Part 17

1K 189 49
                                    

Di KaryaKarsa udah sampai Part 26 ya..

Makasih buat yang udah vote & komen 😘😘😘

🎻🎻🎻

JAKARTA, 3 Januari 2005

Bocah lelaki berusia 8 tahun itu urung menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Kegaduhan di kamar kedua orang tuanya membuat dia kehilangan selera makan. Suara ibunya yang terdengar melengking, disahut bentakan ayahnya yang terdengar hampir ke seluruh penjuru rumah. Pertengkaran yang belakangan ini hampir setiap hari Diego dengar.

“Jangan hiraukan mereka, Tuan Muda. Anda hampir terlambat ke sekolah.” Pedro yang berdiri di dekat meja makan, menyentak kesadaran Diego.

Diego menoleh pada pengawal ayahnya. “Kau tahu siapa wanita yang membuat Papa dan Mama bertengkar?”

Pedro menggeleng. “Tidak perlu mencemaskan apa pun, Tuan Muda. Begitulah kehidupan rumah tangga yang tidak selalu berjalan mulus. Orang dewasa pasti bisa menemukan jalan keluar atas permasalahan mereka. Semua akan baik-baik saja.”

Baik-baik saja? Diego mendengkus. Entah kapan pertengkaran itu akan berakhir. Mungkin sampai semua benda pecah belah di rumah ini hancur berantakan karena Mama selalu membantingnya ketika berdebat dengan Papa.

“Tinggalkan aku sendiri. Tunggu aku di mobil saja,” pinta Diego.

“Baik, Tuan Muda. Aku akan membawakan tas Anda.” Pedro meraih ransel hitam milik Diego yang tergeletak di kursi, lantas berlalu meninggalkan Diego sendirian.

Diego meneguk susu putih di dalam gelas hingga tandas. Dadanya terasa sesak setiap kali mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Tentu saja ia tahu apa dan siapa yang menjadi penyebab pertengkaran itu. Mama selalu menyebutnya wanita jalang. Lalu Papa akan menampar Mama dan berkata bahwa yang disebut wanita jalang itu jauh lebih membuat Papa merasa nyaman dibanding ketika bersama dengan Mama.

Usia Diego 8 tahun, tentu saja ia sudah mulai mengerti apa yang sedang terjadi. Papa berselingkuh dengan Nona Catherine, wanita berkulit putih yang fotonya pernah Diego lihat di ponsel Papa. Diego bahkan beberapa kali mendengar Papa menelepon wanita itu untuk membuat janji temu di sebuah hotel.

Ketika Diego mencoba memprotes pada Papa, Papa berdalih tidak memiliki hubungan apa pun dengan Nona Catherine. Mereka hanya akan bertemu untuk keperluan bisnis. Awalnya, Diego mempercayainya, tetapi ketika pertengkaran kedua orang tuanya mulai sering terjadi, Diego menyadari bahwa kehidupan keluarga mereka tidak sedang baik-baik saja.

Benar saja. Tidak ada lagi keharmonisan dalam keluarganya. Diego bahkan lupa kapan terakhir kali ia berjalan-jalan bersama Papa dan Mama. Mereka seolah tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Hingga akhirnya semua terjawab. Bukan kesibukan yang membuat kedua orangnya renggang. Tapi, mungkin Papa yang sudah tidak mencintai Mama.

Love and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang