♪ keshi - beside you ♪
✿happy reading✿
Suara kelas yang ricuh tak mengganggu Hanabi yang tenga fokus pada buku di depannya. Sebab, telinganya disumpali oleh sebuah earphone yang memberikan sumber musik. Keshi merupakan salah satu penyanyi yang Hanabi sukai. Lagu-lagunya acapkali dijadikan soundtrack buku-buku yang ia selami. Akibat lagu-lagu yang didengarkan kini, Hanabi lebih tenang tanpa ada gangguan di sekitarnya.
Teman sebangkunya yang bernama Malta Arunika Adinata, sudah terbiasa dengan pemandangan di sampingnya. Buku sejarah yang tak ia ketahui jenis-jenisnya adalah definisi untuk seorang Hanabi. Menurut Malta, Hanabi itu aneh. Lebih aneh daripada ketua kelasnya yang bercita-cita menjadi suami salah satu karakter anime.
Pasalnya, Hanabi berada di jurusan IPA yang dimana pelajarannya sangat jauh dengan sejarah. Alih-alih mendalami pelajaran di bidang itu sendiri, Hanabi malah menyelami sejarah-sejarah dunia. Hanabi sendiri mengakui, bahwa dirinya salah masuk jurusan. Namun, meski begitu, Hanabi tetap tak meninggalkan kewajibannya sebagai pelajar. Ia tetap belajar, tapi tidak dengan minat antusias seperti Malta yang telah berencana masuk kedokteran.
Malta menyenggol lengan Hanabi dengan sengaja, sehingga sang korban meliriknya dengan tajam, merasa terganggu. "Ada tugas dari ketua kelas," selanya, mendahului Hanabi yang hendak protes.
Embusan napas Hanabi terdengar berat menerima tugas tersebut. Namun, mau tak mau Hanabi harus mengerjakannya agar ia bisa tenang saat kembali menyelami dunianya.
Tiba-tiba seorang perempuan yang duduk di depan bangku mereka berbalik dan meletakkan buku yang sengaja dibuka. "Nih, udah gue kerjain dari rumah."
Sontak Malta dan Hanabi tercengang melihat tugas yang sudah selesai dikerjakan oleh Isyara –teman dekat keduanya. Isyara Falgumi.
"Lo dapet darimana? Lo godain pak Farhan, ya?" tuduh Malta sekenanya.
"Gila aja!" Isyara langsung menyangkal dengan pelototan yang tertuju pada Malta, si mulut lemes. "Gue dapet dari my bf. Kemarin dia kasih tau kalo Pak Farhan ngasih tugas, katanya tugasnya pasti bakalan sama, dan bener aja, 'kan?"
"Cowo lo berguna juga ternyata, Ra," gumam Hanabi yang lekas mengerjakan tugasnya tanpa nana-nini. Ralat! Bukan mengerjakan, tapi menyontek.
Hanabi adalah kaum mendang-mending. Dari pada harus menguras pikiran dengan tugas fisika itu, mendingan ia menyalin yang sudah tersedia saja, begitu pikirnya.
"Tapi ini beneran, 'kan? Isinya gak salah?" Malta memicing curiga.
Isyara memutar bola matanya malas sambil berdecak kesal menghadapi Malta, si curigaan. Lalu, Isyara menarik kembali bukunya. Namun, Malta menahan bukunya dengan cepat seraya terkekeh. "Oke-oke, jawabannya pasti bener."
"Cowok Isyara peringkat satu di kelasnya, kalo lo lupa," celetuk Hanabi yang tak berhenti dari kegiatan mencatatnya. Sedangkan Malta mendengus kesal terhadap nada bicara Hanabi yang seringkali menyebalkan. Malta sempat berpikir, bagaimana bisa ia betah berteman dengan si kutu buku itu sampai sekarang?
"Eh, btw, pulang sekolah nanti lo mau ikutan kita ke Mall gak, Han?" tanya Isyara tiba-tiba.
Hanabi terhenti dari kegiatannya dengan kerutan samar di kening. Kemudian, ia menggeleng. "Engga. Gue harus balikin buku ini, soalnya udah beres gue baca."
"Ck! Kapan sih lo jadi orang normal? Kali-kali jalan-jalan sama kita lah, Han. Dunia ini luas tau, gak cuma melulu tentang buku dan perpustakaan."
Hanabi membiarkan kicauan Isyara melewati telinganya. Ia tak menggubris sama sekali. Kicauan itu bukan yang pertama Hanabi terima dari Isyara, tapi hampir setiap hari. Namun, dengan begitu tak membuat Isyara berhenti. Temannya yang bawel itu terus menasihatinya perihal dunia yang luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time On Wednesday
Fiksi Umum"Jika kamu adalah sebuah buku, maka akan aku baca berulangkali tanpa pernah merasa bosan. Sebab, kamu adalah sejarah singkat yang indah dan melekat." -Hanabi Nibiru