05

797 46 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.

"Halo, kenapa? " ucap seseorang yang sedang menjawab telepon.

"Sampai kapan lo bakal nyembunyiin semuanya?gue yakin ada yang mulai curiga sama lo"
Ucap sang penelpon.

"Hm, gue tau kok tapi gue pengen tunggu waktu yang pas buat ngungkapin semuanya" jawab orang itu.

Terdengar helaan napas di seberang sana. "Tapi sampai kapan, hm? Sampai yang orang itu lakuin udah keterlaluan? Tapi, bukannya dia jarang gangguin lo?" tanya sang penelpon.

"Iya sih, tapi kalau emang ada yang curiga dan suruh gue ngungkapin semuanya yaudah. Tapi gue bakal ngungkapin ke orang itu doang bukan yang lain"

"Ck. Serahlo lah. Gue bilang juga ga usah lo ngelakuin hal itu" ucap penelpon lalu mengakhiri telpon nya secara sepihak.

"Yaudahlah" jawab orang itu ketika telpon telah dimatikan.

Dan tanpa orang itu ketahui ada yang mendengar percakapan mereka. 'Ngungkapin? Tapi dia pengen ngungkapin apa? Oh, atau jangan jangan yang mau dia ungkapin itu adalah hal yang gue curigai selama ini?' pikir orang itu dalam hati.

🦋🦋🦋

"Ayo ke kantin" ajak Bella ketika kembali dari toilet.

"Yeuh ni anak abis toilet langsung ngajak ke kantin"
Ujar Wina ketika di ajak untuk ke kantin oleh Bella.

Bella yang mendengar itu hanya cekikikan "yakan aku laper" ucap nya sambil mengusap perutnya.

Wina hanya mendengus. "Yaudah ayo. Ke kantin gak Ris?" ajak Wina ketika Aeris masuk ke dalam kelas.

"Ayo, kebetulan aku laper" ucap Aeris lalu melangkah bersama mereka untuk ke kantin mengisi perut mereka.

Ketika sampai ke kantin mereka langsung mencari tempat duduk. "Eh gue aja yang pesan. Kalian mau pesan apa?" tanya Wina yang berniat untuk memesan makanan.

"Aku bakso" ucap Bella.

"Samain"

"Oke tunggu bentar ya ges" ucap Wina dan segera berlalu untuk memesan makanan.

Ketika makanan sampai mereka langsung memakan makanan masing masing. Dan saat mereka tengah makan dan sesekali berbincang, kantin seketika heboh dengan kedatangan para most wanted sekolah yaitu black light inti.

"Aaaa mereka dateng woy. Ganteng banget gak sih"

"Aaaa mereka ganteng banget apalagi Alvares sama Mahen"

"Aa haikal manis banget"

"Zayden juga manis"

"Eh eh Jevano senyum aaaa mas senyum mu mengalihkan dunia ku"

"Dih lebay banget mereka seakan akan cogan di bumi cuman mereka doang" ucap Wina sembari memandang para siswi yang tengah histeris itu.

"Biasalah orang hutan" ucap Bella.

"Hah? Orang utan?" tanya Aeris.

"Bukan, tapi orang hutan. Orang yang tinggal di hutan" ucap Bella memberi tahu.

"Hai" sebuah suara tiba tiba menyapa mereka.
Dan itu adalah suara Zayden.

"Kita boleh duduk disini?" tanya nya.

"Lah, kenapa gak ke meja kamu aja? Disitu kan kosong" ucap Wina yang merasa heran mengapa kekasih nya itu ingin ikut duduk disini.

"Yaelah si menang gak ngerti aja kalo dia tuh lagi pengen duduk ama lo" ucap Jevano.

ALVARISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang