18

719 36 0
                                    


Selamat membaca

.
.
.
.
.

Malam hari telah tiba. Dan Aeris juga kedua wanita paruh baya disibukkan dengan kegiatan memasak yang sedang mereka lakukan. Aeris yang tengah memotong sayur, dan ibu juga mamanya memasak.

"Ris, kamu udah tau nggak makanan kesukaan Al?" tanya mama Refi kepada Aeris. "Enggak ma" jawab Aeris singkat. "Loh, kamu belum tau?" tanya mama Refi yang dibalas dengan gelengan samar oleh Aeris.

"Jadi, Al itu sebenernya bukan pemilih, tapi, dia paling suka sama capcay sama sayur asem, juga ayam suwir sama cumi goreng mentega" ucap mama Refi menjelaskan makanan kesukaan Alvares.

"Makanan yang Al makan gak harus mewah juga ternyata" lirih Aeris yang didengar sama ibu Riana dan mama Refi.

Mereka pun melanjutkan acara memasaknya hingga selesai dan dihidangkan. "Lea, kamu pergi panggil mereka ya" suruh ibu Riana kepada Aeris untuk memanggil kedua ayah dan suaminya itu. Pertama, Aeris menghampiri kamarnya yang dipakai oleh ibu dan ayahnya. Karena dirinya punya kebiasaan untuk langsung masuk tanpa mengetuk pintu kamar orang tuanya, dirinya pun langsung masuk dan menemukan ayahnya yang sedang memegang kaki papa Andra.

Jadi, posisinya itu, papa Andra melakukan aksi dimana kakinya berada di atas dan kepalanya dibawah dan ditumpu oleh kedua tangan. Dan ayahnya, memegang kedua kaki papa Andra.

'Wow, sungguh hal yang membagongkan' batin Aeris yang melihat keadaan orang tuanya itu. Aeris pun berdehem yang mengalihkan atensi kedua orang itu. Papa Andra pun langsung dengan segera menyudahi aksinya dan langsung berdiri sembari memegang kepalanya. Dan ayah Galvin yang langsung menghampiri Aeris. "Kenapa nak?" tanya ayahnya dengan ekspresi normal seperti tidak terjadi apa apa.

"Itu, disuruh turun makan sama ibu. Papa juga ayo turun makan"

Kedua pria paruh baya itu hanya mengangguk. Saat Aeris menutup pintu, ayah Galvin langsung menghampiri besannya itu. "Lo gak denger kalau Aeris buka kamar?" tanya ayah Galvin dengan bahasa gaul. "Seharusnya gue yang nanya gitu. Dah ayo makan. Gue laper"

Tok tok tok

Cklk

"Al ayo makan" suruh Aeris.

"Besok lo kasih tau" ucap Alvares yang tengah menelepon dan segera mematikannya lalu segera berjalan menghampiri Aeris. "Minggir" suruhnya ketika berada di depan Aeris yang menghalangi jalannya. Aeris pun segera menyingkir dan menunduk karena melihat tatapan dingin Alvares yang cowok itu layangkan padanya.

Aeris pun mengikuti langkah lebar Alvares dari belakang dengan mengagumi suaminya itu. Beruntung banget gak sih kalau ada orang yang pengen jadi pacar orang itu, eh kita yang jadi istrinya. Kayak itutuh kebanggaan tersendiri.

Kira kira seperti itulah yang ada dibenak Aeris saat ini.

"Ayo makan nak. Aeris yang bantu buat masak loh" suruh mama Refi ketika melihat anak dan menantunya yang sudah berdiri di dekatnya.

Alvares dan Aeris pun duduk berdampingan. Saat Alvares akan mengambil makan, tiba-tiba ada yang mendahuluinya, dan itu adalah Aeris. "Biar aku ambilin Al" ucap Aeris. Alvares pun pasrah dan membiarkan Aeris yang mengambil kan nya makan.'Dipikir gue anak kecil apa' batinnya.

Merekapun mulai makan bersama yang membuat keadaan meja itu hanya terisi suara sendok dan garpu yang sedang mereka gunakan.

🦋🦋🦋

Saat ini, Alvares dan Aeris telah berada dikamar. Setelah berkumpul bersama keempat orang tua mereka, kedua pasangan itu akhirnya masuk ke kamar setelah di suruh oleh ibu Riana. Sebenarnya, tadi Alvares ingin keluar, tetapi ditahan oleh kedua orang tuanya yang berakhir Alvares hanya pasrah dan duduk saja sembari diinterogasi, lalu masuk ke kamar.

ALVARISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang