi keliling lapangan.
---------------------
Seorang pemuda sedang duduk menghadap ke arah jalan raya. Sembari sesekali melihat ke arah jam tangannya. Seorang perempuan dengan rambut diikat ke belakang memakai baju kuning menghampirinya.
"Mau pesan apa, Mas?" Tanyanya. Raja langsung menengok ke belakang. "Bentar, mbak, nunggu temen Aku dulu," jawab Raja sambil tersenyum. Perempuan tadi hanya membalas "oh" lalu kembali ke balik etalasenya. Beberapa saat kemudian layar HP Raja berkedip. Pesan WA masuk dari seseorang yang sedang ia tunggu.
"maaf, kalau lama."
"iya, enggak papa kok," balas Raja tenang,
Lima belas menit kemudian seseorang perempuan muncul dengan memakai motor Scoopy berwarna vanilla. Ia memakai kemeja kotak-kotak berwarna merah. Ia lalu menghampiri Raja. Ini untuk pertama kalinya ia pergi nongkrong bareng dengan pemuda yang memakai jaket Levis berwarna coklat tersebut. Raja dan dia saling tatap. Perempuan ini satu dari beberapa perempuan yang biasa-biasa saja saat melihat Raja. Itu menjadi alasan Raja kenapa ingin sekali kenal lebih dekat dengan-nya. Raja pikir cewek ini beda dari kebanyakan cewek yang ada di sekolahnya, yang baru disenyumin doang sudah terbang melayang jauh melewati batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan jomblo Abadi
RomanceKetika kebebasan pria tampan harus terenggut akibat kebebasan itu sendiri. Ketika laki-laki aneh harus dibohongi oleh orang tuanya demi kebaikan. Ketika pemuda canggung harus meniti jalan hidupnya yang baru, dan meninggalkan gaya hidupnya yang lama.