19-2. Lagi?!

31 5 0
                                    

Lana yakin dia hanya berjalan dari gerbang rumah itu hanya lurus dan berakhir belok kiri. Ia tidak percaya karena hal itu dia jadi tersesat.

Sekitar 10 menit yang lalu, ada anak kecil terjatuh dari sepeda, ia segera menolongnya dan tak lama Ibunya datang dan perempuan tua itu mengucapkan terima kasih dan segera berlalu pergi. Entah bagaimana karena itu dia jadi tersesat. Tidak tentu arah. Mungkin dia salah belok. Sebenarnya dia pun bingung juga dengan keadaan tempat yang dia lewati ini.

Di setiap rumah terlihat sama persis. Tidak pada warnanya, itu terletak pada bangunannya yang bahkan hampir sama sekelilingnya. Rumah di sini semuanya seperti istana. Tanpa terkecuali. Bahkan di sini tidak ada rumah hanya terdapat lantai 1. Semuanya lebih dari itu.

Lana terbingung sendiri entah mau bagaimana sekarang. Ia seharusnya menanyakan pada ibu tadi mengenai letak rumah keluarga Devan. Kalau begini dia jadi bingung sendiri.

Taman bermain ini sangat sepi. Bahkan hanya adik kecil itu saja sebelumnya yang bermain. Tidak ada tanda kehidupan manusia sama sekali yang lewat perumahan ini. Dia bertanya pada ojek online pun ... mereka tidak tahu sekali alamat perumahan di daerah sini.

Masa dia harus datengin ke rumah satu-satu dan bilang mencari rumah milik Devan ... tidak lucu itu yang ada hanya mempermalukan dirinya.

Ckckck, dia harus apa sekarang? Ia bingung sekali!

"Hey! Ngapain lo di sini?" Lana menengok dan melihat dua pria seram bahkan dengan semua pakaiannya berwarna hitam. "Lo mau ngikut kita nyebat nih di sini?" Lana terkejut saat ternyata memang dia ada di depan rumah tingkat yang agak kotor. Lelaki itu segera memegang lengannya membuat Lana reflek menendang kelaminnya hingga dia pergi kabur menjauh.

Dia tidak ingin mendapatkan masalah. Tentu saja dia menyesal telah keluar rumah kalau begini jadinya.

BRUK!!!

Lana meringis saat tubuhnya terjatuh. Ia merasakan tubuh besar yang tidak sengaja dia tabrak.

Bella?!

Ia bersyukur sekali sampai ingin menangis rasanya. Ia terbangun dari tanah dengan tersenyum hingga menatap Bella yang sepertinya ingin marah.

"Kamu enggak ingat harus beberes kamar nyonya, bukan?" Lana mengangguk pelan.

"Maaf tadi habis keliling terus sempat tersesat—"

"Kayak anak kecil aja, alasan." Lana terdiam bingung sendiri harus dengan apa menjelaskan.

Benar juga. Lana di novel diceritakan sudah berada di sini bahkan sejak dia kecil. Tentu saja soal dia tersesat, Bella tidak akan percaya.

Duhhh dia salah menggunakan alasan.

Ahh sudahlah. Dia sadar akan ada hukuman yang akan menanti.

Ohh tidak! Dia tidak akan membersihkan pernak pernik mahal di lemari kaca itu lagi kan?!

* * *

Maaf ya aku telat upload harusnya kemarin. Aku usahain besok update gaess🔥🔥🔥

28 Sept 2022

Back to LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang