CHAPTER 5 SLS

750 45 1
                                    

Sesampai nya mereka di Mall Phayu segera menggandeng Rain dan pergi ke tempat keperluan sekolah.

"Baiklah pilih tas yang menurutmu bagus jangan melihat harga."ucap Phayu

Rain sebenarnya tidak enak untuk mengambil barang barang namun karena Phayu bilang bahwa mereka akan saling membalas budi Rain merasa itu tidak apa apa.

Rain pun mengambil tas yang menurutnya bagus "ini dia aku mau tas ini"ucap Rain.

"Baiklah setelah tas pilih perlengkapan untuk menulis ambil sesukamu jangan lupa tempat pensil masuki saja semua yang kau mau kedalam tempat pensil itu pilih tempat pensil yang besar"ucap Phayu

Rain pun mengangguk dan mengambil beberapa kebutuhan nya seperti jangka,penggaris,pulpen,pensil,penghapus,dll.

Setelah itu Phayu pun membayar ke kasir.
"Terimakasih banyak pasti akan ku traktir lain hari"ucap Rain
"Tidak masalah,ayo bermain"jawab Phayu

"A-ah okee"ucap Rain
Phayu pun pergi mengarahkan Rain ke taman bermain yang ada di Mall itu.

"Banyak sekali suara teriakan seperti nya itu seram"ucap Rain.

"Ini hanya kecil jika kau pergi ke dufan lebih seram lagi ayo pergi bermain mobil itu" ucap Phayu

Rain pun menurut dan mereka bermain bersama wahana wahana bermain disana.

"Naik rollercoaster berani kah?"ucap Phayu

"B-berani lahh yakali ga berani kecil itumah"jawab Rain

"Baiklah ayo pergi menaiki itu."tantang Phayu

"H-hahaha ayo iya ayo"Rain sebenarnya takut untuk menaiki wahana itu karena terlihat seram.

Rain pun duduk di sebelah Phayu jantung dia terasa ingin copot karena dia takut.
Saat mulai berjalan Rain menutup matanya dan wahana itu pun mulai berjalan kencang berputar putar.

Rain berteriak sekuat mungkin dan berusaha berpegangan kuat Phayu hanya melihat pemandangan wahana lain nya dari bawah namun dia lebih tertarik untuk melihat Rain yang ketakutan.

Phayu memegang tangan Rain lalu merangkul lengan nya
Rain tidak berhenti berteriak begitupun yang lain namun anehnya Phayu malah menikmati wahana itu tanpa ekspresi dan suara.

Wahana itu pun mulai berjalan lambat permainan pun selesai.
Rain menarik nafas dan berhenti berteriak
Mata dia membulat dan jantung nya terus berdetak kencang.

"Huhhh hahhh huhh selesai"Rain menghela nafas banyak banyak dan membuka matanya

Dia melihat Phayu yang tertawa melihat dirinya seperti itu.
"Ayo turun dulu"ucap Phayu

Phayu dan Rain pun turun dari wahana itu namun Rain berjalan sempoyongan Phayu terus tersenyum tertawa bahagia melihat Rain.

Tanpa Phayu sadari selama dia bermain dengan Rain raut muka Phayu terlihat sangat bahagia dan ceria tidak ada ekspresi datar sedetikpun bahkan senyum di mukanya terus terlihat tidak pudar dari wajah nya.

"Ahahaha hahaha ternyata kau takut??kenapa sok berani"ucap Phayu menuntun Rain berjalan

"Pusing tau kapok main ini lagi ga mau"ucap Rain

Phayu terus tertawa tidak berhenti melihat Rain "heyy lihat kau tertawa sungguh manis sekali"ucap Rain juga tersenyum

Phayu pun berhenti tertawa dan tetap tersenyum.
"Benarkah?"ucap nya
Rain mengangguk "aku tidak pernah melihatmu tertawa atau tersenyum seperti ini sungguh manis"ucap Rain

Jantung Phayu pun berdetak kencang dia merasakan bahwa berada di dekat Rain dia berbeda.
"Tidak mungkin"batin Phayu

"Sudah ayo pulang"ucap Rain
"Yaa ayo"jawab Phayu lalu mereka pun pulang.

Phayu menyetir mobil nya dan mengantar Rain pulang kerumah nya.
Mereka pun sampai dirumah Rain.
"Phayu buka kunci pintu mobil nya"ucap Rain

Phayu melamun melihat Rain terus menerus itu membuat Rain sedikit malu dan canggung.

Rain hanya diam dan menatap Phayu balik dan akhirnya Phayu pun sadar dan mengedipkan matanya.
Sungguh malu bagi mereka "kau belum membuka kunci pintu mobilnya aku tidak bisa keluar"ucap Rain.

"A-ahh ya ya"Phayu membuka kunci pintu mobilnya itu
"Terimakasih banyak"ucap Rain lalu dia membuka pintu mobil Phayu.
Namun Phayu menarik tangan Rain
"Setiap hari akan ku antar jemput"ucap Phayu

"H-hah?apa maksudmu"Rain tidak mengerti maksud Phayu.

"Setiap berangkat sekolah aku akan menjemput mu begitupun juga saat pulang sekolah akan ku antar"ucap Phayu.

Rain hanya mengangguk kecil "b-baiklah"

Namun saat Rain ingin turun dari mobilnya Phayu mencium bibir Rain dan melumatnya.
Rain pun membalas lumatan Phayu dan mencengkeram tangan Phayu

Phayu segera melepas ciuman nya itu dari bibir Rain mereka hanya saling bertatap tatapan canggung.

"Aku pergi dulu terimakasih"Rain langsung turun dari mobil Phayu dan masuk kedalam rumahnya

Phayu hanya terdiam dan memegang bibirnya yang telah mencium Rain
"A-apa?? aku melakukan nya?"batin Phayu.

Phayu hanya diam tetapi dia juga senang telah mendapatkan ciuman pertamanya.
Phayu pun menyetir mobilnya pulang kerumah.

Sesampainya dirumah lagi dan lagi dia melihat orang tuanya itu bertengkar.
Phayu hanya menganggap orang tuanya kali ini seperti angin

Tidak biasanya Phayu sepulang sekolah makan malam namun kini dia berjalan ke dapur untuk makan.

Raut wajah Phayu terlihat bahagia sembari memegang bibirnya terus menerus.
Dia tersenyum manis dan memakan makanan nya itu.

Sang orang tua nya melihat ada yang aneh dengan anaknya tidak seperti biasanya dia tersenyum seperti itu bahkan dia makan malam

"Cih membosankan anak itu sungguh aneh"ucap ayah Phayu.

"Aku tidak pernah melahirkan nya."jawab ibu Phayu

Kedua orang tua Phayu terus saja bertengkar namun Phayu seakan akan tidak melihat dan mendengar pertengkaran antara kedua orang tua nya itu.

Phayu menyelesaikan makan nya lalu pergi ke kamarnya
Dia terus saja tersenyum tidak berhenti henti bahkan saat mandi pun dia terus terbayang bayang akan ciuman pertamanya itu.

"Sangat lucu."ucap Phayu

Bahkan saat tidur Phayu memimpikan Rain entah ada apa dengan diri Phayu itu.
Ya, sepertinya dia sangat senang dia bisa merasakan kehangatan dan kebahagian pada orang lain.

Dia sudah lama tidak tersenyum dan tertawa bahagia seperti itu karena terakhir dia seperti itu disaat saat kedua orang tua Phayu masih baik baik saja tidak pernah bertengkar.

******
Keesokan harinya Phayu terbangun dari tidurnya lalu turun dari ranjang dia melihat bahwa jam pukul 04.00 subuh.

"Aku harus berangkat lebih cepat dan menjemput Rain"Phayu cepat cepat bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Saat Phayu selesai bersiap siap dia melihat jam menunjukkan pukul 05.30 pagi.

Phayu segera bersiap siap berangkat pergi ke rumah Rain dia sangat bersemangat hari itu.

Sesampainya dirumah Rain dia menunggu didalam mobil ibu Rain pun menghampiri mobil yang berhenti di depan rumah nya.

Phayu pun turun dari mobilnya menyapa ibu Rain.

To be continued....

Makasii bagi yang udah mampir bacaa jangan lupa follow, komen, vote yaa ❤️🥳

School love story (PhayuRain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang