Selamat membaca
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari minggu, dan sekolah diliburkan. Biasanya, Aeris akan bersantai atau melakukan olahraga. Tetapi, pagi ini, Aeris harus disibukkan dengan kegiatan memasak untuk membuat sarapan. Gadis itu tengah berkutat di dapur seorang diri. Karena tidak ada asisten rumah di rumah sebesar ini.
Sembari bersenandung, gadis itu menyiapkan makanan di meja makan setelah sayuran nya telah siap. Lalu, gadis itu melanjutkan membuat lauk nya.
Tak lama, semua selesai. Tinggal membangunkan sang suami. Aeris harap, semoga Alvares mau memakan masakan nya kali ini.
Saat hendak melangkah ke kamar suaminya, tiba-tiba bel rumah berbunyi menandakan ada tamu. Aeris pun segera membuka pintu, dan melihat kedua orang tuanya juga kedua orang tua Alvares.
"Eh, kenapa enggak ngabarin kalau mau datang?" Aeris pun mempersilahkan keempat orang tuanya untuk masuk.
"Surprise dong sayang" ucap Ibu Aeris.
"Kita pengen nginap disini. Boleh kan?" tanya mama Refi.
"Boleh banget mah. Yaudah kalau gitu ayo kita makan. Aku udah masak tadi" ajak Aeris. Sebenarnya, tadi gadis itu memasak banyak makanan. Rencananya, ia akan membagikan itu ke tetangga.
"Ayo. Tapi, Alvares mana?" Tanya mama Refi.
"Al masih tidur mah" jawab Aeris seadanya. Sementara mama Refi hanya menggeleng pelan.
Mereka pun sampai di meja makan dan segera duduk. Selanjutnya, Aeris pun beranjak membangunkan Alvares.
Tok tok tok
"Al, ayo bangun kita sarapan" panggil Aeris namun tak mendapat jawaban. Akhirnya, gadis itu memutuskan untuk masuk saja. Dirinya tak peduli apa yang akan terjadi nanti, toh ada para orang tua dibawah, jadi Aeris tidak takut.
Cklek
Aeris membuka pintu tapi tak menemukan keberadaan Alvares di dalam. Tetapi, gadis itu mendengar suara dari dalam kamar mandi yang artinya suaminya itu ada di dalam.
Akhirnya, Aeris memutuskan menunggu saja. Gadis itu melangkah masuk dan melihat kamar Alvares sudah rapi. Semenjak terakhir kali Alvares melarang nya masuk kamar cowok itu, dirinya tak pernah masuk lagi. Ia pikir, kamarnya akan sangat berantakan. Tapi ternyata sangat rapih.
Aeris memutuskan untuk duduk di kasur saja menunggu Alvares. Dan tak sengaja dirinya menemukan pigura foto di meja nakas. Karena ingin melihat lebih jelas, Aeris pun mengambil dan memperhatikan foto itu.
Terrnyata, itu adalah foto Alvares dan kedua orang tuanya. Matanya kembali teralih ke foto berikutnya yang terdapat seorang anak kecil yang sedang tersenyum dengan sangat manis dan juga matanya yang ikut tersenyum. Sangat manis. Dan Aeris yakin, itu adalah Alvares sewaktu kecil.
'Ternyata, Al manis banget pas senyum. Punya eye smile pula. Dulu manis dan menggemaskan, sekarang ganteng dan meresahkan' batin Aeris yang masih melihat pigura foto tersebut.
"Ngapain disini" suara dingin itu membuat Aeris kelabakan dan kembali menaruh pigura itu lalu mendongak melihat Alvares dengan-- dengan rambut basah dan, menggunakan kaos hitam ditambah dengan celana pendek selutut.
"E-enggak ngapa-ngapain. Aku cuman pengen nyuruh kamu turun buat makan" ujar Aeris.
Alvares tak menjawab dan malah sibuk mengeringkan rambutnya.
"Al, mama sama papa ada disini. Mereka katanya pengen nginep" ucap Aeris uang membuat pergerakan Alvares berhenti.
"Ibu sama ayah aku juga ada" timpal Aeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARISA
Teen FictionAlvares Reyfan Ardipta Seorang ketua geng motor yang dijodohkan dengan seorang gadis penuh misteri yang menjadi murid baru di sekolah nya bahkan mereka satu kelas ______________________________ Aerisa Queen Aleana Gadis penuh misteri dan seorang n...