"Good luck!"
Lana tersenyum sembari menutup ponselnya yang terhubung dengan Hana. Sebelumnya perempuan itu menyemangatinya dengan kata-kata semangat yang membara karena akhirnya diajak kencan oleh Brandon.
Ohh iya bicara tentang Brandon, ini sudah dua Minggu berlalu sejak pertemuan pertama mereka dan ajakan kencan dengan dalih pertemuan itu.
Setelah mereka sering berbalas chat selama dua Minggu lamanya, Brandon akhirnya mengajak dirinya ke taman bermain di tengah kota. Sekarang ini dia sedang berada di depan gerbang rumah Devan, kebetulan lelaki itu sedang ada kuliah sore ini, hal itu membuat Brandon bisa menjemputnya tanpa ada gangguan lelaki itu.
Devan terlihat tidak mengganggunya lagi sejak dua Minggu yang lalu, ia berharap itulah hal yang membuat Devan juga berubah sama sepertinya. Hubungan perselingkuhan itu buruk, tentu saja memiliki hubungan dengan Devan akan jauh lebih buruk juga dengan sifat tempramen lelaki itu yang sangat mengerikan. Ia harus mengingatkan Hana untuk putus dengan Devan, kalau Hana saja selalu dicampakkan begitu sepanjang harinya.
"Lana!" Lana mengerjapkan mata dan terkejut melihat Brandon sudah ada di depannya. "Kenapa Lo ngelamun?" Lana menggeleng pelan sambil tersenyum.
"Enggak apa. Ayok kita berangkat!"
Lana segera masuk setelah secara cepat Brandon membukakan pintu mobil padanya. Ia tersenyum dan segera masuk dan melihat Anna yang mengintip dari balik gerbang mulai mengacungkan jempol padanya, ia tertawa kecil mulai melakukan hal yang sama hingga mobil itu mulai bergerak melaju menjauh dari perkarangan rumah.
.
.
.
.
.
"Kita anggap ini kencan, gapapa 'kan?" Lana bersemu merah saat Brandon berbicara hal itu padahal dulu banyak orang yang mengatakan hal yang sama, namun entah kenapa Brandon beda.
Entahlah, mungkin dia sudah terlanjur sangat bucin.
"Kamu bicara begitu emang aku udah izinin?" Entah kenapa bahasa mereka jadi aku-kamu begini. Brandon sih yang memulai ....
"Aku anggap iya." Brandon segera menarik Lana masuk ke dalam taman bermain. Ohh tentu saja ini tidak terlalu romantis, tapi suasananya seperti mereka sudah saling memiliki. Ohh tentunya belum ....
Brandon mengajaknya untuk bermain wahana roller coaster. Tentu saja Lana sanggupi karena dia bukan orang yang penakut. Tentu saja!
Brandon dan Lana segera menaiki wahana itu dan kereta luncur itu segera bergerak cepat bagaikan pesawat yang menembus awan dengan kekuatan penuh. Lana bahkan sudah berteriak kegirangan dan tentu saja dibalas tawa penuh dari sesosok Brandon yang merekam penuh jejak tawa cantik dari sang ratu malam penuh kejutannya.
Brandon sudah menyukai Lana sejak lama. Bahkan sejak SMP, namun terhalang dengan adanya Devan yang selalu ada di sampingnya.
Dia akhirnya tahu bahwa mereka hanya sahabat karena Devan berpacaran dengan Hana, teman Lana itu. Brandon tentu saja merasa dia bisa mengejar Lana secepatnya sebelum ada yang mengambilnya.
"Lana."
"Ya?" Lana yang baru saja turun dari roller coaster menatap heran Brandon yang daritadi menatapnya. "Ada apa?"
"Mau enggak kamu jadi pacar aku?"
Hah?
Lana mengerjapkan mata menahan tawa. "Kamu itu nembak aku yang romantis gitu."
"Ini udah romantis, sayang. Kita di taman bermain."
Sayang katanya ....
"Yaudahlah terserah." Lana melenggang pergi membuat Brandon segera mengejarnya ke area bianglala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Life
FantasyBagaimana jika dirimu masuk ke dalam novel milik sahabatmu? Itulah yang terjadi pada Lana, mahasiswi hukum yang entah terkena keajaiban atau karma masuk ke dalam buku milik Gita, sahabatnya. Ia menjalani kehidupan keduanya dalam novel yang memang di...