Identifitas,
Menulis segala bukti kehidupan.
Mengenal diri sendiri.
Menyalahkan terjemahan sendiri.Deduktif,
Naluriah mencoba mengidentifikasi.
Tapi mengapa kita terlalu sibuk untuk mendiagnosa sendiri?
Bukankah, sebenarnya dirimu tidak seperti itu?Mungkinkah,
Mungkin kah kamu sudah mengenali dirimu sendiri?
Seberapa jauh tentang dirimu sendiri?
Sejauh apa sudah menulis tentang diri sendiri?
Bentuk apa yang kamu miliki?Lintasan benak,
Terlintas dirimu layaknya anak-anak.
Terlintas dirimu layaknya dewasa.
Terlintas dirimu sebenarnya sudah mati.Sejauh apa kamu menerima diri?
Sejauh apa?
Bagaimana menerima?Iya, aku tau.
Aku juga sedang berusaha.
Menyempurnakan penerimaan diri sendiri.Kamu adalah aku,
Aku adalah kamu.
Walaupun aku belum tentu adalah kamu,
Bisa saja kamu adalah aku.Krisis Indentitas,
dan Habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia dan Coretannya [TAMAT] - Revisi
Non-FictionKisah perjalanan menuju kesempurnaan penerimaan diri karena memiliki perspektif paling puitis dan melihat kebiasaan, ketakutan, dan penderitaan orang serta tubuh yang gemetar. Perjalanan pencarian jati diri menuju kesempurnaan penerimaan diri. Entah...