Terlambat (Kasih Bundir)

377 43 102
                                    

"Selamat tinggal semuanya"

"Happy Reading Guys"

Saat Roy tepat di depan anaknya itu, ia terjatuh begitu saja. Menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kalau Kasih...

Kasih telah tiada, gadis itu mengakhiri hidupnya dengan sebuah benda tajam. Yang mendarat di bagian dada kirinya, dan itu tepat dimana jantunganya berdetak.

"KASIH, nggak-nggak ini papa nak. KASIH," teriakan Roy yang membuat susana menjadi menyakitkan.

Sementara Anisa yang juga melihat keadaan Kasih saat ini, langsung pingsan. Kenzi, pria itu perlahan mendekati adiknya dan terjatuh begitu saja.

Tepat di samping Kasih saat ini. Semua anak biru, bahkan inti biru juga terlihat histeris dan berkali-kali meyakinkan diri mereka kalau ini hanyalah mimpi.

Echan bergegas mendekati gadis itu, ia menggoyangkan tubuh Kasih sambil berteriak agar gadis itu bangun.

"Sih, bangun Sih. Kasih bangun lo harus tahu kalau sekarang ke-dua orang tua lo udah sadar," ucap Echan sambil terus menggoyangkan tubuh gadis itu.

"Sih, Kasih. KASIH BANGUN HIKS, SIH GW BILANG BANGUN, LO HARUS BANGUN KASIH. LO HARUS BANGUN, LO HARUS LIAT, LIAT MEREKA NANGIS SAMA KEADAAN LO SEKARANG BANGUN KASIH," teriak Echan tak Terima dengan apa yang telah terjadi.

Cici langsung menghampiri Echan dan menenangkan pria itu. Perlahan Askal mendekat dan memastikan denyut nadi gadis itu.

Namun, Askal menggelengkan kepalanya. Sebagai tanda kalau Kasih telah tiada, semua yang melihat Askalpun langsuung menundukan kepala mereka.

Ada yang keluar dari kamar Kasih, dan memukul dinding berkali-kali. Ada yang mengacak rambutnya frustasi, dan ada juga yang hanya diam namun air matanya terus mengalir.

Evan dan Zigan yang tak percayapun, langsung mendekati gadis itu. Mereka ingin memastikan sendiri apakah benar apa yang telah terjadi saat ini.

Namun ya, Askal benar kalau Kasih telah tiada. Mereka berdua hanya diam tanpa mengatakan apapun, bahkan tak ada sepatah katapun yang kelaur dari mulut mereka lagi.

"Ka-Kasih be-beneran pergi Kal?" tanya Cici yang masih tak percaya, namun di angguki oleh ketua biru itu.

"Nggak Kal, Kasih masih hidup," sambungnya lagi sambil menggelengkan kepalanya cepat, menunjukan kalau ini pasti salah.

"Kasih, kenapa kamu ninggalin papah nak? Kenapa kamu nggak ngasih papa kesempatan untuk memperbaiki semua ini," ucap Roy sambil memukul dadanya sedikit keras.

"Maafin papa Kasih, maafin papa. Papa menyesal papa mohon kembalilah nak, kembalilah sayang. Papa janji papa bakalan memperlakukan kamu seperti kakakmu nak," ucap Roy sambil berdiri dan mendekati tubuh anaknya itu.

Perlahan Anisa bangun dari pingsannya, ia berdiri dan langsung mendekati tubuh Kasih yang telah pucat dan berlumuran darah itu.

Ia mengambil selimut tebal dari lemari Kasih, dan menyelimuti anaknya itu. Sambil membersihkan darah yang ada di wajah Kasih.

"Pah, Kasih kedinginan kenapa nggak papah selimuti. Lihat wajah Kasih sampek pucat seperti ini, papaah nggak kasihan sama anak kita," ucap Anisa yang terlihat sangat terpukul dengan kepergian Kasih, anak yang tak pernah mereka sayangi sebelumnya.

KASIH  (SELESAI) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang