CHAPTER 17 SLS 🔞

989 39 1
                                    

Phayu pun dirawat dirumah sakit dia masih belum juga sadar Rain menangis melihat Phayu yang terbaring lemah bahkan sangat banyak luka di tubuhnya.

"Phayu....aku tidak ingin kehilanganmu"gumam Rain.

Rain sudah sangat lelah menunggu Phayu sadar dia pun tertidur di perut Phayu.

Keesokan harinya.

Phayu terbangun dari pingsan nya dan melihat bahwa ia berada di rumah sakit, dia juga melihat Rain yang tertidur pulas.

"Rain, bangun"ucap Phayu

Rain terbangun dan terkejut melihat Phayu sudah sadar Rain memeluk Phayu dengan erat sambil menangis.

"Aku tidak apa apa bukankah sudah ku bilang? Aku tidak akan meninggalkanmu"ucap Phayu

"Tidurlah di sebelahku tidurmu tidak begitu nyaman tidur sambil duduk."ucap Phayu

"Tidak aku tidak mau aku tidak mengantuk lagi pun lukamu akan mengenai tubuhku"jawab Rain.

"Tidak apa apa itu bukan masalah"ucap Phayu

Phayu terus memaksa Rain untuk tidur di sebelahnya mau tidak mau Rain berbaring di sebelah Phayu.
"Aku merindukanmu"ucap Rain

"Aku disini untukmu"jawab Phayu

Rain pun melanjutkan tidurnya di pelukan Phayu saat suster masuk ingin mengecek kondisi Phayu dia sangat terkejut.

"Sssttt aku baik baik saja pergilah"ucap Phayu mengusir suster.

Suster itu bingung namun dia menuruti Phayu dan keluar dari ruangan itu.

Phayu mencabut infusan di tangan nya Rain pun terbangun dari tidurnya dan melihat Phayu yang sedang mencabut infusan.

"Phayu?kau harus dirawat disini beberapa hari mengapa kau cabut infusan itu?"ucap Rain

"Tidak apa apa aku tidak ingin disini aku ingin pulang saja."jawab Phayu

"Tidak bisa kau harus rawat inap!"ucap Rain

"Obatku hanya dirimu."jawab Phayu
"Kau tidak bisa seperti ini Phayu percayalah"ucap Rain.

"Percaya juga padaku, aku baik baik saja ini hanya luka pukulan tidak parah."ucap Phayu

Phayu pun memaksa sang dokter untuk pulang dan akhirnya sang dokter menyetujui Phayu.

"Aku akan memesan taxi"ucap Rain
"Baiklah"jawab Phayu

Merekapun pulang kerumahnya itu terlihat rumah mereka sudah rapih tidak berantakan sepertinya sudah diurus oleh kepolisian.

******
2 bulan kemudian.

Terlihat Phayu yang sedang memakai dasi untuk pergi ke kantornya.
Rain menghampiri Phayu dan membantu Phayu memakai dasinya.

"Hanya seperti ini tidak bisa"ucap Rain
"Kalau begitu bantu aku"ucap Phayu

"Sudah selesai ayo pergi makan."ucap Rain

Phayu sudah bekerja dan dia menjadi CEO di perusahaan nya itu, namun Rain masih belum ingin menikah dengan Phayu.

"Apa kau masih belum siap menikah"ucap Phayu

"Belum... kita belum membicarakan nya kepada ayah dan ibu"jawab Rain.

"Mereka akan setuju percaya padaku"ucap Phayu.

"Aku tidak yakin..."jawab Rain

"Aku yang akan menangani nya kau hanya perlu bersiap saja Rain"ucap Phayu lalu mengecup bibir Rain.

"Bagaimana kalau mereka tidak merestui nya"ucap Rain

"Percaya kepadaku Rain tidak apa apa." Phayu berusaha meyakinkan Rain.

"Apakah aku layak menjadi istrimu.." ucap Rain menunduk kan kepalanya.

"Apa yang kau bicarakan?tentu saja sangat layak"jawab Phayu

"Tapi.. Tante Revy tidak merestui hubungan kita tentu saja karena aku tidak layak"ucap Rain.

"Mereka belum siap, kau sudah layak Rain." jawab Phayu

"Tap-" belum sempat Rain melanjutkan ucapan nya Phayu sudah menutup mulut Rain dan menarik tangan Rain.

Phayu mendorong Rain ke sofa dan menindih tubuh Rain.
Phayu melumat bibir Rain dan menggigit nya

Rain membalas lumatan Phayu dan membiarkan Phayu melilit lidah nya.
Phayu terus melumat bibir Rain dan tangan nya pun masuk kedalam baju Rain memainkan puting Rain.

Rain membuka kemeja Phayu sembari membalas lumatan Phayu.
Phayu melepas celana Rain dan Rain pun membuka celana Phayu.

"Apa kau masih berfikir kau tidak layak di sisiku?"ucap Phayu.

"Y-ya"jawab Rain

Phayu segera melebarkan paha Rain dan memasukkan penisnya itu kedalam hole Rain.
Rain memejamkan matanya dan mengalungkan tangannya di leher Phayu.

Phayu menjilat bibir Rain dan memasukkan jarinya kedalam mulut Rain.
Rain menghisap jari Phayu dan menjilat setiap jarinya.
Phayu membuka mulut Rain dengan jarinya dan melumat ganas bibir Rain

Phayu memasukkan lidah nya dan bertukar Saliva dengan Rain.
Phayu mulai memaju mundurkan penisnya itu.
"Ehhhnggg" Rain ingin mendesah namun tidak bisa karena Phayu sedang melumatnya.

Phayu melepas lumatan nya itu membiarkan Rain merintih.
Phayu mempercepat hentakan penisnya itu "ahhhh Phayu jangan cepat cepat shhhh"

Rain mencium bibir Phayu dan melumatnya agar tidak mendesah.
Kini Rain yang memasukkan lidahnya kedalam mulut Phayu.

Lidah mereka saling melilit di dalam mulut Rain menahan perih di hole nya karena Phayu terus memaju mundurkan penisnya itu.

Rain melepas lumatan nya dan berusaha menghentikan Phayu.
"P-phayu cukup aghhh"

Namun Phayu tidak memperdulikan Rain dan terus melanjutkan.
Phayu tidak melepaskan penisnya itu berjam jam di hole Rain.

"Shhh sudah Phayu ahhhh itu sakit"ucap Rain meremas pundak Phayu.

Phayu mempercepat gerakan penisnya itu dan mengeluarkan cairan nya didalam hole Rain.

"Ahhhh".

"Huhhh hahhh Phayu kau melakukan nya lagi"ucap Rain

"Aku melakukan nya agar kau mengerti."ucap Phayu

"Kau tidak pergi bekerja?"ucap Rain

"Tidak."jawab Phayu

"Bukankah semalam kau bilang client kali ini sangat penting dan berpengaruh keuntungan untuk bisnismu selanjutnya?"ucap Rain

"Aku tidak peduli."jawab Phayu

To be continued....

Makasih bagi yang sudah mampir baca jangan lupa follow, vote komen yaa 😉❤️

School love story (PhayuRain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang