Selamat membaca.
.
.
.
.Pada jam istirahat kedua, Aeris Wina dan Bella barada di kantin. Karena, Wina dan Bella tidak sempat makan karena mereka berdua berada di perpustakaan menjalankan hukuman.
"Eh, Ris lo tau geng motor dark angel nggak?" tanya Wina tiba-tiba.
Aeris yang mendengar lantas meninum airnya. Entah kenapa gadis itu terlihat panik. "Em, tau kayaknya"
"Kok kayaknya? Gak jelas banget lo" ujar Bella.
"Lo pindahan dari sekolah antariksa kan?" tanya Wina memastikan.
"Iya. Aku emang pindahan dari sana. Tapi, aku jarang keluar kelas, dan baru beberapa kali ke kantin"
"Kalau gue udah gak tahan kalau gak ke kantin. Pokoknya makanan adalah segalanya" ujar Bella kalau meminum airnya.
"Dih, orang-orang pada beda beda kalliii" Bella yang merasa sedang di ejek. Menampar pelan muka Wina.
"Aw sakit anjir" reflek Wina mengelus pipinya. "Dimarahin Zayden baru tau rasa lo" ceplos Bella.
Mendengar nama mantannya di sebut, membuat mood Wina langsung turun. "Eh, gue gak sengaja Win. Sorry" sesal Bella.
"Its ok" Wina pun segera memakan makanannya tanpa berbicara apapun.
Mendengar nama Zayden entah kenapa terdapat kesedihan dan kekecewaan tersendiri di hati Wina.
,🦋🦋🦋
Bel pulang akhirnya berbunyi membuat para murid yang berada dalam kelas langsung bahagia dan segera berhamburan keluar. Tetapi berbeda dengan kelas Aeris dan teman-temannya.
"Anak-anak, untuk materi kali ini, saya ingin kalian mengerjakan secara berkelompok. Dan minggu depan pelajaran selanjutnya dikumpulkan" ujar pak Bambang lalu segera mengambil gulungan kertas untuk dibagikan kepada murid-murid nya.
Mereka yang se circle dan tergabung dalam kelompok yang sama pun gembira. Sama halnya dengan Aeris, Wina dan Bella.
"Gue kelompok 2 lo kelompok berapa?" tanya Wina kepada Bella yang ada di sampingnya. "Sama" Wina pun berseru kegirangan. Dan semoga ia tak sekelompok dengan Zayden.
"Baiklah, semuanya sudah dapat?" tanya pak Bambang. Sontak, mereka langsung menjawab iya.
"Baiklah, kalau begitu kalian cari teman kalian yang terbagi dalam kelompok kalian" pak Bambang pun keluar dari kelas. Sontak kelas langsung Ricuh.
Aeris menghampiri meja Wina dan Bella. "Kalian nomor berapa?"
"Gue nomor 1. Bella juga nih" ucap Wina. "Sama dong"
"Bagus. Semoga kita gak sekelompok gengnya laki lo ya"
"Tapi, kita juga sekelompok sama Al dan Zayden" ucapan Aeris membuat senyum Wina luntur. Padahal dirinya tadi sudah berdoa semoga tidak sekelompok dengan mantannya. Tapi, takdir berkata lain.
Bella yang melihat komuk Wina pun menahan tawanya. "Takdir Win" Bella menepuk-nepuk pundak Wina bermaksud menenangkan. Namun, bukannya tenang, Wina malah menggebrak meja dan berdiri dengan mata menatap nyalang orang yang berada di kelas.
BRAK!
"Eh kaget kaget"
"ASTAGHFIRULLAH"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARISA
Teen FictionAlvares Reyfan Ardipta Seorang ketua geng motor yang dijodohkan dengan seorang gadis penuh misteri yang menjadi murid baru di sekolah nya bahkan mereka satu kelas ______________________________ Aerisa Queen Aleana Gadis penuh misteri dan seorang n...