Entahlah pukul berapa, yang jelas Kathryn melangkahkan kakinya sudah sejauh ini. Malam yang gelap dan dingin, semakin larut semaki sepi di jalanan.
Terlalu banyaknya beban, kepalanya terasa berisik, Kathryn memutuskan untuk berjalan tanpa tujuan.
Sudah dua tahun kebelakang, dirinya sering mengalami perasaan tidak enak tanpa sebab ketika sore atau malam.
Segala perasaan dan pikiran aneh selalu menghantuinya, membuat Kathryn sulit terlelap. Terkadang, obat tidur menjadi jurus jitu Kathryn selama ini. Tapi sampai kapan Kathryn akan merasakan terus hal ini.
Langkah gontai ia pacu menyusuri trotoar jalanan yang sudah sepi. Sekita pukul sebelas malam mungkin lebih. Kathryn menatap kosong ke arah depan, tanpa ada rasa takut di benaknya ketika ia berbelok ke sebuah gang sempit. Kadang kali, ia lebih takut dirinya sendiri ketimbang hal-hal mengerikan di luaran sana.
Sret!
Kesadarannya kembali penuh seketika, ketika sebuah tangan kekar mencekal lengannya, menarik paksa Kathryn hingga menubruk di pelaku.
"Siapa lo?" Tanya Kathryn.
Dua orang pria bertubuh gempal dengan jaket hitam. Matanya tajam, seolah tatapannya mengintimidasi. Bau asap rokok dicampur alkohol menyerbak menusuk indra penciuman Kathryn.
"Lepasin!" Kathryn memberontak. Ia menendang dan menyikut dua pria mabuk ini.
"Wah-wah-wah... cewek cantik malem jalan-jalan sendiri mau kemana nih?" Suaranya parau, aroma alkohol semakin menyeruak. Kedua pria ini mabuk.
Kathryn bergidik ngeri. Ia meneguk salivanya susah payah. Tubuhnya sudah terkunci tak bisa terlepas. Mungkin saat ini, Kathryn yakin kalau dua orang pemabuk ini akan bertindak yang tidak-tidak terhadapnya.
Kathryn tidak bisa melawan.
"Ikut kita yuk, seneng-seneng kok!" Kata yang satu lagi, Kathryn bisa melihat matanya merah mungkin efek dari minuman keras.
"Gak!" bentak Kathryn.
Dugh!
Satu tendangan mengenai tulang kering pria itu.
"ANJING KERAS KEPALA BANGET!"
Dua orang itu menyeret Kathryn. Ia ingin berteriak sekeras-kerasnya, namun apalah artinya jika tidak ada orang disini.
"Lepasin gue anjing!" umpat Kathryn.
Salah satu dari mereka membelai surai panjang gadis itu. "Cewek cantik gausah kasar!
Keduanya tertawa lantang.
Orang gila!
Kathryn hanya bisa menangis dalam diam.
Duagh!
"Aw sakit!" Kathryn mengaduh, karena ulahnya sendiri. Ia membenturkan kepalanya pada kepala orang tadi. Tapi dengan itu, bisa membuat gadis itu terlepas dari cekalan.
"WOY!"
Kathryn yakin kalau orang yang terkena benturan kepalanya juga merasakan sakit yang sama.
Gadis itu melawan dengan melempar botol beling di sepanjang pinggiran gang.
Trang!
Pecahan kaca dimana mana. Salah satu pria tadi hendak melayangkan botol kaca tepat ke kepala Kathryn—nyaris kena, kalau tidak sebuah tangan terulur mencekal lengan pria itu.
Kathryn yang memejamkan matanya, harus melihat siapa yang menahan lengan pria itu.
"Kak Kathryn lari!"