Kehormatan Yang Direnggut Paksa

169 37 100
                                    


"Apa artinya kehadiran yang tidak di inginkan itu sekarang"


"Happy Reading Guys"

Sesampainya di rumah, Askal ingin mengantarkan Kasih untuk masuk kedalam rumahnya. Seperti biasa, Askal lagi-lagi mencemaskan gadis itu.

Namun Kasih berhasil memenangkan pria itu, walau dia sendiri tidak bisa menjamin hal itu. Tapi yang dia inginkan hanya satu, dia ingin pria itu untuk tidak terlalu menghawatirkan dirinya.

Askalpun mempercayai Kasih saat itu, dan menjalankan mobilnya menjauh dari rumah gadis itu. Namun tetap, Askal tetaplah Askal. Dia masih mencemaskan gadis itu.

Saat mobil milik Askal sudah tidak terlihat lagi, Kasihpun mulai melangkah dan masuk kedalam rumahnya. Gadis itu memanggil Anisa namun tidak ada tanda-tanda keberadaan wanita itu.

Lagi-lagi mereka pergi tanpa aku, batin Kasih sambil menghembuskan nafasnya kasar.

Padahalkan sekarang Kasih ulang tahun mah, pah. Apa kalian tidak ingin mengucapkan happy birthday ke Kasih. Sambungnya lagi sambil melihat ke arah ruang tamu.

Namun alangkah terkejutnya Kasih, disana ada kehadiran seseorang yanng tidak asing buatnya.

"Akhirnya pulang juga lo," sahut orang itu.

Dia adalah Edgar dan Leo serta disana juga ada Azel ,Cucu nek Onah. Dan 2 orang lainnya yang Kasih tidak ingat siapa nama mereka.

"Ka-kakak ngapain disini?" tanya Kasih dengan nada bergetar.

Gadis itu terlihat amat ketakutan, apa lagi pada Edgar dan Leo. Kedua pria itu pernah menatap Kasih dengan tatapan aneh.

"Ngapain? ya kita nungguin kamulah sayang," balas Leo pada Kasih.

Kasih yang mendengar kalimat itu bergidik ngeri, sekarang rasa takutnya semakin besar. Saat ini harapan gadis itu hanya satu, yaitu kepulangan Roy, Anisa dan Kenzi.

Namun itu tidak mungkin terjadi, karena jika mereka pergi. Mereka pasti pulangnya malam. Kasih berusaha tenang namun-

Kedua pria itu bergegas mendekati Kasih dan membungkam mulut gadis itu. Mereka berlima membawa Kasih masuk kedalam kamar.

Kasih memberontak, gadis itu berusaha kabur dan keluar dari rumah itu sesegera mungkin.

Edgar yang kesal melihat gadis itu, langsung menampar Kasih begitu saja. Sementara Leo, pria itu sudah menyiapkan beberapa tali untuk mengikat kedua kaki dan tangan gadis itu.

Sontak, Kasih langsung berteriak sekeras mungkin. Berharap ada orang yang mendengar teriakannya. Namun percuma, karena Edgar dengan singap menutup mulut gadis itu dengan kain.

"Lo nggak bakalan bisa ngelawan kita," tutur Leo pada Kasih.

"Lagian, lo sendiri udah tahukan kalau kehadiran lo dikeluarga ini tu. Cuma beban," sambung Edgar.

"Dan satu lagi, lo nggak berguna sama sekali, bahkan kalaupun lo mati nggak bakalan ada yang nangisin kepergian lo," tegas Leo.

Kasih yang mendengar semua kalimat itu, merasakan sakit yang luar biasa. Sakit karena memang benar kehadirannya tak pernah diaanggap. Dan juga dia memang tidak ada harganya dimata Roy, Anisa dan Kenzi.

KASIH  (SELESAI) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang