Base Came Biru

175 66 133
                                    


"Langit Jingga yang menangis"

"Happy Reading Guys"

Rutinitas anak biru tanpa Kasih, untuk pertama kalinya. Mereka sudah berkumpul sejak awal untuk memulai rutinitas mereka seperti beberapa minggu lalu. Ya membagikan nasi kotak kepada masyarakat yang layak menerimanya.

Saat Askal memberikan aba-aba, dan didukung oleh semua anak biru. Kali ini semua anak biru diwajibkan berkumpul, karena ini hanya tugas seminggu sekali jadi tidak ada alasan untuk tidak datang.

Saat mereka mengucapkan symbolis biru, tiba-tiba ada yang sangat lantang mengucapkan symbolis itu.

Mereka semua melihat ke belakang, alangkah terkejutnya mereka, karena sumber suara itu berasal dari gadis yang mereka rindukan beberapa hari ini.

Kasih, ya gadis itu adalah kasih. Dia yang barusan mengucapkan symbolis biru dengan sangat lantang. Askal yang melihat keberadaan gadis itu hanya tersenyum sambil menatap ke arah Kasih.

Sementara Zigan dan Evan langsung mendekati Kasih dan memeluk erat gadis itu. Mereka berdua tak mampu lagi menahan rasa rindu pada ratunya biru itu.

Sementara Echan, dia juga mendekat dan mengucapkan.

"Selamat datang ratunya biru, kita semua sangat merindukan ratu," sambut Echan dengan senyuman hangatnya.

Sementara Kasih hanya tersenyum dan meninju pelan bahu pria itu, dan melangkah maju menuju ke tempat Askal berdiri saat ini.

Zigan dan Evan terlihat sangat bahagia dan bersemangat sekali saat ini. Bagaimana tidak, gadis yang mereka rindukan sudah berada di dekat mereka sekarang.

Saat Kasih tepat berada dihadapan Askal, dia tersenyum dan mengatakan.

"Jadi, kita mau berangkat sekarang ketua?" tanya Kasih pada Askal.

Sambil tersenyum Askal pun dengan lantang mengatakan. " biru, sesuai arahan saya tadi. Ayo kita berangkat sekarang," Tegas Askal pada semua anak biru.

Kini biru terlihat seperti sebelumnya, bersemangat dan sangat bahagia. Kehadiran Kasih benar-benar berpengaruh buat biru, dan biru juga sangat berharga buat Kasih.

Seperti biasa, Kasih selalu dibonceng oleh Askal. Tanpa mengatakan apapun pada Kasih, Askal hanya terus fokus pada jalan nya.

Sontak Askal melontarkan Kasih dengan satu pertanyaan. "Lo dibolehin sama orang tua lo buat keluar?"

"Nggak," jawab Kasih singkat.

"Berarti lo kabur?" tanya Askal.

"Hm," balas Kasih singkat.

"Kenapa?" selidik Askal.

"Karena itu bukan tempat gw," balas Kasih.

"Tapi lo bakalan dipukuli lagi, kan?"

"Terserahlah, lagian gw juga udah terbiasa,"

"Lo bisa mati, kalau kek gitu terus."

"Gak papa, kan bisa ketemu nenek."

"Apaan sih lo, nggak jelas banget."

"Cici mana?" tanya Kasih.

"Di udah nyampe duluan di lapangan,"

"Gw kangen sama dia,"

"Tapi dia nggak,"

"Aish, Askal,"

Askal hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu. Ya lagian siapa sih yang nggak kangen sama dia? nggak ada, sedangkan ketuanya biru aja kangen banget sama dia. Apa lagi Cici.

KASIH  (SELESAI) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang