Part 16

1.1K 198 95
                                    

Hai, makin ke sini makan jarang yang komen ya.. Padahal seperti yang aku bilang di awal, aku akan pilih 3 orang secara random yang selalu komen di semua part. Masing-masing akan mendapatkan 1 novel karyaku 🥰🥰🥰

Happy Reading.. Di KaryaKarsa udah sampai part 24 ya

***

Diego menatap deretan umbi tulip yang mulai memperlihatkan tunasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diego menatap deretan umbi tulip yang mulai memperlihatkan tunasnya. Semakin hari, tunas itu akan tumbuh subur menjadi daun-daun hijau berbentuk memanjang. Lalu keindahan pun akan tercipta jika suatu saat tanaman itu mulai memunculkan kuncup bunga.

"Ingin berbicara tentang apa?" Tuan Ramon yang baru saja datang, bertanya tanpa basa-basi.

Diego mengalihkan tatapannya dari deretan umbi tulip. Beberapa saat yang lalu, ia meminta Tuan Ramon menemuinya di taman villa. Dia ingin berbicara empat mata mengenai Vanilla. Lebih tepatnya tentang kondisi matanya. Sejak Vanilla bercerita tentang mimpinya yang mana ia bisa melihat, Diego berpikir keras.

Vanilla tidak buta sejak lahir, ia kehilangan penglihatannya sejak kecelakaan. Ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi, dokter memberikan vonis buta permanen, atau mungkin sebenarnya bisa disembuhkan, hanya saja kebencian ibu tirinya membuat Vanilla tetap dalam keadaan menderita seperti ini. Tidak menutup kemungkinan Nyonya Kenanga menyembunyikan kebenaran yang ada. Dan Diego harus menguliknya.

"Kau pasti tahu semua tentang Vanilla. Aku tidak mengerti kisah masa lalunya, tetapi melihat fakta Vanilla diasingkan di tempat ini dan ibu tirinya memalsukan berita kematiannya, aku menyimpulkan jika ibu tirinya sangat membencinya. Dan itu membuat belakangan ini aku berpikir keras, apakah benar mata Vanilla buta permanen? Atau sebenarnya bisa disembuhkan tetapi Nyonya Kenanga tetap membiarkan Vanilla dalam kondisi seperti itu untuk menyiksanya?"

Terdengar helaan napas berat dari Tuan Ramon. "Kau boleh berteman dengan Nona Vanilla, tapi bukan berarti kau harus tahu semua yang pernah terjadi padanya."

"Jawabanmu membuatku semakin curiga. Kalian pasti menyembunyikan sesuatu. Vanilla tidak buta permanen, tepat seperti dugaanku."

"Jangan terlalu jauh menyelami kehidupan Nona Vanilla. Nyonya Kenanga sudah berusaha memberikan yang terbaik untuknya."

Love and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang