Peluk aku dengan erat,
Tangis pilu yang aku rasa.
Seperti lelap malam yang begitu hangat,
Menerima akan terjadi sebuah cerita.Proses demi hasil dari usaha,
Menjadikan hal yang nyata dalam kehidupan.
Tidak peduli aku ada berapa,
Namun aku hanya bersyukur karena aku di hidupkan.Coretan yang aku peluk,
Hampir remuk semua hal yang di pikul.
Manusia yang rapuh,
Mengais hasil dari proses pendewasaan diriKembali bernafas,
Kembali terdiam.
Kembali sadar,
Kembali untuk menulis.Terima lah,
Terima saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia dan Coretannya [TAMAT] - Revisi
Non-FictionKisah perjalanan menuju kesempurnaan penerimaan diri karena memiliki perspektif paling puitis dan melihat kebiasaan, ketakutan, dan penderitaan orang serta tubuh yang gemetar. Perjalanan pencarian jati diri menuju kesempurnaan penerimaan diri. Entah...