25

731 30 0
                                    


Selamat membaca

.
.
.
.
.

"Queen geng black light ngajak tawuran. Gimana?" ucap Regan memberitahukan Queen yang sedang berada di markas. Ketuanya itu tak lagi sembunyi sembunyi. Mereka memang memiliki dua markas utama. Jadi saat markas mereka memiliki masalah seperti terbakar, mereka akan pindah ke markas mereka yang satunya.

"Kapan?"

"Nanti"

Queen tersenyum miring. "Boleh. Lo terima aja"

"Tapi penyerangan kita gimana?" tanya Galen.

"Kita ngelakuinnya nanti malem. Sekalian bakar rumahnya" ucap Queen dengan kejam.

BRAK!

Pintu didobrak dengan keras membuat beberapa anggota langsung siaga. Namun, mereka kembali ke kegiatan masing-masing saat melihat siapa yang datang.

"Queen. Anjir lo mau nyerang si monyet nanti malem? Kok lo gak bagi tau kita?" tanya seorang lelaki jangkung dan memiliki tato di lengan kirinya.

"Dih, gak penting"

"Aduh. Hati gue sakit diginiin" dramatis satu orang lagi yang memiliki tampang bule. Cowok itu keturunan Indonesia-belanda.

"Dramatis lo bang" Neandra yang ada di sana melempar kulit kacang dan tepat mengenai muka Julian.

Julian langsung mengejar Neandra yang telah kabur.

Samuel, cowok yang memiliki tato itu langsung menghampiri Queen dan duduk di sebelahnya. "Lo kenapa gak mau menjarain dia aja?" cowok itu mengelus kepala Queen yang telah ia anggap adik.

Queen menghela napas. "Gue mau nge hukum dia pake cara gue sendiri bang"

"Gue bakal bantu lo"

Queen menggelengkan kepalanya. "Gak usah bang, gue bisa ngelakuin ini sama mereka. Karena sekarang kitalah penerus dark angel"

"Good luck sweetie"

Queen memeluk Samuel.

Merasakan dadanya basah, Samuel lantas menjauhkan kepala Queen. "Hey, lo nangis?"

Queen hanya menunduk dan tak menjawab. "Gue kangen sama dia bang"

"Udah, jangan nangis. Kalau lo nangis dia pasti bakal marah. Lagian lo bisa ngunjungin dia"

Queen mengangguk dan mengusap air matanya. "Gue bakal ngunjungin dia setelah balas dendam. Gue pastikan dia bakal kalah"

🦋🦋🦋

Alvares kini sedang berada di markas black light. Cowok itu terduduk setelah berlatih bela diri bersama teman-temannya.

"Ada yang ngajak kita tawuran" ucap Mahen memberitahu.

"Siapa?" tanya Alvares dengan nada datar. Mahen hanya menggeleng pertanda tidak tau.

"Dua jam lagi dia nyuruh kita berangkat"

"Hm"

Lama mereka menunggu dan mempersiapkan anggota, hingga tiba waktunya untuk mereka berangkat.

🦋🦋🦋

Sementara itu, Queen kini sedang mempersiapkan anggotanya dan memberikan instruksi untuk bersiap.

"Bagi kalian anggota inti, jangan sampai lengah dan simpan tenaga kalian untuk nanti malem" ucap Queen dengan tegas.

Mereka semua mengangguk dan menaiki motor masing-masing. Namun ada juga yang berboncengan. Dan ada yang menggunakan mobil.

ALVARISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang