PART 9

1.2K 200 40
                                    

"Anda yakin tidak ingin aku panggilkan dokter, Tuan Muda?" tanya Pedro sembari membereskan kotak P3K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda yakin tidak ingin aku panggilkan dokter, Tuan Muda?" tanya Pedro sembari membereskan kotak P3K. Ia baru saja mengganti perban setelah mereka sampai di rumah milik Diego.

"Tidak perlu, bukankah kau sudah terbiasa menangani luka seperti ini? Dan ingat, jangan katakan ini pada Kakek. By the way, kau yakin tadi tidak siapa pun yang membuntuti kita?"

"Aku sudah memastikan semuanya aman."

"Bagus. Tapi aku yakin, Tuan Ramon diam-diam pasti akan mencari tahu tentang siapa aku. Selagi dia mencaritahu tentang itu, aku akan menyembunyikan identitasku yang sebenarnya."

"Anda tidak ingin mereka tahu bahwa kau pewaris perusahaan milik kakek Anda? Bukankah semua akan lebih mudah jika Tuan Ramon tahu kau berasal dari keluarga kaya?"

"Jika Tuan Ramon tahu keluargaku cukup berkuasa, maka dia berpikir kehadiranku bisa saja membuat kondisi villa kacau. Lain halnya jika aku hanya orang biasa yang tidak memiliki power, aku bisa dengan mudah keluar masuk villa untuk menemui Vanilla."

"Anda rela melakukan apa pun demi seorang gadis. Aku rasa Anda jatuh cinta padanya."

"Jatuh cinta?" Diego tertawa. "Jangan konyol. Aku hanya merasa kasihan padanya. Aku tidak mungkin menurunkan standart-ku mengenai wanita yang kukencani. Gadis dengan keterbatasan fisik seperti dia, jelas tidak memenuhi kriteria yang aku inginkan."

"Jika menurut Anda cinta selalu datang dari mata turun ke hati, Anda salah. Cinta murni datang dari hati, dan cinta tidak pernah memandang fisik, usia, ataupun perbedaan kasta."

"Yang kau katakan ada benarnya, tetapi hal itu tidak akan pernah berlaku padaku. Aku hanya akan jatuh cinta pada wanita sempurna, yang mana ketika dia berada di tempat umum, semua mata akan tertuju padanya dengan tatapan penuh kekaguman atas kecantikan dan kesempurnaannya."

"Ada banyak wanita cantik di luar sana yang menginginkan Anda, Tuan Muda. Tapi percayalah, dari sekian banyak wanita yang Anda sebut sempurna, belum tentu mereka mampu membuat hati Anda berdebar. Karena sebuah kesempurnaan tidak selalu berarti istimewa."

"Oh ya?"

"Kau tahu apa perbedaan mereka dengan Nona Vanilla?"

"Mereka berpengalaman dan hidup modern sedangkan Vanilla terlalu polos dan tidak mengerti apa pun?"

Pedro menggeleng. "Mereka seperti bunga-bunga mekar di taman, ada banyak mata yang memandanginya bahkan menyentuhnya. Sedangkan Nona Vanilla seperti berlian yang tersembunyi di balik dinding gua, yang mana ketika dia keluar dari tempat persembunyian, dia akan nampak berkilau indah oleh cahaya matahari."

Diego terdiam, kemudian tertawa. "Jatuh cinta tidak sesimple yang kau bicarakan. Aku tahu kau lebih berpengalaman tentang kehidupan, tapi untuk urusan cinta dan wanita, aku lebih unggul darimu."

"Aku melihat cara Anda memandang gadis itu, Tuan Muda. Tatapan lembut selayaknya lelaki yang begitu mengagumi wanita pujaannya."

Diego mengibaskan tangan di depan wajah. "Percayalah, itu bukan cinta. Hanya sekadar rasa iba."

Love and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang