Selamat membaca
.
.
.
.
.Setelah pasangan suami istri itu selesai beberes rumah dan membersihkan diri, Alvares dan Aeris menuju ke arah taman belakang dimana orang tua perempuan mereka ada disana.
"Al, Aeris. Sini" panggil mama Refi ketika melihat Alvares dan Aeris menuju ke arah mereka. Alvares dan Aeris pun duduk di gazebo yang ada disitu.
"Gimana sama hubungan kalian? Baik baik aja kan?" tanya mama Refi.
"Alhamdulillah baik baik aja ma" jawab Aeris.
"Ibu tau, kalian belum bisa saling menerima satu sama lain, tapi ibu yakin pasti kalian bisa saling menerima dan mencintai. Walaupun nanti mungkin ada konflik dalam rumah tangga kalian" ucap Ibu Aeris panjang lebar.
"Iya, dan kalian percayalah bahwa setiap rumah tangga itu pasti ada konflik, ada cobaan. Tapi kuncinya itu, kalian harus saling percaya dan melengkapi" nasehat mama Alvares.
"Dan suatu saat pasti hal itu akan datang. Enggak, bukan ngedoain kalian bermasalah, tapi, mama cuman ngasih tau kalian biar kalian gak salah mengambil langkah nak" tambah mama Alvares lagi dan langsung menjelaskan. Takut nya mereka salah paham.
"Ekhem, biar kalian makin deket, gimana kalau kalian pergi jalan jalan" ucap Ibu Aeris menetralkan suasana dengan menyuruh kedua pasangan suami istri itu untuk keluar jalan jalan.
"Yaudah bu ayo kita berempat berangkat" ucap Aeris semangat dan langsung berdiri dari duduknya.
"Eh, bukan kita berempat, tapi kalian berdua" ralat mama Refi yang melihat Aeris mengira bahwa mereka akan pergi berdua.
Lantas hal itu membuat Aeris yang semula senang lantas sedikit murung. Tapi, gadis itu tak boleh kekanakan. Ini juga untuk kebaikan hubungan mereka.
"Al, ayo temenin Aeris jalan jalan" suruh mama Refi yang melihat Alvares hanya bermain game.
Alvares menghela napas dan berdiri. Tetapi sebelum itu cowok itu mengulurkan tangan kepada kedua wanita paruh baya itu. Dan mama Refi yang melihat mengira bahwa anaknya itu meminta uang.
"Kenapa? Mau minta uang?"
"Salim ma"
Mendengar pernyataan Alvares, lantas mama Refi mengulurkan tangannya untuk di salami oleh sang anak. Lanjut juga kepada ibu Riana.
"Kita berangkat dulu, assalamu'alaikum" pamit Alvares lalu melenggang pergi tanpa mengajak Aeris untuk keluar.
Melihat hal itu, Aeris hanya mengerjab lalu tersadar dan segera berpamitan dan berlari keluar rumah meninggalkan kedua wanita itu yang terkekeh melihat tingkah Aeris.
🦋🦋🦋
Saat ini, mereka hanya berada di dalam mobil yang melaju tanpa tujuan. Gimana gak tanpa tujuan coba, orang dari tadi gak ada yang ngomong diantara mereka.
Tapi, karena tak ingin mereka hanya pergi tanpa tujuan dan akan bosan, Aeris mencoba membuat acara jalan jalan mereka seru dan dapat mereka nikmati. Walaupun mungkin hanya Aeris yang menikmati?
"Em, Al kita singgah beli Es krim yuk" ajak Aeris yang melihat penjual es krim yang baru saja mereka lewati.
Tetapi tak kunjung mendapatkan jawaban dari suaminya itu, dan juga mobil tidak berhenti, itu artinya Alvares tidak mengizinkan Aeris untuk memakan es krim. Akhirnya gadis itu hanya memalingkan wajah memandang ke arah jalanan dengan ekspresi datar.
Tetapi beberapa menit kemudian, mobil tiba-tiba berhenti. Dan Alvares yang menyuruh untuk keluar.
"Eh, kita ada di kedai es krim nih?" tanya Aeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARISA
Teen FictionAlvares Reyfan Ardipta Seorang ketua geng motor yang dijodohkan dengan seorang gadis penuh misteri yang menjadi murid baru di sekolah nya bahkan mereka satu kelas ______________________________ Aerisa Queen Aleana Gadis penuh misteri dan seorang n...